Adam memijat kepalanya yang pusing, apanya yang diselidiki dulu. Bukannya mencari informasi seperti yang diucapkan kenzo malah secara bar-bar mengintrogasi Ling-Ling.
"Lo bilang mau cari tau dulu kan" protes Adam, tapi kenzo hanya menatapnya dengan wajah meremehkan.
"Kalau bisa secara ugal-ugalan kenapa harus enggak" jawabnya percaya diri.
Adam menghela nafas, apa yang dia harapkan dari preman ini.
"Oke. Kalian mau bicara soal apa?" Tanya Ling-Ling ramah.
Dengan rasa tak enak Adam membuka suaranya. "Sorry kita ganggu waktunya tapi..."
"Heh lo tau hal ini kan" potong Kenzo. "Lo tau kan gue sama si ranting ini tukar tubuh" lanjutnya dengan suara lantang.
Adam berusaha menutup wajahnya karena malu. Bukan apa-apa, tapi sekarang Kenzo sedang berteriak dengan tubuhnya. Bisa-bisa dia di kira gila oleh orang-orang yang sekarang sedang lalu lalang.
"Ha? Apa!" Ling-Ling tertawa kecil . "Kalian kira ini film atau novel fiksi ber-genre transmigrasi".
Bagaikan ada badai es yang tiba-tiba muncul, kini Kenzo diam membeku. Tidak disangka perkiraannya salah. Apakah instingnya mulai tumpul sejak berada di tubuh Adam atau memang dia bodoh.
"Eh... Lo jujur ya. Lo tau kan" ucapnya sekali lagi, namun tetap seperti reaksi awal Ling-Ling tertawa hanya saja makin lebar.
"Lo kenapa sih, apa otak Lo ikut hanyut pas terjun ke sungai "
Wajah Adam memerah karena malu, dan Kenzo yang melihatnya makin kalang kabut. "Lo jangan malu-malu kucing pakek wajah gue bego". Serunya kesal.
"Lah lo yang tolol. Bukannya nyari tau dulu malah main nyrocos aja" seru Adam tersulut emosi.
"Apa!!.. lo manggil gue tolol" .
"Brak!!!" Ling-Ling menggebark meja. Dan karena hal itu mereka berdua kini bisa diam.
"Oke... persetanan dengan malu-malu kucing dan ketololan itu. Kalian manggil gue karena ada apa".
Kenzo menghela nafas. "Kan udah gue bilang. Lo tau kan kalau kita bertukar tubuh".
"Terus?" Tanya Ling-Ling meminta penjelasan yang lebih panjang.
"Terusss!!!. Terus gue hajar kepala lo boleh gak sih. Kebetulan gue gak mandang gender kalau gelut".
Ling-Ling kembali tertawa. "Ok... Gue tau, walau masih asumsi aja. Tapi gue bener-bener gak nyangka kalian bisa bertukar tubuh"
Kenzo berusaha menahan tinjunya. Jika saja dari awal anak ini jujur perkelahian tidak penting itu takkan terjadi.
"Eh lo percaya" mata Adam langsung berbinar-binar. Dia tidak menyangka akhirnya ada seseorang yang tau tentang nasib mereka di tambah lagi orang itu adalah Ling-Ling.
Ling-Ling menganggukkan kepalanya. "Yah gue udah ngalamin banyak hal yang lebih gak masuk akal daripada ini".
"Emang hal gak masuk akal kayak gimana yang terjadi sama lo?" Tanya Kenzo dengam wajah yang masih nampak kesal.
Ling-Ling mengangkat pundaknya. "Yah kurang lebih seperti ini".
"Tunggu, jadi lo juga sekarang lagi bertukar tubuh sama seseorang" mata Kenzo membulat. Tak disangka ada orang lain yang bernasib sama seperti mereka.
"Yah. Gak bisa dibilang bertukar tubuh sih".
Adam terdiam. "Jadi selama ini lo gak lupa ingatan. Tapi bertukar tubuh sama seseorang?. Terus Ling-Ling yang asli kemana?, dan lo siapa?".
"Wow, wow..." Ling-Ling menapakkan telapak tangannya agar Adam berhenti memberikan pertanyaan yang bertubi-tubi. "Sorry gue belum bisa kasih tau".
Kenzo memijat kepalanya yang pusing, sebenarnya dia belum bisa percaya dengan Ling-Ling apalagi dengan pengakuannya tadi membuatnya lebih ragu-ragu kepadanya. Namun di sisi lain sepertinya hanya Ling-Ling yang bisa membantu mereka.
"Kita gak bisa kasih tau kalau lo rahasiain semuanya. Setidaknya kasih gue bukti jika lo pernah bertukar tubuh" seru Kenzo agar bisa mengurangi rasa keraguannya.
Ling-Ling berfikir sejenak. "Oke. Anggap aja ini bayaran karena gue tau rahasia kalian". Dia menarik nafas "kenalin gue Amanda".
Kenzo dan Adam saling menatap satu sama lain.
"Amanda?. Lo bisa jelasin lebih spesifik gak?. Di dunia ini yang namanya Amanda bukan cuma lo" ucap Kenzo masih dengan emosinya yang belum mereda.
"Gak" balas Ling-Ling pendek. "Gue gak bakal dapet untung apapun dari kalian" lanjutnya.
"Jika lo mau jelasin mungkin kita bisa dapet petunjuk dan kembali ke tubuh masing-masing" ucap Adam.
Ling-Ling menghela nafas panjang . "Kasus kita berbeda. Pertukaran di tubuh gue ini adalah bentuk dari karma".
Seketika Adam mematung ketika melihat sorot mata Ling-Ling yang nampak pilu. Seolah dia sudah melakukan banyak dosa besar dan tak tau bagaimana cara untuk menyelesaikannya.
"Sekarang lo nampak kayak orang yang akan gantung diri jika lo mau" ujar Kenzo dan itu dibalas senyuman oleh Ling-Ling, seolah membenarkannya.
"Gue udah coba. Tapi tidak sesuai harapan".
Adam menyenggol kaki Kenzo memberikan isyarat agar tidak mengucapkan hal yang makin jauh lagi. Mereka di sini untuk meminta bantuan bukan untuk mengungkit masa lalu orang.
"Oke. Kalau kalian ,mau gue bisa bantu. Tapi jangan terlalu berharap banyak " Ling-Ling beranjak dari tempat duduknya. "Gue harus pergi, bye" dia berjalan menuju kerumunan orang-orang dan hilang begitu saja.
Adam menghela nafas panjang. "Gue gak tau mau ngomong apa".
Kenzo melipat tangannya, dia tidak tau jika ini kabar bagus atau malah sebaiknya dia tidak bekerja sama dengan Ling-Ling. Tapi jika diam saja tidak akan ada kemajuan. Dan bisa saja dia terjebak di tubuh Adam selamanya.
"Berhubung gue sekarang satu sekolahan sama Ling-Ling gue bakal awasi dia. Dan lo jangan sampai terlibat masalah".
Adam memutar matanya malas. "Iya gue tau".
Kenzo menatap Adam dengan tajam "Sejak kapan sifat lo jadi ngeselin kayak gini" .
"Yah, sejak tau ternyata masa depan Kenzo pernah di tendang cewek yang dia suka" balas Adam dengan wajah nakal.
Wajah Kenzo langsung merah padam. Dia meraih jaket Adam namun itu sia-sia. Karena adam sudah berlari menjauh darinya.
****
Thanks for reading 🤗
See you next time
KAMU SEDANG MEMBACA
ROTASI (TRANSMIGRASI) On Going
Teen FictionAdam saputra merupakan anak kecil kurus yang sering dirundung oleh teman-temannya.karena putus asa dia berniat untuk mengakhiri hidupnya. namun sebelum itu terjadi dia bertukar tubuh dengan Kenzo Putra Ivander seorang ketua geng motor yang tampan da...