"sampai kapan ini" ucap Maria
"Wait bentar" ucap Lino sembari membenarkan sesuatu yang diletakkan pelayan tadi serta sesuatu yang dia keluarkan dari kantong nya
Tak lupa dengan handphone yang sudah aktif kameranya disana untuk merekam momen ini
"Kok lama banget" rengek Maria
"Udah udah, tapi bukanya pelan pelan" ucap Lino lembut
Saat Maria mengerjapkan matanya seketika matanya melotot dan menutup mulutnya melihat pemandangan diatas meja mereka saat ini.
Seperti bak patung tak bergerak Maria tak bisa menutupi ekspresi terkejutnya. Masih dengan mata melotot dan tangan yang menutupi mulutnya memandang apa yang ada didepan matanya saat ini, sedangkan Lino sekarang tersenyum dan kembali menarik nafasnya.
Kali ini mata Maria beralih kepada Lino yang ada didepannya dari awal memandangi dia
"Apa ini Lino? Kamu bercanda kan?" Tanya Maria
"Aku gak pernah bercanda dengan semua ini mar, semuanya sudah aku fikir matang-matang" ucap Lino tegas
Mendengar apa yang terucap dari mulut Lino membuat Maria menutup matanya dan menunduk, seakan enggan memperlihatkan pada Lino air matanya yang ingin jatuh .
"Lohh hei kenapa nunduk? Kamu gak suka ya aku kaya gini? Atau kamu gak suka semua konsepnya?" Ucap Lino panik
"No, aku suka semuanya . Makasih untuk semua usaha dan ketulusannya " ucap Maria tersenyum dengan mata merahnya
"Kenapa nangis? Kali ini aku serius mar aku udah mikir secara tenang mulai dari di Belanda, mungkin juga udah waktu nya. Jadi aku mau dengar jawaban kamu, aku berharap kamu menerima ku" ucap Lino lembut membuat Maria tersenyum
"Jadi"ucap Maria
"Jawabannya?"tanya Lino membuat Maria menarik nafasnya dan memejamkan matanya
Melihat reaksi Maria membuat Lino tersenyum kecut seakan melihat penolakan dari Maria dia pun menunduk
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Takdir
FanfictionAyoooo siapa yang dari kemaren nungguin season 2 nya MARIALINO. ini adalah kelanjutan dari MARIALINO, jangan lupa baca dulu yaa bagian cerita MARIALINO🫶🏼 percayalah hal yang paling sulit dilakukan adalah mengikhlaskan. Apalgi mengikhlaskan seseora...