49

966 90 9
                                    

"iya iyaa ntar abis latihan lansung kekamar kalian" ucap Lino

"Dih ngapain kekamar gak bolehh" ucap Maria

"Kata Anya mah haramm" ucap Maria sembari tergelak

"Dih yang haram itu berduaan, kita berempat" ucap Lino

"Lah bisa aja " ucap Maria

"Ada yang mau dititip gak?" Tanya Maria

"Nitip apa?" Tanya Lino

"Ya gak tau aku nanya kamu, siapa tahu pengen apa gitu" ucap Maria

"Apa yaa" ucap Lino berfikir sedangkan Maria memandangi Lino yang sedang berfikir keras

"Mau nitip hati kamu aja buat aku bawain sampe kesini" ucap Lino terkekeh

"GELIII Tau gak" ucap Maria semakin membuat Lino terbahak

"Apa ya bingung juga aku jadinya ini" ucap Lino

"Fikirin cepet ntar kalo aku berubah fikiran males gak aku beliin" ucap Maria

"Apa ya mau nitip makanan gak boleh juga kami disini makan sembarangan " ucap Lino

"Trus ?" Tanya Maria

"Beliin permen karet aja permen karet ku mau abis" ucap Lino

Maria yang mendengar itu memutar matanya.

"Gak ada yang lebih berkhasiat gitu?" Tanya Maria

"Lah aku bingung, banyak banget yang aku mau, tapi gak bakal dibolehin makan itu" ucap Lino

"Iyaudah nanti aku beliin sedus permen karet" ucap Maria

"Iya gak sedus juga sayanggg" ucap Lino sembari terkekeh

"Sayang sayangg" kesal Maria

"Sweet dikitt Napa" ucap Lino

"Kamu siapaaa kamu siapaaaa" ucap Maria sembari bernyanyi

"Aku mau ke supermarket sekalian nanti kalau kamu mau sesuatu" ucap Maria

"Sama siapa?" Tanya Lino

"Sendiri lah" ucap Maria

"Gak usah ah ngapain malem malem ke supermarket sendirian" ucap Lino

"Lah kan sama kamu" ucap Maria tersenyum

"Masalah aku gak ada disitu" ucap Lino

"Apaan sih parno banget aku cuma ke supermarket depan komplek" ucap Maria

"Yaudah terserah" ucap Lino

"Jangan dimatiin" ucap Maria

Maria pun memakai Hoodie nya lalu turun ke lantai 1

"Mau kemana?" Tanya bang Enzi

"Supermarket depan , bentar. Mau nitip?" tanya maria

"Basreng 1" ucap Abang

"Okayyy" ucap Maria

Maria pun keluar dari pagar rumah dengan mobilnya menuju kedepan komplek. Sampai di supermarket ia mengambil keranjangnya mengambil beberapa cemilan tak lupa permen karet yang Lino inginkan dan basreng bang Enzi

"Ada lagi gak yang mau ?" Tanya Maria pada Lino di handphone

"Gak ada itu aja, udah cepet pulang" ucap Lino

Tentang TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang