Reuni

2.8K 73 6
                                    

Hampir 6 bulan setelah kejadian waktu itu Maria selalu menghindari apapun yang berhubungan dengan Lino, bahkan Maria sengaja menjauhi semua sahabatnya agar tak ada koneksi dengan Lino. Kali ini dia merasa dirinya harus egois untuk kesehatan mental dan hatinya sendiri. Dan untungnya para sahabatnya itu seperti nya memahami posisi dirinya ini, tapi tak ayal kadang mereka jua memaksa untuk bisa berkumpul kembali.

Hari ini Maria memutuskan untuk menuntaskan semuanya, memulai kembali dari awal, dimana dia kembali melawan semuanya untuk bisa kembali dekat dengan para sahabatnya. Karena hari ini adalah ulang Ratu, bahkan dari 1 Minggu yang lalu ratu selalu menghantuinya untuk mengingatkan tentang hari ulang tahun dirinya itu.

"Harus banget ya hari ini gue datang" ucap Maria sendiri sambil menghela nafas nya

"Ayoo mar jangan hukum para sahabat Lo atas kesalahan yang gak sama sekali mereka lakukan" guman Maria kembali sambil menatap dirinya di cermin kamarnya

Tok tok tok..
Bunyi ketukan pintu

"Sayang udah siap?" Tanya bunda nya sambil berjalan kearah Maria

"Udah Bun" sahut Maria sambil tersenyum kearah bundanya itu

"Yaudah buruan turun gih, ini udah jam berapa, ntar diomelin ratu kamu" ucap bundanya

"Aciapp bunda ini tinggal pergi kok" jawab Maria sambil beranjak dari duduknya mengambil tas dan handphone yang tergeletak diatas kasur setelah itu berbarengan dengan bunda untuk turun kebawah

"Ayo pak" ucap Maria menyapa supir yang sudah ada didalam mobil

"Titip Maria ya pak, jangan pulang terlalu malam ya nak" ucap bundanya

"Iyaa Bun, aku bukan anak kecil kok" jawab Maria cemberut

"Yaudah buruan gih pergi" sahut bunda

"Ooh ngusir ceritanya ya bun" sahut

"Iyaaa ngusir, cepet pak jalan aja" ucap bunda tertawa

"Jahatt" teriak Maria yang semakin membuat bundanya tertawa beriringan pula dengan perginya mobil dari depan rumah

Tawa itu berubah menjadi tatapan sendu seketika melihat mobil yang berjalan menjauhi rumah kediaman mereka.

"Bahagia selalu nak" ucap Bunda Maria yang sangat mengetahui bagaimana terlukanya hati anaknya itu. Tapi apa boleh buat dia juga tak bisa menyalahkan Lino atas semua yang terjadi.

Sekarang mobil Maria diperjalanan menuju kehotel tempat ratu merayakan pesta ulang tahunnya ratu. Sesampai di gedung hotel terlihat mobil berjejeran parkir.

"Bapak ini Maria masuk kedalam dulu ya, kalau mau bapak pulang aja. Takutnya lama nungguin, nanti kalau misal udah selesai acaranya Maria hubungi lagi" ucap Maria kepada pak sopir sebelum keluar dari mobilnya

"Nggak papa kok non bapak tungguin aja" jelas pak sopir

"Lah jangan pak Maria kayanya lumayan lama, janji deh ntar kalau udah mau selasai Maria hubungi kok" ucap Maria kepada bapak sopir, Maria sangat akrab ke bapak sopir tersebut bahkan dia anggap seperti pamannya sendiri

"Oke non nanti kalau sudah mau pulang kabarin ya, saya takut dimarahin ibu" jelas pak sopir

"Aman kok pak nanti Maria kabarin bunda sekalian" ucap Maria sambil mengacungkan jempol dan tersenyum

"Oke siap non, ini bapak balik ya" kelas pak sopir lalu diangguki Maria

Sekarang Maria berada di loby hotel tempat acara yang akan diadakan ratu.

"Mariaaa" teriak Anya membuat Maria menoleh

Anya pun berlari menghampiri Maria lalu memeluk kencang sahabatnya yang sudah lama tak dia jumpai.

Tentang TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang