Maaf bila ada yang typo, happy reading..
"Sayang apakah ini yang terbaik untuk Ricky?" Tanya sang istri di rangkulan sang suami. Tuan shen mengelus pundak nyonya shen untuk menenangkan.
"Percayalah aku membuat keputusan ini demi kebaikan anak kita"
"Maaf memotong obrolan kalian, tuan shen" Ucap Hao menghampiri setelah membicarakan sesuatu dengan member. Kedua paruh baya tersebut menoleh.
"Sebenarnya kami semua tidak setuju dengan keputusan tuan shen yang akan mengeluarkan Ricky,begitupun agensi juga tidak akan setuju"
"Saya sudah membicarakan ini dengan bos kalian dan dia setuju bila Ricky mau" Hao dalam hati mengumpat kepada bos nya itu.
"Tetapi kami sebagai anggota member tidak setuju tuan shen"
"Maaf Hao, tapi saya tidak memerlukan persetujuan kalian," Hao menatap lesu tuan shen setelah mendengar jawabannya.
"Kita tunggu keputusan dari Ricky". Tak lama bunyi derap kaki menuju ke arah mereka.
" Ah tuan shen,selamat datang" Ucap manager lalu membungkuk diikuti oleh Jiwoong dan Matthew.
"Apakah anda akan menjenguk Ricky?" Basa basi manager.
"Iya tadi saya dan istri ku baru menjenguknya tapi aku membicarakan sesuatu kepada Ricky jadi biarkanlah dia untuk memikirkan ini"
Manager yang tidak tau apa yang terjadi hanya mengangguk.
"Ada apa ini hyung?" Tanya Matthew. Hanbin menghela nafas lelahnya.
"Tuan shen berniat akan mengeluarkan Ricky dari grup" Ucapan Hanbin mengejutkan 3 orang yang baru datang ini.
"Ha kok bisa? Ada masalah apa? " Tanya Jiwoong.
"Dia tidak mau anaknya terluka lagi karna fans fanatik" Ucap Taerae sedari tadi terdiam.
"Maaf tuan shen kami mohon jangan bawa Ricky kita" Ucap Matthew melas tapi tidak menggoyahkan keputusan tuan shen.
Nyonya shen menghampiri Matthew dan menangkup wajah Matthew.
"Nak Matthew, kita tunggu keputusan Ricky dulu ya," Matthew angguk lemas di tangan nyonya shen.
"Bagaimana perempuan tadi?" Tanya nyonya shen sembali melepas tangan dari wajah Matthew.
"Dia sudah berada di penjara dan akan melakukan sidang setelah Ricky keluar dari RS" Jelas manager.
"Kalian tidak masuk?" Tanya manajer.
"Ricky menyuruh kami keluar" Jawab tuan shen."Saya akan masuk untuk meletakkan makanan Ricky" Izin manager hanya diangguki oleh tuan shen.
Manager masuk kedalam kamar Ricky. Manager melihat seluruh tubuh Ricky ditutupi oleh selimut.
Setelah menaruh makanan diatas meja, ia menghampiri Ricky.
"Ricky, ini hyung" Manajer menggoyangkan tubuh Ricky pelan.
Ricky membuka selimut sedikit dan memperlihatkan bagian matanya saja. Manager menahan gemas melihat tingkah salah satu member yang ia jaga.
"Hyung... " Mata Ricky berkaca-kaca menatap mata manager.
"Hei sudah jangan menangis nanti bengkak matanya" Ucap manajer mengelus rambut Ricky.
"Hyung aku bingung.." Isak Ricky. Manager mengerti keadaan adiknya ini.
"Pikirkan baik-baik ya, jika kamu masih ingin tetap menjadi idol apa kamu siap akan terkena teror lagi? Apa kamu siap disakitin lagi? Dan bila kamu pergi dari dunia idol apa kamu siap meninggalkan mimpimu yang telah lama kamu ingin capai?" Ricky lagi-lagi ingin menangis, ia tidak siap untuk semuanya.
"Sudah tidak apa, para member dan hyung akan menghargai keputusan mu" Ucap manager mengelus pelan pundak Ricky. Sebenarnya ia tidak siap bila Zerobaseone akan hilang 1 orang tapi mau bagaimana lagi.
"Dimana papa dan mama?" Tanya Ricky sembari mengelap ingus nya.
"Diluar sama para member, mau hyung panggilkan?" Ricky angguk. Manager jalan keluar untuk memanggil tuan shen dan nyonya shen.
tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Ricky | Zerobaseone
FanfictionAku juga maknae line, tapi aku malu menunjukkannya. *CERITA INI MURNI DARI AUTHOR, DILARANG JIPLAK ❗❗* *BUKAN BXB*