Saat ini Dyanne tengah berada di rumah sakit, menemani kakak iparnya yang akan melahirkan. Berjalan kesana kemari sembari menunggu.
Ia kemudian duduk didepan ruangan persalinan. Melihat sekitar dengan rasa bosan. Ia sempat mendengar teriakan kakak iparnya yang mungkin kini sedang dalam proses lahiran.
"Apa melahirkan itu sakit ya? Suara kak Elsie benar-benar keras. Apa kak Liam menjaganya dengan baik ya?" gumam Dyanne saat menatap pintu ruangan dengan khawatir.
Tak lama kemudian terdengar suara bayi yang menangis didalam ruangan, membuat Dyanne tersenyum senang.
Seorang dokter kemudian keluar dari ruangan tersebut dan memberi tahu Dyanne jika kakaknya sudah melahirkan seorang bayi yang sehat.
Dyanne segera masuk ke dalam ruangan dan bertemu dengan Elsie juga Liam yang terlihat amat sangat bahagia.
Dyanne tersenyum mendekati kedua pasangan tersebut. Elsie terlihat tengah menggendong bayinya dengan Liam yang berada disisinya.
"Selamat atas kelahirannya kak" ucap Dyanne senang.
"Terima kasih Diana, kau ingin melihatnya?" tawar Elsie.
Dyanne mengangguk dan mendekati bayi yang ada dalam gendongan Elsie.
"Dia tampan sekali" gumam Dyanne.
"Seperti ayahnya bukan?"
Dyanne mengangguk lucu, seolah ini adalah pertama kalinya ia melihat seorang bayi kecil yang lucu.
Liam mendekati adiknya dan memeluknya "Terima kasih karena telah membantu menjaganya"
"Dia kakakku juga" balas Dyanne.
Tak lama kemudian seorang pria datang dengan terengah-engah memasuki ruangan tersebut.
"Huh akhirnya aku sampai. Hai semuanya apa kabar?" sapa pria tersebut dengan senyum ramah.
"Daniel..!! " teriak Dyanne saat mengetahui siapa orang itu.
Dyanne berlari padanya dan memeluknya dengan erat. Sambutan yang hangatpun diberikan oleh Daniel pada dirinya.
"Halo adikku sayang, bagaimana kabarmu disini?" tanya Daniel.
"Aku baik dan sangat baik" jawab Dyanne sambil melepaskan pelukan.
Daniel kemudian beralih pada Liam dan Elsie yang tengah memberikan senyum ramah padanya.
"Kakak ipar selamat atas kelahiran putramu" ucap Daniel pada Elsie.
"Terima kasih Daniel, lama tak bertemu juga ya" sahut Elsie.
"Kau tak ingin memberi selamat padaku karena sudah menjadi seorang ayah, Daniel?" sahut Liam.
"Sebelum menjadi ayahpun, kau sudah jadi ayah kedua bagi Diana" sarkas Daniel.
"Ya aku tahu, sudah menjadi kewajiban bagi seorang anak sulung untuk menjaga dan merawat adik-adiknya dengan baik" kata Liam sambil mengelus kepala istrinya.
"Kau benar, apalagi adik bungsu kita adalah anak perempuan, harus lebih protektif untuk penjagaannya"
"Kenapa kalian malah membahas tentangku sie. Ini benar-benar menjadi sebuah reuni keluarga kecil" ucap Dyanne.
"Tentu saja, kapan lagi kita bisa berkumpul seperti ini lagi" kata Daniel ramah.
"Saat aku menikah nanti" gumam Dyanne yang membuat Daniel membelalakan matanya.
"Apa?!!"
"Dia akan menikah Daniel" ucap Liam
"Tunggu apa? Yang benar saja, memang sudah ada calonnya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Encounter :Peter Pevensie Love Story
Fanfiction"Kamu sangat tampan, maukah kamu menikah denganku saat aku sudah besar nanti" "Kamu tidak bisa menikah dengan orang yang baru saja kamu kenal, kamu harus mengenalnya lebih dulu, seperti berteman mungkin" "Apakah kita akan bertemu lagi? " "Ya,mungkin...