1. AAAAAAAAAAAAA!!!!!

307 19 1
                                    

"Eh... Ini serius" Kenzo menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Gue, gue masuk rumah sakit cuma gara-gara bola masa depan di tendang".

Dia menatap tirai yang mengelilinginya dan juga jarum infus yang berada di tangannya. "Sebenernya tu cewek nendang gue pakai tenaga dalam apa gimana".

Samar-samar Kenzo mendengar suara orang yang sedang berbicara, dia menoleh ke sumber suara lalu membuka tirai yang ada di sampingnya.

Seketika dirinya mematung ketika melihat ada beberapa orang yang duduk di bawah beralaskan tikar dan satu orang yang terbaring di atas ranjang dengan beberapa luka dan perban.

Orang-orang yang ada di tempat itu terkejut ketika menyadari jika Kenzo membuka tirai itu, dan selama beberapa saat mereka saling bertatapan.

Tanpa pikir panjang, Kenzo langsung menutup tirainya kembali. Otaknya berusaha mencerna semua kejadian yang ada di depan matanya.

"Sejak kapan rumah sakit bisa join kayak gini, bukannya beda orang beda ruangan ya".

Kenzo berjalan ke tirai lainnya, dengan hati-hati karena infus di tangannya. Dia mengintip tempat sebelah dan hasilnya tidak jauh berbeda.

"Kok bisa sih" Kenzo duduk di ranjangnya.  " Model baru apa gimana".

Kenzo kembali menatap tangannya, entah kenapa dia merasa ada yang berbeda.

"Eh!!" Mata Kenzo membulat. "Kok tangan gue kayak jelangkung, mana otot-otot yang udah gue latih".

Dia membuka bajunya, namun wajahnya makin panik ketika melihat perut sixpack yang dulunya tampak indah sekarang sudah menjadi rata.

Kenzo membuka lemari kecil yang ada di samping ranjangnya. Dan menemukan cermin kecil di sana.

Dia melihat pantulan wajahnya.

"AAAAAAAAAAAHH!!!!!!".

*****

"

Argh" erang Adam ketika merasakan rasa sakit di selangkangannya.  Dia membuka mata dan disambut oleh beberapa anak yang tidak ia kenali.

"Eh Kenzo dah bangun" seru Nilo memanggil teman-temannya yang lain. Dan tak lama ada beberapa anak lagi yang datang.

"Kalian siapa?" Tanya Adam karena tidak familiar dengan wajah orang-orang yang ada di sekitarnya.

"Kenapa aku ada di sini?" Tanya Adam sekali lagi. Seingatnya dia terjun dari atas jembatan tapi kenapa sekarang dia ada di sini.

"Heh jangan bercanda lo. Baru aja pingsan udah sok lupa ingatan" celetuk Farel sambil tertawa.

Namun Adam tetap tidak mengerti, wajahnya kebingungan berusaha meminta jawaban. "A-aku gak bercanda, sekarang aku di mana?".

"Aku?... Sejak kapan lo bilang aku, biasanya gue".

"Eh Rel, kayaknya dia gak becanda anjir" ucap Nilo yang menyadari logat aneh dari temannya.

"Haha, mana ada orang yang lupa ingatan cuma karena lato-latonya ditendang. Gak nyambung anjir, yang ditendang bagian bawah yang kena otaknya gitu" Farel menepuk pundak Adam. "Yok pergi, hari ini kita mau tawuran sama geng sebelah".

Mendengarkan itu Adam hanya menggelengkan kepalanya, namun Farel menyeretnya dengan paksa.

"Yok jangan banyak bacot, kita pergi" Anak itu menaiki motor ninja merah yang mereka parkiran di sana.

Adam hanya bisa diam mematung. "Apa ini surga ya, tapi masa surga ada motor ninja".

"Woi kenapa bengong" seru Farel membuyarkan lamunan Adam."Cepet naik, kita harus pergi".

ROTASI (TRANSMIGRASI) On Going Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang