58

988 91 9
                                    

Setelah tadi malam Lino sama sekali masih tidak menghubungi Maria begitupun sebaliknya Maria, karena Maria berjanji pada dirinya sendiri tidak akan lebih dulu mengganggu Lino karena Lino mengatakan ingin sendiri.

Sedangkan pagi ini Lino ikut turun sarapan bersama yang lainnya sebelum mereka pergi ke Paris.

"Its okay bro, mukanya jangan kaya gitu" jelas Nathan

"I'm okay" ucap Lino menyengir

"Sipaling pura-pura baik aja" goda arhan sembari mengambil lauk untuk makan

Mereka pun mengambil kursi masing-masing untuk makan, arhan sengaja mendekatkan diri disebelah Lino

"Ceng" ucap arhan membuat Lino menoleh tanda merespon

"Lo udah ngabarin Maria?" Tanya arhan dengan suara kecil

"Kenapa?" Tanya Lino

"Tu anak tadi malam mukanya khawatir banget nelpon bini gue nanyain Lo, trus bini gue jawab gue udah nyampe dihotel " ucap arhan

"Lo gak perang kan?" Tanya arhan lagi

Tak ada jawaban dari Lino membuat arhan menghela nafas.

"Gue yakin Lo bisa ngelakuin semua ini, intinya gak usah dengerin yang di katain orang tentang Lo no, yang ngejalanin hidup ini kita" ucap arhan

"Tapi gue masih berasa bersalah sama tim ho" ucap Lino rendah

"Loh kita udah saling memaafkan di ruang pemain, udahlah lagipula gak sepenuhnya salah Lo kita tim Lino, Lo juga udah ngelakuin yang terbaik" ucap arhan tak berbicara rendah lagi sehingga yang lain menoleh

"Ayolah Lino udah gak usah difikir lagi lebih baik kita fokus buat di Paris " ucap witan

"Its oke Lino tunjukin yang terbaik nanti  diparis" ucap sananta

"Tau jangan dibaca itu komenan mereka" kesal ridho

"Makasih bro, gue sekali lagi minta maaf" ucap Lino berdiri dari kursinya dan menunduk tanda minta maafnya

Semuanya pun beranjak lalu memeluk Lino

"Kita lakuin yang terbaik nanti ya, jangan dengerin Neti, kita udah ngelakuin semaksimal mungkin" jelas ridho

Setelahnya mereka kembali ke kursi masing-masing. Setelah makan mereka masing masing kembali kekamar karena sekitar 1 jam lagi harus berkumpul di loby untuk keberangkatan.

Koper Lino yang sudah selesai dia rapikan tadi malam, jadi dia hanya membaringkan tubuh di kasur, sedangkan ridho masih sedikit merapikan barangnya.

Lino pun akhirnya menelpon orang tuanya.

"Hallo mah" ucap Lino

"Baru ingat punya orang tua?" Kesal mamah

"Hahaha santai dong mah" ucap Lino terbahak

"Gak usah sok asik kamu" kesal mamah

"Ini kenapa coba jadi marah marah" ucap Lino

"Kamu kenapa gak balas satupun pesan dari kami??" Tanya mamah

"Maaf mah Lino cuma butuh waktu sendiri kamaren, emosi Lino juga masih gak stabil" jelas Lino

"Udah mama tebak kok, tapi kami semua khawatir, tak kecuali Maria Lino, dia telpon mama, Kaka kamu, suara dia keliatan banget khawatir sama kamu. Mamah sih khawatir tapi mamah tau kamu gimana kalau situasi kaya gini, tapi Maria dia gak tau. Kamu tau gak tadi malam dia bilang ke mama kamu baik-baik aja walaupun dengan suaranya yang serak. Pasti kamu bentak dia kan?? Tapi mama tanya dia bilang kamu baik baik aja cuma butuh waktu sendiri, mamah tanya pun kamu ngapain dia, dia sama sekali gak bilang keburukan kamu. Padahal mamah tau kami pasti kelepas emosi sama dia" ceramah mamah Lino panjang lebar membuat Lino menghela nafas

