murid baru 🌷.

143 14 0
                                    

"dia sederhana, aku menyukainya,
Dan dia tidak menyadarinya."

-Devano Gevran Arganta-

Selamat membaca💘.

•••✨🌷✨•••

"Ayo kalian masuk semua, terus perkenalkan diri kalian masing-masing," perintah pak Yodi, ketika mereka masuk, kini teriakkan para betina alay pun menggema, terutama Sela dan Ririn. Se alay itu memang. Setelah sampai mereka pun memperkenalkan diri mereka masing masing. dan, yaa ternyata...

"Hallo cantik? Kenalin gue Gendra Rajendra, cowo paling cuakep diantara mereka bertiga, dan panggil aja gue Gendra." ucap Gendra percaya diri dan tidak lupa juga dengan kedipan maut nya. Ciwi-ciwi yang melihat itu pun langsung berteriak dengan hebohnya. Kecuali, si Sela sama Ririn.

"Kenalin gue Geandra Arshaka, panggil aja Gean, walaupun kalian mau manggil sayang juga gapapa." Lanjut Gean Menggoda. Membuat seisi kelas semakin heboh, ya terkecuali Sela sama Ririn. Entahlah, biasanya mereka berdua adalah betina yang paling heboh kalo ngeliat cowo ganteng, entah kedatangan setan apa, mereka sekarang malah diam saja sambil menatap Gendra dan Gean sinis.

"Giovano Nathalio," ucap Gio singkat dan datar. Nah baru yang ini Sela dan Ririn heboh dan juga disusul oleh teriakan para betina yang lain.

"Devano Gevran Arganta," lanjut Gevran dingin, datar, singkat, padat, dan jelas. Membuat para betina lethoy, berteriak, dan juga heboh. Jika saja kelas ini mendapatkan sebuah gelar nama kelas, mungkin yang paling cocok adalah nama "jungle class." Benar bukan? Dan Mereka semua heboh, kecuali si Aysana yang masih tidak sadar dengan keadaan kelas yang sedang heboh-hebohnya. Nyenyak sekali tidurnya sang betina begal itu.

"Gendra dan Gean duduk di belakang Sela sama Ririn," perintah pak Yodi sambil menunjuk tempat duduk tersebut. Sela dan Ririn yang mendengar itu pun hanya bisa memutar bola matanya malas. Entahlah mengapa mereka berdua seperti sedang bertemu dengan musuh bebuyutan? Freak. Gendra dan Gean pun langsung berjalan menuju ke tempat duduk yang pak Yodi tunjuk tadi.

"Hai cantik? Kenalin gue Gendra dan ini sebelah gue Gean," sapa Gendra, dengan maksud menggoda mereka.

"Udah tau," jawab Sela singkat, dan kembali fokus kedepan, Begitupun dengan Ririn.

"Buset, kit heart gue," ucap Gendra sambil mengelus dadanya sabar.

"Gio duduk di pojok kanan disebelah Farel, Farel angkat tangan," ucap pak Yodi, sambil menunjuk ke arah yang ia sebut tadi. Setelah mendengar penuturan dari pak Yodi, Farel pun mengangkat tangan nya, setelah itu Gio pun berjalan denga wajah datar dan seperti tidak bergairah hidup.

"Gevran duduk di pojok sebelah kiri dekat jendela, dan duduk disebelah Aysana, Sya, angkat tangan nya," perintah pak Yodi, namun Aysana tidak bergerak sama sekali, yaiyalah orang lagi turu, disuruh angkat tangan, ya opo Pak Yodi ini.

"Biasa pak, turu," beri tahu Angga, teman sekelas Aysana, yang memang tempat duduknya pas di sebelah kanan Sela dan Ririn.

"Huh, saya masih mau keluar dulu sebentar, nanti kalo saya sudah kembali tapi Aysana belum bangun kasih tau saya," perintah pak Yodi dan langsung keluar dari dalam kelas.

"Siap pak," jawab ketua kelas .

Sedangkan Gevran yang sudah tau dimana tempat duduk nya pun langsung menunju ke arah Aysana, dengan tatapan datar dan dingin nya, Gevran berjalan sambil sesekali seperti menahan senyum tipis nya. Entah karena apa. Mungkin dia menahan senyum, sebab senang, bisa duduk dengan begal betina yang sudah ia klaim sebagai babunya itu? Ya, mungkin saja.

Cinta dan takdirnya.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang