Kantin 🌷

137 7 6
                                    

Ikhlas itu bohong, yang ada semuanya
hanyalah terpaksa, hingga akhirnya
Menjadi Terbiasa"

~🥀 Aysana Azura Al-vanessa 🥀~

°°°🌟🥀🌟°°°

Jam istirahat sudah berbunyi lima menit yang lalu, tapi Aysana beserta kawan-kawannya masih standby di dalam kelas, entah apa yang mereka tunggu.

"Ayok lah kalo mau ke kantin, udah laper gw," ajak Ririn.

"Yok," jawab Sela.

Mereka bertiga pun berjalan beriringan menuju ke kantin, selama perjalanan Sela dan Ririn terus menceritakan tentang murid baru yang tadi, kepada Aysana.

"Pacar nya es kutub, dia kali," ucap Aysana.

"Gak mungkin Sya, orang si Gevran gak mau duduk sama dia, Gevran malah bela Lo tadi," jelas Sela.

"Wih tumben es kutub baek," ucap Aysana.

"Naksir kali ke Lo Sya," jawab Ririn.

"Tapi kalian beneran cocok deh," lanjut Sela.

"Yaelah, tempat ibadah kita aja berbeda, apanya yang cocok?," jawab Aysana, yang membuat kedua temannya langsung bungkam.

Dan tidak terasa, mereka sudah sampai di pintu masuk kantin, di sana dapat mereka lihat, kalo murid baru tersebut sedang berusaha mengajak Gevran mengobrol.

"Tuh kan, fix dia memang suka sama Gevran," ucap Sela.

"Yaelah, Lo pada doyan banget ngurusin idup orang," heran Aysana, yang hanya di balas cengiran oleh Sela dan Ririn.

Setelah itu mereka bertiga berjalan menuju ke bangkunya Rendi dkk, pas pula tempat duduk mereka bersebelahan dengan Gevran beserta kawan-kawannya.

"Woi," ucap Aysana agak keras, yang membuat beberapa murid langsung menatap ke arahnya, termasuk Gevran.

"Dari mana?," tanya Imbron, setelah Aysana dan kedua temannya duduk di bangku yang memang masih kosong.

"Dari hati Lo," jawab Aysana bercanda.

"Serius dikit napa Sya," ucap Rendi.

"Lo mau di seriusin, yaudah nanti pulang sekolah, kita langsung ke KUA," balas Aysana sambil tersenyum manis ke arah Rendi.

"Anjir, Lo kerasukan apa nyet, geli gw denger nya," ucap Rendi bergidik geli.

Sontak yang lain langsung tertawa ngakak, bahkan Aysana sampai memukul-mukul meja.

Sedangkan Gevran yang melihat itu, memandang Aysana dengan datar, entah kenapa dia tidak suka liat Aysana dekat sama cowok lain.

"Kalo gw yang di gituin sama Aysana, auto langsung pingsan di tempat gw," ucap Gean.

"Masalah nya, Aysana aja gak tau ama Lo," jawab Geandra.

"Kalo itu gampang mah, masih bisa pede katean," balas Gean yang langsung mendapatkan tatapan maut dari Gevran.

Lauren yang mendengar pembicaraan mereka pun mengepal kedua tangannya tanpa sepengetahuan siapa pun.

Cinta dan takdirnya.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang