Bertemu🌷

178 17 1
                                    

"kita adalah ketidak-mungkinan yang
saling memaksakan."

-Aysana Azzura Al-Vanessa-

°°°🐣°°°

Malam berganti subuh dan subuh sudah berganti pagi, sekarang Aysana sedang berada di meja makan bersama keluarga nya

"Abang gimana kajian nya, lancar?," Tanya sang Abi kepada Abror.

"Alhamdulillah lancar kok Abi," jawab Abror.

"Anes gak di tanya nih Abi," ucap Aysana pura-pura merajuk.

"Adek gimana balapan nya, kalah?," Tanya Fathir.

"Kok kalah sih Abi," ucap Aysana.

"Emang kamu menang tadi malam sayang?," tanya Nafisha.

"Hehehe enggak sih," jawab Aysana cengengesan

Mereka semua langsung menggeleng-geleng kan kepala mendengar jawaban Aysana.

"Yaudah yok mulai sarapan nya, takut nanti kalian pada telat," ucap Nafisha.

"Kan Anes libur umi, Sekarangkan hari Minggu," ucap Anes mengingati sang umi yang sedang dalam mode lupanya.

"Oiya umi lupa, ehehe," jawab umi cengengesan.

Mereka bertiga pun hanya bisa geleng-geleng kepala, ingin ketawa tapi gaboleh. Jadi yasudah lah.

"Yaudah Abang pimpin doa gih," perintah Zaki yang langsung di iyakan oleh putranya.

Setelah berdoa bersama dengan di pimpin oleh Abror, sekarang mereka sudah memulai sarapan nya dengan tenang, hingga tiba-tiba suara notif yang berasal dari hp Aysana memecahkan keheningan yang ada di meja makan.

"Brisik," ucap Abror singkat.

"ehehe biasa orang penting bangg, paling notif pesan dari si Sela sama si Ririn," balas Aysana sambil cengengesan.

Mereka semua pun kembali makan dengan khidmat. Disaat mereka semua sudah asyik-asyiknya makan, hp Aysana berbunyi kembali, namun masih Aysana biarkan. Namun, karena notif pesan tersebut tak kunjung berhenti dan sudah mulai di telfon beberapa kali, Aysana pun buru-buru menyelesaikan acara makan nya, dan langsung pamit lebih dulu ke kamar.

"Anes pamit ke kamar dulu yaa? Keburu Sela sama Ririn ngambek, kalo gak cepet-cepet di bales chat nya," pamit Aysana sambil siap-siap berdiri.

"Yakin, itu pesan dari sela sama Ririn?," Ucap Abror mengintimidasi.

"Iya lah bangg, dari siapa lagi kalo bukan mereka, mana cerewet banget lagi," jawab Aysana dengan muka kesal nya. Lalu setelah itu Aysana pun berlari menuju ke kamarnya.

Setelah sampai dikamar, Aysana pun langsung melemparkan tubuhnya ke atas kasur, dan dengan gaya telentangnya Aysana langsung membuka hp dan tujuan pertama nya menuju ke aplikasi WhatsApp nya. Setelah membuka aplikasi itu, Aysana pun heran, ternyata bukan Sela dan Ririn yang mengirim pesan dan menelepon nya berkali-kali. Dan, yang menyepam nya ternyata nomor tidak dikenal, tapi aneh nya, nomor itu sudah tersimpan di kontak nya dengan nama "tuanku💸." kenapa Aysana bilang nomor tak dikenal? Sebab Aysana tidak pernah merasa menyimpan nomor dengan nama seperti itu.

Cinta dan takdirnya.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang