"berbeda itu indah. emang kalo beda
agama, itu indah yaa?"Aysana Azzura Al-Vanessa.
°°°🐣°°°
Kini Aysana sudah otewe menuju arena balap, sedangkan teman-temannya sudah lebih dulu sampai. setelah beberapa menit, Aysana pun sampai dan langsung menuju ke segerombolan temannya.
"Nah ini dia yang ditunggu, lama banget sih Lo Sya?," Ucap Rendi bertanya.
"Sorry kalo kalian nunggunya kelamaan, kan masi belum mau mulai balapan nya, toh balapannya juga mau dimulai jam 21.00, sedangkan sekarang masi jam 20.20, dan lawannya juga belum Dateng tuh. ga telat berarti kan gue?," Jawab Aysana.
"Iya juga sih," balas Rendi.
"Tolol," maki Aysana ke pada Rendi.
"Bangsat Lo Naa, sini gelud kita?," Ucap Rendi kesal.
"Males," jawab Aysana.
"Udah ga usah ribut kalian berdua, tuh lawannya udah Dateng," ucap Sela sambil menunjuk ke seorang laki-laki yang baru saja datang.
"Widihh kaya nya cakep tuh," ucap Ririn heboh.
"Iya anjir, nanti kalo semisal gue yang menang, gue jadiin babu ahh," ucap Aysana ngawur.
"Stress," balas mereka bertiga kompak.
Sedangkan di sebelah, kini heboh dan banyak wanita yang teriak disaat lelaki itu datang. Setelah itu, lelaki itu pun turun tanpa membuka helm full face nyaa, membuat Aysana dan kawand-kawand nya penasaran, dengan lelaki tinggi dan tegap itu.
"Weh bro, baru Dateng Lo?," Ucap salah satu lelaki berambut belah dua disertai dengan senyum manisnya, dia adalah Gendra Rajendra.
"ngga, dia belum Dateng, ini mah arwahnya. Goblok banget jadi orang. Udah liat dia berdiri tegap disini, pake ditanya segala." Jawab lelaki disamping nya, dengan wajah yang baby face, dia berbicara dengan nada kesalnya, bukan nya terlihat garang, malah terlihat gemas sekali, karena mata sipitnya itu. dan dia adalah, Geandra Arshaka.
"diem, gak usah brisik," ucap juga lelaki sebelah Gendra, dia adalah Giovano Nathalio. cowo dingin dan berwajah datar seperti tidak memiliki gairah hidup.
"oke." ucap mereka berdua serentak.
"Telat?," tanya lelaki dingin dan juga datar, 11-12 lah sama si Gio. Tapi, lebih dingin lelaki yang masih dengan helm full face nyaa ini. Dia adalah, Devano Gevran Arganta.
"Nggak, orang balapannya mulai jam 21.00, masih kurang setengah jam lagi." Jawab Gean.
Oke, kini sekarang Aysana dan Gevran telah bersiap-siap untuk mulai, dan mereka berdua telah stay di garis start dengan tenang. Tapi tunggu, sepertinya Aysana kelupaan sesuatu. Iya, dia lupa, dia telah berjanji kepada umi dan abinya, bahwa setelah sampai dia akan sholat isya' lebih dahulu, sebab ia tadi terlalu terburu-buru, hingga tidak sholat dengan tepat waktu.
"KAWAND-KAWAND GUE TERCINTA, GUE IZIN PERGI SHOLAT ISYA' DULU, SOALNYA GUE UDAH JANJI SAMA ABI DAN UMI, KALO UDAH SAMPE BAKALAN SHOLAT ISYA' DULU. GAPAPA KAN? IYA LAH GAPAPA, MASA GABOLEH." setelah berteriak dengan suara yang melengking dan membahana itu, Aysana pun berlari menuju ke masjid, untuk menunaikan sholat isya' nya yang ia tunda tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta dan takdirnya.
Teen FictionAysana Azzura Al-Vanessa, cewek berandal yang selalu hobi balapan dan bolos sekolah, tidak ada hari tanpa melakukan masalah. tapi, walaupun memiliki sifat seperti begal, dia tidak pernah melupakan runtinitas yang wajib harus dilakukan di agamanya, s...