Gudang belakang sekolah🌷

79 6 1
                                    


" orang yang benar-benar mencintaimu tidak akan pernah meninggalkanmu, sekalipun engkau menjadi duri ditangannya "

~Abror Gani al-Faruq~

°°°🤍✨°°°

Jam sudah menunjukkan pukul 7.00 pagi, yang artinya pelajaran di kelas akan segera di mulai, tapi Aysana masih berjalan sendirian di koridor sekolah dengan santainya, tanpa tau kalau dirinya sedang di perhatikan oleh bapak kepala sekolah yang terkenal akan kegalakannya.

"Pagi Aysana," sapa pak Rohman sambil memainkan penggaris kesayangan nya.

"Eh, pagi juga pak Rohman yang mirip syahrukan," balas Aysana sambil tersenyum lebar.

"Makasih, bapak emang tampan, kamu ngapain masih ada di sini?," tanya pak Rohman galak.

"Buset dah, santai pak, ini saya mau masuk kelas kok," jawab Aysana sambil menyengir.

"Yaudah cepetan sana masuk," perintah pak Rohman.

"Iya-iya, ini mau masuk," jawab Aysana.

Aysana pun kembali berjalan menuju ke kelas nya, sesampainya di depan kelas, dengan santainya Aysana menendang pintu kelas dari luar, sampai menimbulkan suara dobrakan yang sangat keras.

Brak

"Astagfirullah,"

"Emak emak,"

"Anjing,"

Kaget seisi kelas, karena pintu yang tiba-tiba di dobrak dari luar dengan keras.
Sedangkan sang pelaku hanya menyengir lebar sambil berjalan memasuki kelas.

"Ehehe, samlekom kawan-kawan," ucap Aysana tanpa rasa bersalah sedikitpun.

"Astaga Sya, Lo bisa gak sih, kalo masuk kelas tuh jangan dengan cara mendobrak pintu?," ucap Sela dengan gemas.

"Kan biar estetik gitu loh," jawab Aysana dan langsung duduk di sebelah Gevran yang sedang memainkan hp-nya.

"Estetik pala Lo," balas Sela yang hanya di balas cengiran oleh Aysana.

"Hallo es kutub," sapa Aysana pada Gevran.

"Hm," jawab Gevran.

"Lo tau gak, es kutub?," tanya Aysana.

"Gak," jawab Gevran.

"Gw kemaren liat Lo lagi sendirian di danau, Lo lagi ada masalah ya?," tanya Aysana sambil menatap wajah Gevran.

Mendengar pertanyaan Aysana, Gevran berhenti memainkan hp-nya dan beralih menatap wajah Aysana "Lo ikutin gw?," tanya Gevran.

"Enggak kok, gw cuma liat Lo sedang melamun di pinggir danau, yaudah gw biarin, karena gw tau, kalo Lo lagi menenangkan diri, nanti kalo gw samperin, Lo gak bisa nenangin diri dong," jelas Aysana panjang lebar.

"Lo salah," ucap Gevran sambil menatap mata Aysana.

"Apanya yang salah,?" Tanya Aysana dengan polosnya.

Cinta dan takdirnya.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang