mata-mata🌷.

89 7 3
                                    


"Aku memang mencintainya tapi yang bisa kulakukan sekarang hanyalah mendoakan nya, sebab aku tahu, manusia hanya bisa ber angan-angan, sedangkan tuhan yang merencanakan"

(~🥀 Aysana azura Al-vanessa 🥀~)

°°°✨🌷✨°°°

Sekarang jam sudah menunjukkan pukul 03.00 dini hari, Abror mulai terbangun dari tidurnya, sebab mendengar alarm yang berbunyi.

Setelah nyawanya sudah terkumpul, Abror dengan hati-hati memindahkan kepala Aysana ke bantal, setelah itu dia langsung bangun dan berjalan menuju ke kamar mandi.

Kalo Aysana, jangan di tanya lagi, dia masih tetap nyenyak dalam tidurnya, bahkan saat alarm berbunyi, Aysana tidak merasa terganggu sama sekali.
Hingga sepuluh menit kemudian, Abror sudah keluar dari dalam kamar mandi, dan sudah rapi menggunakan baju Koko warna putih dan sarung yang berwarna hitam polos, Abror yang melihat Aysana masih belum bangun pun, ber insiatif untuk membangunkan Aysana.

"Dek, bangun gih, kita sholat tahajud bareng-bareng," ucap Abror dengan lembut, sambil mengusap kepala Aysana.

Entah di rasuki setan apa, Aysana langsung terbangun "eungh, Abang," panggil Aysana.

"Hmm, sana mandi gih, habis itu kita sholat bersama," perintah Abror.

"Emma, tunggu Anes ya, Anes cuma sebentar kok," jawab Aysana, sambil bangun dari tidurnya dan berjalan keluar dari kamar Abror.

Sedangkan Abror, mengambil peci hitam nya, setelah itu Abror langsung berdzikir, sambil menunggu Aysana, hingga tidak lama kemudian, Aysana sudah datang dan sudah menggunakan mukena.

"Ayok Abang," ajak Aysana.

"Kok cepat dek?," tanya Abror.

"Anes gak mandi hehehe, airnya dingin, jadi Anes cuma ambil wudhu' doang," jawab Aysana sambil menyengir lebar.

"Hahaha, Anak cewek kok jorok," balas Abror, terkekeh ringan.

"Terserah Anes lah," ucap Aysana.

"Yaudah, ayok mulai," balas Abror.

Mereka pun sholat tahajud bersama, ya pastinya dengan Abror yang menjadi imam, ya kali Gevran, orang tempat beribadah mereka aja beda Hahaha.

"Assalamualaikum warahmatullah,"

"Assalamualaikum warahmatullah,"

Setelah mengucapkan salam, Abror langsung menjulurkan tangannya ke arah Aysana, yang langsung di terima oleh Aysana, Aysana pun mencium tangan Abror, yang di balas usapan lembut di kepalanya.

"Gak usah tidur lagi, nanggung, sebentar lagi sudah subuh," ucap Abror.

"Iya Abang, kalo gitu Anes ke kamar dulu ya," pamit Aysana.

"Iya," Jawab Abror dan langsung lanjut berdzikir.

Aysana langsung beranjak dari duduknya dan berjalan meninggalkan kamar Abror. setelah sampai di kamarnya, bukannya berdzikir kayak Abang nya, Aysana malah rebahan sambil memainkan hp, berani berbeda dia mah.

Cinta dan takdirnya.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang