Hari ini semua orang tengah sibuk menyiapkan segala kebutuhan untuk pernikahan Peter dan Dyanne.
Mereka sibuk dengan tugasnya masing-masing. Peter dan Dyanne yang tengah mencoba gaun pengantin dimana Peter terus saja menolak gaunnya dengan berbagai alasan.
"Tidak, aku tak suka dengan yang itu. Ganti lagi"
"Terlalu terbuka. Ganti lagi"
"Peter, seperti apa yang kau inginkan? Semua gaun itu cantik loh" ucap Elsie pada Peter yang menyiapkan gaunnya pernikahan.
"Elsie, itu terlalu terbuka. Bukankah yang sederhana dan indah adalah hal bagus. Aku yakin Diana juga setuju"
"Aku tak terlalu suka dengan bagian belakangnya kak. Ini terlalu terbuka"
"Baiklah, kita coba yang lain"
Terus saja mereka seperti itu sampai menemukan gaun yang pas dan cocok menurut keduanya.
Disisi lain Susan dan Lucy tengah sibuk memesan kue pernikahan. Yang indah, cantik dan elegan, itu yang ada dipikiran keduanya.
"Mungkin dengan tambahan hiasan akan lebih cantik Su"
"Mungkinkah? Tapi seperti ini saja menurutku sudah cukup cantik"
Keduanya tengah mendebatkan hal tentang kue dan souvenir apa yang akan mereka berikan pada tamu undangan yang akan datang.
Sedangkan kedua pria yang tampan tengah beradu argumen dengan yang tertua, Liam.
Membahas pestanya yang mungkin sedikit tidak baik, bagus.
"Pesta dansa dipernikahan adalah hal yang terlalu biasa kak Liam" ucap Edmund memberi tahu.
"Ya, Diana dan Peter saja bahkan tak bisa berdansa dengan baik. Jadi pesta musik pop lebih baik" kata Daniel.
"Jadi kau ingin kita mengundang seorang penyanyi profesional?"
Kedua pria itu mengangguk bersamaan dan membuat Liam menepuk kepalanya.
"Aku bahkan tak tahu penyanyi mana yang harus diundang"
"Kaya sekali, bisa sampai mau mengundang seorang selebriti" kagum Edmund.
"Iyalah, untuk adiknya apapun akan dilakukan oleh Liam" ucap Daniel.
Liam menatap tajam Daniel. Dan kemudiam berpikir sesuatu.
"Bagaimana dengan Taylor Swift?"
"Kau gila, berapa banyak uang yang akan dihabiskan olehmu untuk pernikahan ini. Kau tahu dia penyanyi terkenal didunia" ucap Daniel tak percaya.
"Berapapun biayanya, aku terima"
Daniel nyaris pingsan dengan apa yang baru saja dikatakan oleh Liam, sedangkan Edmund masih menatap tak percaya padanya.
"Gila, sungguh diluar ekspetasiku" kata Edmund.
Liam hanya tersenyum tipis "Jika kalian berdua punya pendapat yang lain, tolong beritahu padaku. Aku akan menunggu"
Liam kemudian pergi meninggalkan mereka berdua yang masih menatap dirinya tak percaya. Seorang Liam, salah satu CEO perusahaan terkenal ingin mengundang Taylor Swift cuman buat manggung dipernikahan adik bungsunya.
Sungguh diluar ekspetasi keduanya.
"Kupikir Alan Walker atau Adele saja sudah cukup, ternyata kakakmu lebih memiliki banyak kejutan" ucap Edmund pada Daniel.
"Ya kau benar. Padahal kita undang saja One Direction"
"Kau ingin mengundang One Direction Daniel?"
"Aku kenal dengan Harry Styles, dia temanku dulu. Dia pasti mau untuk datang" kata Daniel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Encounter :Peter Pevensie Love Story
Fanfiction"Kamu sangat tampan, maukah kamu menikah denganku saat aku sudah besar nanti" "Kamu tidak bisa menikah dengan orang yang baru saja kamu kenal, kamu harus mengenalnya lebih dulu, seperti berteman mungkin" "Apakah kita akan bertemu lagi? " "Ya,mungkin...