Chapter 15

171 13 2
                                    

Makan malam dikeluarga Pevensie sangatlah menyenangkan, apalagi dengan candaan yang dilontarkan oleh keluarga Pevensie membuat Dyanne merasa sangat nyaman.

"Edmund jangan mengambil punyaku" keluh Lucy saat dirinya melihat ayam kesukaannya diambil oleh Edmund.

"Susan bisakah kau mengambilkan potongan sayur itu" pinta Dyanne pada Susan saat dirinya melihat potongan sayur berdekatan dengannya.

Makan malam yang harmonis dengan sedikit pertengkaran diantara Lucy dan Edmund. Dyanne dan Peter yang saling menggoda dan kekehan kecil yang keluar dari ayah dan ibu Pevensie

"Peter jangan menaruhnya dipiringku!" kata Dyanne.

"Bukankah kau menyukai brokoli ini?" goda Peter yang membuat Dyanne merajuk.

"Aku tidak menyukai brokoli, rasanya sangat aneh. Wortel dan timun lebih baik"

Keributan juga terjadi diseberang dimana Edmund menjahili Lucy. Ia memakan ayam milik Lucy dan menyimpan tulangnya di piring Lucy yang membuat Lucy marah.

Mr. Pevensie terlihat sangat kesal kepada kedua anak bungsunya. Lantas ia berbicara dengan cukup lantang dan tegas, dimana Lucy dan Edmund akhirnya diam seribu kata dan melanjutkan makannya.

Dyanne hanya terkekeh melihatnya. Ia sangat senang dengan suasana makan malam seperti ini, tak ada keheningan yang melanda.

Peter sesekali melirik Dyanne yang tersenyum melihat tingkah Edmund dan Lucy yang tiada habisnya.

"Kenapa kau menatapku seperti itu Peter?" tanya Dyanne saat melihat Peter terus saja menatapnya.

"Aku sangat senang melihatmu tersenyum seperti itu, kau terlihat lebih cantik dari biasanya"

"Jadi biasanya aku tidak cantik?"

"Kamu cantik, selalu tetap cantik" puji Peter yang membuat Dyanne tersipu malu.

"Bisakah kalian berhenti melakukan itu, kalian sangat men-"

"Sangat menggemaskan" sela Mrs. Pevensie saat Edmund ingin mengeluarkan kalimat mutiaranya.

Edmund terlihat mendelik pada ibunya, tapi sayangnya ibunya juga menatapnya tajam.

Lucy dan Susan terkekeh saat melihatnya, begitupun dengan yang lainnya.

"Jadi Diana, kamu akan menginap disini?" tanya Mr. Pevensie tiba-tiba.

Dyanne mengangguk "Ya, aku juga sudah diizinkan oleh kakakku"

Mr. Pevensie mengangguk dan kembali pada aktivitasnya.

"Kamu akan sekamar dengan Lucy benarkan?" tanya Mrs. Pevensie.

Saat Dyanne akan berbicara, Edmund memotong ucapannya yang membuat Dyanne kesal.

"Ya dia akan tidur dengan Lucy tapi paginya berakhir dikamar Peter"

Peter yang tengah minum lantas tersedak dan menatap tajam Edmund. Merasa tak bersalah, Edmund hanya berpura-pura tidak tahu.

Ayah dan Ibu Pevensie menatap kedua putranya. Sempat bertatapan dengan Edmund sebelum akhirnya beralih pada Peter.

"Benarkah?" tanya Mr. Pevensie pada putra sulungnya.

Peter hanya mengangguk sedangkan Dyanne hanya diam menunduk.

Mr. Pevensie menghela nafasnya "Tapi kalian tak melakukan apapun bukan?" tanya Mr. Pevensie.

Peter menggeleng "Tidak, hanya tidur pada umumnya dan tak melakukan apapun" katanya menatap Dyanne.

Encounter :Peter Pevensie Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang