Epilog

267 15 2
                                    

Selesai pernikahan Peter membawa Dyanne kerumahnya.

Lelah? Tentu saja, apalagi Dyanne yang harus memakai gaun yang berat dan berdansa dengan Peter.

Kenapa? Diwajibkan sama Liam.

Dyanne mulai berbaring diranjang tanpa mengganti gaunnya maupun menghapus riasannya.

Peter hanya menghela nafasnya saat ia melihat istrinya berbaring dengan lelah, bahkan mungkin akan terlelap tak lama lagi.

"Jika kau mau tidur, sebaiknya kau ganti dulu gaunnya sayang dan hapus riasannya" ucap Peter memberi tahu.

Peter sendiri tengah membuka jasnya dan juga jam tangan yang ia pakai sedari tadi.

Pesta yang diadakan oleh keluarganya cukup meriah dan mengundang seseorang yang membuat pestanya semakin meriah.

Peter berjalan kearah ranjang, dimana Dyanne masih berbaring dengan gaunnya. Duduk disamping wanitanya dan tersenyum dikala ia melihat bahwa istrinya tertidur.

Ia mencium pucuk kepalanya dan sesekali mengusapnya,menatap gadis kecil yang ia temui beberapa tahun lalu kini malah menjadi istrinya.

Merasa terganggu dengan sebuah sentuhan. Dyanne membuka matanya dan melihat bahwa suaminya kini berada tepat dihadapannya.

Tersenyum lembut padanya "Peter"

"Ganti gaunmu dan bersihkan riasannya sayang, baru kau boleh tidur lagi"

"Peter"

"Hm?"

"Kau lelah?"

"Lelah? Tentu aku lelah, tapi semua itu dibayarkan dengan kehadiranmu disisiku dan menjadi milikku seutuhnya, selamanya"

Dyanne tersenyum ke arah Peter. Ia kemudian mengalungkan tangannya kearah leher Peter yang tengah menunduk padanya.

Dyanne kemudian mendekatkan wajahnya pada wajah Peter, menggesekkan hidungnya pada Peter.

"Jadikan aku milikmu seutuhnya Peter, aku ingin memilikimu seutuhnya" ucap Dyanne.

"Kau yakin? Aku takkan memaksa sekarang"

Dyanne mengangguk dan Peter mulai mencium lembut bibir ranum milik Dyanne dan tangannya dengan lincah membuka resleting gaun milik istrinya, Dyanne.

Menidurkannya tanpa melepaskan tautan ciumannya. Menjedanya hanya untuk menghirup udara dan menatap wanita dihadapannya dengan senyum yang takkan luntur malam itu.

"Kau yakin ingin melakukan ini? Aku takkan memaksamu, apalagi jika kamu benar-benar lelah"

"Aku yakin Peter, lakukanlah"

Peter kembali mencium Dyanne, dari mulai kening, mata, pipi bahkan bibirnya, mencium seluruh wajah Dyanne yang cantik, sangat cantik.

Tersenyum dikala kesempatan yang ada, menatap pujaannya dengan lembut dan hangat.

Keduanya mulai melakukan hal yang dilakukan oleh pasangan suami istri pada malam pertama keduanya.

Menjadikannya miliknya seutuhnya.

*****

Keesokan harinya Dyanne memulai hidupnya sebagai seorang istri dari Peter Pevensie. Melayaninya dan membuat banyak hal lainnya bersama dengan Peter.

Karena ia tinggal bersama keluarga Pevensie, jadi dirinya masih tetap bertemu dengan Lucy, Edmund dan juga Susan yang selalu membantu dirinya kapanpun itu.

Dyanne senang dirinya mendapatkan seseorang yang mampu mengerti akan dirinya.

Bahkan sesekali Daniel akan berkunjung kerumah keluarga Pevensie. Bukan untuk menemuinya tapi hanya untuk bertemu Edmund dan melakukan pendekatan pada si bungsu Pevensie, Lucy.

Dirinya juga senang karena akhirnya memiliki akhir yang bahagia tapi ia juga tahu bahwa ini hanyalah permulaan dari awal sebuah pernikahan.

Dyanne tahu, akan ada banyak hal yang akan terjadi pada dirinya dan juga yang lainnya. Tapi ia yakin bahwa Peter akan selalu ada disisinya dan membantunya dalam kesulitan apapun dan kapanpun itu.



































*****************************
Hai semuanya aku hanya ingin mengucapkan terima kasih banyak pada kalian yang sudah membaca cerita ini yang mungkin gak jelas atau menarik dimata kalian.

Awalnya cerita ini diberi judul Dyanne and Her Love
Tapi aku ganti jadi Encounter Peter Pevensie, dan ceritanya masih tetap sama hanya ganti judul.

Aku menggantinya karena awalnya aku pikir mungkin gak akan ada yang baca, padahal isinya fanfic Peter Pevensie yang jarang ada,makanya aku ganti.

Aku benar-benar sangat senang karena ada yang baca cerita ini bahkan sampai ada yang komen minta lanjut. Jujur aku senang banget karena hal itu dan ada begitu banyak rasa terima kasih untuk kalian dariku.

Jika kalian ingin bertanya hal lain, kalian bisa komen ya.

Terima kasih banyak
I LOVE YOU💕

Thisistian story end.

"Jangan lupa untuk baca ceritaku yang lainnya. Terima kasih banyak"

Encounter :Peter Pevensie Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang