Puncak kemarahan

1.1K 38 3
                                    

"no udahlah mendingan kamu berdamai sama takdir ini, kita emang gak bisa.." ucap Maria

"Gak bisa apa mar? Apasih yang buat kamu Sekokoh ini nolak aku? Kita gak ada Maslaah sama sekali" jelas Lino

"Kamu bilang gak ada Masalah? Sampai kita putus itu ada masalah Lino " ucap Maria

"Tapi masalahnya gak terletak dikita mar,  apa salahnya sih memulai kembali" jelas Lino menghela nafas

"Lino kalau udah dipisahin tuhan punya rencana yang lebih baik, kita juga masih bisa temenan kok" jelas Maria membuat Lino menatap tak suka

"Aku masih gak habis fikir sama pemikiran kamu mar. Sekarang kamu kerja aja dulu. Aku bakal tungguin kamu disini, habis kerja kita ngomong secara dingin" ucap Lino

"Gak, mending kamu pulang aku kerja masih lama" jelas Maria

"Selama apapun itu aku tunggu, udah sana buruan, takut dicariin" jelas Lino membuat Maria menggeleng dan menatap tak suka dengan sikap Lino yang semaunya ini.

Maria pun keluar dari mobil Lino tak lupa hempasan kencang pintu yang terdengar menandakan kekesalan Maria kepada lelaki itu, sedangkan Lino yang ada didalam mobil tersebut hanya menggelengkan kepala dan tersenyum melihat Maria yang semakin menjauhi mobilnya.

"Napa Lo muka cemberut gitu" ucap kenzi melihat Maria yang datang

"Gak papa " jawab Maria

"Loh itu Lino nungguin?" Tanya Bani yang baru masuk ke ruang makeup melihat tak ada jawaban dari Maria Bani pun semakin menceng cengi nya.

"Uhuyyyy ditungguin" teriak gio tertawa

"Apaan sih" ucap Maria mendelik.

Tak berasa 3 jam berlalu sekarang sudah pukul 06.15 wib . Semua take hari ini selesai.

"Huhh akhirnya" ucap Maria merebahkan dirinya di kursi kesayangannya di loksyut.

"Mar Lo gak pulang?" Tanya Zee

"Bentar lagi" ucap Maria yang masih memejamkan matanya

"Lo gak lupa kan mobil Lino masih ada didepan mar" ucap Bani memasuki ruangan

Mendengar itu Maria membuka matanya mengerjap beberapa kali karena sebenarnya ia memang melupakan ada Lino disana.

"Hmm" ucap Maria beranjak dari tempat duduknya tak lupa mengambil tas nya untuk pulang

"Ka aku pulang sama Lino, Kaka pulang aja lansung kerumah, see you besok" ucap Maria kepada asistennya

"Guys gue duluan yaa" ucap Maria kepada semua yang ada diruangan

Setelah berpamitan dengan semuanya sekarang Maria berjalan menuju mobil hitam terpakir rapi di parkiran lokasi syuting itu.

....

Sedangkan Lino yang sibuk dengan handphone nya tak melihat Maria yang sudah mendekati mobilnya sampai akhirnya mendengar ketukan dikaca mobilnya. Dan segera membuka kunci mobil.

"Udah selesai?" Tanya Lino pada Maria yang masuk kedalam mobilnya

"Hmm " ucap Maria sambil menutup mobil setelah itu menyandarkan tubuhnya dan menutup matanya didalam mobil Lino.

Lino yang melihat ekspresi Maria pun tak tega untuk kembali membahas tentang hubungan mereka, terlihat Maria sangat capek. Apalagi ini pertama kalinya pula selama kenal Maria bahkan sempat menjadi pacar wanita itu iya menjemput Maria dilokasi syuting, melihatnya lelahnya Maria tanpa lewat vidio call seperti dulu. Rasanya ingin sekali iya peluk tapi kali ini beda dia berusaha menghargai jarak yang tercipta diantara mereka

Tentang TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang