3. Bully

144 12 0
                                    

Kenzo menatap setiap sudut bangunan sekolah dengan wajah masam. "Sekolah kalangan bawah buruk banget".

Dia dengan malas berjalan menuju kelas Adam sembari melihat orang-orang yang tak henti menatapnya.

"Apaan mata mereka. Pengen dicolok apa gimana" gumam Kenzo kesal.

Setelah sampai di kelas yang dia tuju tanpa pikir panjang Kenzo langsung masuk dan pergi menuju kursi pojok yang ada di belakang. Dan di waktu yang sama anak-anak menatap Kenzo dengan wajah terkejut.

Kenzo menghela nafas panjang. "seaneh itukah kalau Adam ada di sini".

Tak lama setelah dia duduk, tiba-tiba ada segerombol anak yang muncul dari pintu kelas.

"Gue denger si kacung udah balik" serunya dengan senyuman lebar terpampang di wajahnya.

Mereka berjalan menuju meja Kenzo.

"Ahh, mereka ya ternyata" ucap Kenzo sambil menatap anak-anak itu.

Salah satu dari mereka langsung memukul kepala Kenzo sambil tertawa terbahak-bahak.

"Gimana kabarnya. Seharusnya lo bilang kalau pengen berenang, pasti gue anter lo ke kolam sekolah, gak usah jauh-jauh sampe ke jembatan ".

Karena kesal Kenzo langsung mencengkram kerah baju anak itu lalu menariknya dengan kuat. "Heh babi, lo punya sopan santun gak".

"Apa lo bilang. Aaaa apa lo ngerasa lo udah di lindungi jadi sok berani kayak gitu" balas anak itu sambil mencengkram balik kerah baju Kenzo.

Kenzo tertawa. "Heh, lo pikir gue takut sama lo".

Mendengar ucapan Kenzo, wajah anak itu berubah menjadi kesal. Dengan cepat dia menarik Kenzo lalu mendorongnya ke arah tumpukan meja yang ada di belakang kelas.

"Brakkk!!!" Suara benturan dari tubuh kenzo dan kursi-kursi yang berjatuhan.

Tanpa pikir panjang anak itu langsung melayangkan tinjunya, namun sebelum itu Kenzo memblokir serangannya dengan kursi.

"Argh!!!" Erangnya kesakitan.

Sebelum anak itu memberikan serangan lagi, Kenzo langsung menghantamnya dengan kursi.

"Haha sakit, makan tu kursi".

Karena melihat teman mereka yang sudah tak berdaya, anak-anak itu langsung mengeroyok Kenzo.

Kenzo tersenyum lebar, dia naik ke atas tumpukan kursi lalu melemparkannya satu-persatu kearah anak-anak yang ingin menyerangnya.

"Makan tu, makan" serunya kegirangan.

Namun tawa Kenzo terhenti ada yang meraih kakinya lalu menariknya hingga terjatuh.

"Argh!!" Erang Kenzo yang sudah terkapar di lantai.

Anak-anak itu langsung melingkari Kenzo bersiap untuk memukulnya. Dan pada saat itu Kenzo juga sudah tidak berdaya melihat banyaknya anak dengan tubuh besar. Sedangkan dia sekarang memiliki tubuh kurus dan pendek.

"Tubuh lemah sialan" umpat Kenzo kesal.

"Oi!!!" Teriak seseorang yang langsung menciptakan keheningan di ruang kelas.

"Kalian ganggu Adam lagi" teriak gadis cantik yang tak lain adalah Selly.

Selly dengan cepat menarik Kenzo dari gerombolan anak itu.

"Pergi dasar ngeselin" ucapnya lalu membawa kenzo pergi dari tempat itu diikuti caroling dan Lian.

"Kamu kalau mau balik, kabarin dulu dong" omel Selly padanya.

Kenzo hanya bisa terdiam, dia tidak menyangka cewek yang dia suka selama ini sedang menarik tangannya.

"Heh kamu dengerin aku gak sih" seru Selly membuyarkan lamunan Kenzo.

"Ah, aku.. eh anu. Gimana".

"Otak lo aman kan" tanya Ling-Ling pada Kenzo.

Kenzo tersenyum lebar. "gak, gue gak papa".

Selly mendekatkan wajahnya ke Kenzo yang saat ini sedang tersipu.

"Wajah lo merah, beneran gak papa?".

"Enggak. Beneran gak papa".

Ling-Ling mengangkat salah satu alisnya. Dia langsung meraih tangan Lian dan membawanya pergi meninggalkan Selly dan Kenzo.

"Kenapa lo tarik gue" tanya Lian kesal karena Ling-Ling yang tiba-tiba menariknya.

"Dasar gak peka".

"Entah kenapa gue gak srek kalau Selly sama Adam, kan lebih cocok sama Kenzo. Udah ganteng, ketua geng motor pula"

Ling-Ling memutar matanya malas. "Namanya juga suka".

Lian mencengkram pundak Ling-Ling lalu mengguncang tubuhnya. "Tapi tetep aja gak suka".

" Lo gak liat minggu lalu Selly nendang selakangan Kenzo. Seenggak suka itu dia. Jangan maksa, cukup liat aja". Ucap Ling-Ling dan langsung melangkah pergi meninggalkan Lian.

"Ih lo ma. Entah kenapa sejak kejadian itu lo berubah" gumam Lian namun terdengar jelas di telinga Ling-Ling.

Ling-Ling menghentikan langkahnya. "Udah berapa kali lo ngomong kayak gitu".

"Gue bakal ngomong gitu terus sampe ingatan lo balik".

"Kalau tetep belum balik?" Tanya Ling-Ling dengan nada agak mengejek.

"Yaaaaah. Entahlah" jawab Lian bingung.

*****

Adam menatap orang-orang yang ada disekitarnya. Entah kenapa pemandangan seperti ini tidak familiar untuknya.

"Lo inget gue siapa?" Tanya Farel kepada temannya yang kini terlihat seperti anak kecil yang kebingungan.

"Ah.... Anu. Nilo?" Jawab Adam ragu-ragu.

Farel mengacak rambutnya sebal. "Arghhh... Bukan bego, kenapa dari tadi yang lo inget nama Nilo, mau ngehomo lo".

"Eh, bukan ya".

Farel menatap Adam dengan wajah datar. "Dahlah, bodo serah mau gue Nilo, Farel, Samsul bodo amat. Capek gue".

Nilo terkekeh, entah kenapa pemandangan ini sangat menghibur. Jarang-jarang Farel bisa sekesal itu dengan Kenzo.

"Apa lo ketawa" seru Farel dengan sinis.

" Santai aja rel. Orang amnesia gak secepet itu sembuhnya semua butuh proses ".

"Tapi kita gak bisa biarin ini. Lo liat kan anak-anak mau lengserin Kenzo".

"Yah mau gimana lagi kan, toh Kenzo juga dulu pernah bilang mau mundur.  Kalau mau di ganti yaudah, kita bertiga keluar bareng" Ucap Nilo namun Farel tetap tidak terima.

"Gak biasa semudah itu dong.  kita masuk sini juga banyak perjuangan".

Nilo menatap Kenzo lalu menghela nafas panjang. " Kenzo, lo bilang gak bisa naik motor kan. Mau gue ajarin?".

*****

Aku balik semuanya..... Maaf banget udah bikin nunggu, selama itu ternyata 😭.

Lebih tepatnya aku lupa kalau punya cerita yang harus di lanjutin.

Tapi makasih udah mau nunggu, semoga hari kalian menyenangkan.

Selamat membaca ...

ROTASI (TRANSMIGRASI) On Going Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang