Hari ini kedua keluarga berkumpul di rumah kediaman Pevensie. Mereka kini tengah membahas persiapan pesta pertunangan antara Peter dan juga Dyanne.
Lebih tepatnya yang membahas adalah Peter dan kedua orangtuanya serta Liam dan Dyanne, sedangkan yang lainnya hanya menunggu keputusannya.
Bahkan karena lelah Dyanne memutuskan untuk pergi menemui Lucy yang tengah sibuk dengan makanannya.
"Kenapa disini?" tanya Lucy.
Dyanne yang duduk disampingnya lantas menyandarkan dirinya pada bahu Lucy.
"Aku bosan, dan tidak terlalu mengerti. Setidaknya aku akan menerima keputusan dan waktunya saja" ucap Dyanne.
Tak lama kemudian Daniel dan Edmund datang. Duduk bersama keduanya.
"Sudah main gamenya?" tanya Lucy.
"Kami tak bermain game. Hanya membahas sesuatu yang anak kecil tak boleh tahu" ujar Edmund.
"Aku sudah legal Ed" tegas Lucy.
Dyanne kini mengalihkan perhatiannya pada kakaknya Daniel dan bahkan duduk dipangkuannya.
"Kenapa kau manja sekali?"
"Aku bosan Daniel" ucap Dyanne.
"Bagaimana keputusannya?" tanya Daniel sambil mengusap kepala Dyanne lembut.
"Aku tidak tahu. Aku akan menerima beresnya saja"
Mereka tengah menunggu keputusan tentang kapan waktu yang tepat untuk pertunangannya.
Tak lama Susan datang menemui mereka dengan membawa beberapa camilan.
"Sudah diputuskan?" tanyanya.
Mereka berempat menggeleng, sebelum akhirnya Liam dan Peter datang.
Liam memberi tahu bahwa pertunangan akan diadakan minggu depan dan pernikahan setelah Dyanne lulus kuliah, yang berarti sekitar dua tahun lagi.
Semua orang sangat senang akan hal itu dan tak sabar untuk segera mempersiapkan semuanya.
Setelah melakukan pembahasan acara pertunangannya nanti. Peter membawa Dyanne pergi keluar, ketaman belakang dan berbincang disana.
"Kau senang jika kita akhirnya akan memulai pertunangan setelah itu pernikahan kita" kata Peter memulai.
"Jika kau senang, aku juga senang tapi aku gugup Peter. Bagaimana jika acaranya nanti tak sesuai harapan?"
"Aku yakin, semua akan dipersiapkan dengan matang dan sesuai harapan"
"Aku harap begitu Peter"
Dyanne kemudian duduk diayunan, dimana Peter menggerakkan ayunan tersebut. Berbicara tentang hal lainnya dan mungkin tentang masa depan yang menantinya.
Hari yang ditunggu-tunggu telah tiba. Hari dimana semua persiapan telah dilakukan secara matang.
Hari pertunangan antara Dyanne dan Peter Pevensie yang tercinta.
Semua orang tengah berkumpul dirumah keluarga Liam. Karena rumah itu sangat besar dan memiliki aula untuk mengadakan pesta.
Para tamu sudah berdatangan sejak beberapa menit sebelum dimulainya acara.
Gugup, itulah yang dirasakan oleh Peter. Padahal ini cuman tunangan dulu, belum nikahnya.
"Peter, berhentilah memainkan dasinya. Kau sudah tampan" kata Lucy yang membenarkan dasi Peter.
KAMU SEDANG MEMBACA
Encounter :Peter Pevensie Love Story
Fanfiction"Kamu sangat tampan, maukah kamu menikah denganku saat aku sudah besar nanti" "Kamu tidak bisa menikah dengan orang yang baru saja kamu kenal, kamu harus mengenalnya lebih dulu, seperti berteman mungkin" "Apakah kita akan bertemu lagi? " "Ya,mungkin...