Dyanne membuka matanya, ia merasa jika seseorang tengah memeluk erat. Dyanne melihat jika Peter tengah tertidur pulas memeluknya dengan hangat.
Sebuah senyuman terukir dibibir Dyanne, ia menatap Peter dengan lekat. Menyentuh wajahnya yang tampan rupawan seolah tak terusik dengan gangguan kecilnya.
Menatap seorang pria tampan dipagi hari yang tertidur lelap memanglah sangat menyenangkan, itulah yang dipikirkan oleh Dyanne.
Hal yang membuatnya tergoda adalah bibir indah milik Peter. Fantasinya mulai merasuki pikirannya kembali dan mengingat bagaimana Peter memperlakukan dirinya semalam.
Mencoba untuk mengusir hal-hal yang membuat dirinya gelisah dan mencoba untuk tetap berpikiran jernih. Dyanne menghela nafasnya dan mencoba beranjak bangun untuk kembali ke kamarnya bersama Lucy.
Dyanne dengan pelan melepaskan pelukan Peter yang membuat si empu menggeliat dan mencoba meraih sesuatu untuk memeluk.
Dyanne dengan cepat mengambil sebuah bantal guling dan memberikannya pada Peter. Dengan cepat tanpa membangunkan Peter dari tidurnya ia segera berjalan keluar dari kamar itu dan membuka pintu dengan perlahan mencoba untuk tidak membangunkan Peter.
Saat dirinya keluar dari kamar Peter, Dyanne dikejutkan oleh kehadiran Edmund yang baru saja keluar dari kamar mandi. Dyanne membulatkan matanya, ia kaget dengan kehadiran Edmund begitupun dengan sebaliknya.
"Apa yang kau lakukan dikamar Peter?" Edmund bertanya dengan penasaran dan kemudian membulatkan matanya.
"Kau tidur dengannya!!!?"
Edmund sedikit berteriak yang membuat dyanne tersentak kaget dan segera membekap mulut Edmund dengan tangannya.
"Bisakah kau tak berteriak Ed, kau bisa membangunkan semua orang yang masih tidur" sahut Dyanne setelah membekap mulut Edmund.
Edmund dengan segera menyingkirkan tangan Dyanne dari mulutnya dan menatap Dyanne penasaran.
"Jadi kau tidur dengannya? Kupikir kau tidur dengan Lucy semalam. Karena aku melihatmu pergi ke kamar Lucy" ujar Edmund dengan penuh keheranan.
"Aku terbangun ditengah malam karena lapar dan Peter baru saja pulang semalam dan setelahnya kami tertidur bersama" jawab Dyanne dengan polos yang membuat Edmund menyeringai.
"Bagaimana bisa kalian tiba-tiba tertidur bersama? Kalian melakukan hal gila? Kalian bahkan belum menikah dan kemudian melakukan hal gila" sahut Edmund dengan penuh penasaran dan mencoba menggoda Dyanne.
Dyanne melebarkan matanya dan menatap tajam Edmund "Aku tak melakukan hal gila. Kakakmu yang gila!" sahut Dyanne yang membuat Edmund terkekeh.
"Ya Peter akan sangat gila, apalagi jika kamu bersamanya berdua dengannya tanpa ada siapapun yang melihat. Kau harus berhati-hati" ujar Edmund yang kemudian pergi meninggalkan Dyanne sendirian berdiri didekat kamar Peter.
"Jadi kamu memanggilku gila?"
Sebuah suara serak terdengar ditelinga Dyanne yang membuat dirinya berbalik dan terlihatlah Peter yang tengah berdiri didepan pintu sembari menyilangkan kedua tangannya menatap datar Dyanne.
Dyanne yang terlihat gugup melihat kehadiran Peter di ambang pintu hanya bisa tersenyum kikuk.
"Kau sudah bangun?" pertanyaan bodoh yang jelas-jelas jika Peter sudah bangun dan berdiri menatapnya.
Peter hanya mengangguk "Jadi menurutmu aku gila!" Peter kembali bertanya yang membuat Dyanne merasa canggung.
"Hmm tidak, aku hanya asal bicara saja tadi, aku tak bermaksud seperti itu" alasan bagus yang diucapkan oleh Dyanne untuk menutupi rasa takutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Encounter :Peter Pevensie Love Story
Fiksi Penggemar"Kamu sangat tampan, maukah kamu menikah denganku saat aku sudah besar nanti" "Kamu tidak bisa menikah dengan orang yang baru saja kamu kenal, kamu harus mengenalnya lebih dulu, seperti berteman mungkin" "Apakah kita akan bertemu lagi? " "Ya,mungkin...