"Itu alasan Lino gak mau ngehubungin kalian emosi Lino tadi malam gak stabil, eh dia malah ngespam chat dan nelpon Lino mah, Lino tau Lino salah ngebentak dia, bahkan bisa dibilang sedikit kasar, tapi itu diluar kendali Lino " ucap Lino merendah

" Mamah tau kok kamu kaya gimana, tapi dia bukan mamah yang bisa ngerti kamu Lino, dia orang baru yang kamu bawa di kehidupan kamu, seharusnya kamu lebih bisa ngertiin dia ,paling gak jangan emosi" jelas mamah Lino

"Iya mah nanti Lino minta maaf ini Lino mau siap siap flight ke Paris dulu" jelas Lino

"Iya sayang, kamu lakuin yang terbaik ya nanti, jadikan ini semua pembelajaran buat kamu, ambil positifnya buang negatifnya " ucap mamah Lino

"Iya mah, byee  doakan Lino yah, love you mamah" jelas Lino

"Iya sayang" ucap mamah

Setelah nya panggilan Lino akhiri...

"Bukannya mau ikut campur ya no, gue sempat dengar Lo marah marah ke Maria. Sebenarnya gue tau gimana perasaan Lo, Lo cuma gak mau terlihat lemah didepan dia tapi mungkin cara Lo salah. Lain kali pasangan Lo juga harus tau Sisi negatif Lo no, gak usah di tutup tutupin " jelas ridho

"Its okay do gue udah tau letak kesalahan gue nanti gue hubungin dia kalau udah diparis" jelas Lino

"Nah gitu dong gentle " ucap Ridho terkekeh

Mereka pun lansung turun ke loby bersiap untuk kebandara, sampai akhirnya mereka flight dengan pesawat yang sudah disiapkan PSSI . Terlalu cepat waktu hingga Lino tidak sempat mengabari Maria.

Sedangkan dilain sisi Maria berada diruang makan bersama ayah dan bunda.

"Kamu mau ke Paris mar? Tanya ayah membuat bang enzi menoleh kemaria

"Kalau ayah ngizinin, besok palingan aku besok nya balik lagi " jelas Maria

"Gak capek 1 hari aja?" Tanya bang Enzi

"Cuma mau nyemangatin Lino aja bang, aku tau Lino sekarang gak Baik- baik aja" ucap Maria menghela nafas

"Sekalian aja 3 hari sekalian nonton pertandingannya" ucap ayah

"Jadi ayah ngijinin?" Tanya Maria

"Iyaaa nanti ayah transfer buat tiketnya" ucap ayah

"Aaaaaa ayah makasihh" ucap Maria berlari memeluk ayahnya

"Sama sama sayang hati hati nanti disana ya, kayanya Abang gak bisa nganterin kamu soalnya perusahaan lagi butuh abang" ucap ayah

"Yahhh padahal mau ikut" ucap bang Enzi

"No ya Enzi" ucap ayah

"Aman ayah nanti bareng zize dia juga mau kesana" ucap Maria

"Syukur deh kalau gitu" jelas ayah

Setelah makan Maria pun kembali kekamar yang dia cek sebelumya adalah notif dari Lino, namun tidak ada sama sekali notif itu

Maria pun menghubungi zize

"Hallo" ucap Maria

"Apaan dah" ucap zize

"Ntar bareng ya pergi keparis gue ikut" jelas Maria

"Beneraannn" teriak zize girang

"Iyaaa abis ini gue beli tiket" ucap Maria terkekeh

"Oh ya Ze mereka udah flight ke Paris ya?" Tanya Maria

"Udah, Loh gak dikabari Lino?" Tanya zize

"Kalian berantem?" Tanya zize kembali

"Enggak cuma Lino mau butuh waktu sendiri katanya, gue gak bisa ngelarang juga makannya gue mau keparis nemuin dia mungkin kalau ketemu dia lebih terbuka sama gue, Lo jangan bilang ke arhan gue juga ikut yaa takut bocor ke Lino" jelas Maria

"Tapi setidaknya dia ngabarin Lo kalo berangkat mar, yaudah gue ngikut Lo aja" ucap zize agak kesal dengan sikap lino

Tentang TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang