10 tahun kemudian.
Seorang pria tengah berkutat didepan komputernya, mengerjakan pekerjaannya yang belum selesai.
"Belum selesai?" tanya seorang wanita yang tiba-tiba masuk ke ruang kerjanya.
"Ada apa?" tanya pria itu tanpa mengalihkan perhatiannya dari komputernya.
"Kau harus segera menjemput Lucy, kau ingat" sahut wanita itu memperingati pria yang kini menatapnya.
"Bukankah Edmund bilang bahwa dia yang akan menjemput Lucy?" ucap pria itu pada wanita didepannya.
"Dia mendadak demam dan tak bisa menjemput Lucy, Peter!" jawab wanita itu pada pria yang bernama Peter.
Peter memijit pelipisnya sebentar lalu mulai beranjak dari kursinya,mengambil sebuah kunci mobil.
"Kau pergi?" tanya wanita itu pada Peter.
"Bukankah kau menyuruhku untuk menjemput Lucy, Susan?" ucap Peter pada wanita bernama Susan itu.
"Kalau begitu jangan lupa untuk ke apotik sebentar, membeli obat pereda demam untuk Edmund" ujar Susan menyuruh Peter untuk membeli obat.
"Ya baiklah,aku akan membelinya " sahut Peter pada Susan dan mulai pergi meninggalkannya.
Jalanan kota hari ini sangat ramai,dipadati oleh orang-orang yang berlalu lalang. Seorang gadis tengah duduk disebuah bangku kecil menunggu kedatangan seseorang.Sebuah mobil datang menghampirinya dan membukakan jendelanya.
"Ayo Lu, masuklah!" titah seseorang didalam sebuah mobil yang membuat gadis itu segera beranjak masuk ke dalam mobil.
"Bagaimana hari ini? Apakah harimu cukup baik?" tanya seseorang didalam mobil itu.
"Ya cukup baik Peter, aku rasa" jawab gadis bernama Lucy yang kini duduk disebelahnya.
"Tunggu, bukankah seharusnya Edmund yang menjemputku?" tanya Lucy pada Peter yang disebelahnya dan mulai menyalakan mobilnya.
"Seharusnya, tapi dia mendadak demam, dan kita akan mampir sebentar ke apotik" jelas Peter pada Lucy yang kini menatapnya tak percaya.
"Aku tidak tahu jika dia juga bisa sakit" gurau Lucy yang membuat Peter terkekeh kecil.
"Semua orang bisa sakit Lu, termasuk Edmund" balas Peter dengan hangat.
Saat diperjalanan menuju apotik, Lucy tak sengaja berteriak meneriaki nama seseorang.
"Diana!!!" teriak Lucy yang membuat Peter tersentak kaget dan hampir membuatnya oleng.
"Peter, itu Diana Pete!" sahutnya bersemangat yang membuat Peter menghentikan kendaraaannya dan mengalihkan perhatian padanya.
Peter mengikuti kemana arah Lucy melihatnya, namun ia tak melihat siapapun atau mungkin karena ada begitu banyak orang yang berlalu lalang yang membuat Peter tak bisa melihatnya.
"Tidak ada Lucy, mungkin kamu salah lihat" ucap Peter menatap Lucy.
"Tapi aku tidak salah lihat Peter, tadi itu Diana, ia berjalan bersama seseorang" sahut Lucy menjelaskannya pada Peter.
"Memangnya kamu tahu ia seperti apa sekarang? Sudah hampir sepuluh tahun tidak ada kabar tentangnya Lu, meskipun kita tetap mengenalinya, mungkin saja dialah yang tidak akan mengenali kita" jelas Peter pada Lucy yang membuat Lucy menunduk sedih, ia sekali lagi memandang ke arah jendela untuk memastikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Encounter :Peter Pevensie Love Story
Fanfic"Kamu sangat tampan, maukah kamu menikah denganku saat aku sudah besar nanti" "Kamu tidak bisa menikah dengan orang yang baru saja kamu kenal, kamu harus mengenalnya lebih dulu, seperti berteman mungkin" "Apakah kita akan bertemu lagi? " "Ya,mungkin...