Maaf bila ada yang typo, happy reading...
Ruangan kini sangat sunyi hanya terdengar suara tv yang menyala. Seluruh member dan manager sudah pulang karna sudah larut malam, mereka harus beristirahat karna akan latihan lagi besok.
Tuan shen sedang memainkan ponsel karna masalah pekerjaan. Sedangkan nyonya shen sedang menyuapi sang anak meski perlu dipaksa dulu.
"Sudah" Ricky menjauhkan piring yang dipegang nyonya shen.
"Ini masih banyak sayang, yuk dihabisin" Ricky masih tetap tidak mau, bahkan ia memalingkan mukanya dan menonton tv yang hidup.
Nyonya shen meletakkan makanan sisa Ricky di atas meja lalu duduk di sebelah sang anak.
"Sayang ada apa hm?"
"Ma, aku sudah memikirkan jawabannya" Ucapan Ricky mengalihkan perhatian tuan shen."Benarkah?" Tanya nyonya shen senang. Ia bahkan menatap netra mata Ricky dengan tatapan berharap. Ricky menarik nafas yang panjang.
"Aku akan tetap menjadi idol" Ucap Ricky dengan perlahan dan jelas. Tuan dan nyonya shen terkejut dengan jawaban Ricky.
"Apa maksud mu?" Tanya tuan shen datar.
"Aku akan tetap disini dan menjadi idol, aku tidak akan mengikuti permintaan papa lagi" Ucap Ricky menatap mata sang ayah meski dalam hati sudah mau copot."Kamu tidak mengerti maksud papa alasan papa menyuruh kamu keluar dari grup?" Tuan shen meletakkan ponsel nya lali menghampiri Ricky.
"Aku mengerti jika kalian mengkhawatirkan ku, tapi aku bisa menjaga diriku sendiri-"
"Bisa menjaga diri sendiri? Lalu apa ini? Bahkan agensi tidak becus menjaga mu, rugi jika ada bodyguard tetapi tidak becus kerjanya" Ucap tuan shen tinggi.
"Aku mengerti tapi berikan aku kesempatan pa, ma. Ini cita-cita ku, aku menyukai musik, aku ingin menjadi idol, aku nyaman disini, ada member yang menjagaku. Aku mohon papa, berikan aku kesempatan sekali ini saja, "
"Aku akan berhenti menjadu idol bila kontrak grupku sudah habis." Lanjutnya dengan mantap.
Tuan shen saling bertatap dengan sang istri. Apakah ini akan menjadi keputusan yang terbaik buat anak mereka?
"Okelah kalau begitu, tapi jika terjadi lagi mama ingin kami keluar dan ikut kami pulang" Ricky mengangguk. Tuan shen hanya menatap mereka tanpa ikut menjawab.
"Tidak apa sayang, kasi Ricky mengikuti apa yang ia inginkan. Kita dukung apa yang sudah dipilihnya" Ucap nyonya shen merangkul tangan sang suami.
"Huh baiklah" Ucap tuan shen pasrah, Ricky yang mendengar teriak senang.
"Papa akan mencari dokter kapan kamu bisa pulang" Tuan shen pergi meninggalkan mereka.
"Kamu tidur dulu ya, biar cepet sembuh" Nyonya shen membantu Ricky membaringkan tubuh anaknya.
"Tidak usah seperti ini ma, aku bisa sendiri. Aku sudah sehat walafiat" Ricky menjauhkan tangan nyonya shen lalu berbaring sambil merapikan selimut yang ia pakai.
Nyonya shen ingin mengelus rambut Ricky agar cepat tertidur namun ditolak.
"Tidak perlu ma"
"Loh kenapa? Bukannya kamu suka dielus kepalanya kalau mau tidur?"
"Aku udah besar ma, gak perlu lagi kok"
"Kamu ini biasanya juga manja ke mama"
"Itu kan duluuu sekarang kan iky udah besar" Rengeknya. Nyonya shen terkekeh melihat putranya yang sudah besar sekarang. Dulu saat kecil suka banget dipeluk, dielus, bahkan manja banget. Sekarang udah gak mau lagi diperlakukan gitu.
"Kamu kalau di dorm suka dielus gak?" Tanya nyonya shen ingin tahu.
"Y-ya engga lah aku kan hyung di grup" Gugup Ricky, sebenarnya mah dapet cemburu gara-gara liat yujin dielus sama hao pas tidur bareng di ruang tamu. Untung hao peka jadinya Ricky juga dielus tapi ia sok-sok an bilang gak mau.Tuan shen datang lagi ke ruangan bersama
dokter."Saya periksa dulu ya" Dokter memeriksa keadaan Ricky sambil menanyakan apakah ada keluhan.
"Baik tuan shen, Ricky sudah boleh pulang besok siang tapi tetap diperhatikan pola makannya. Perut Ricky menjadi lebih sensitif semenjak keracunan ini, kalau begitu saya permisi" Dokter membungkuk lalu meninggalkan ruangan.
"Tuh denger kan" Tuan shen duduk kembali di sofa.
"Iya iya" Ucap Ricky dengan bibir mengerucut.
"Besok kamu pulang dianter papa, dan besok juga papa sama mama pulang lagi ke china"
"Loh kok cepat banget? " Ricky membangunkan dirinya dari kasur.
"Heh jangan langsung gitu nanti sakit kepalanya" Ucap nyonya shen sembari kembali menidurkan anaknya.
"Iya kan kamu udah boleh pulang, papa niatnya diem disini nemanin kamu kalau masih dirawat"
"Ohh iyaiya"
Tak lama Ricky masuk ke dalam mimpinya karna lelah karna nangis tadi.
"Mimpi indah sayang" Ucap nyonya shen berbisik lalu mengecup kening Ricky sambil merapikan selimutnya. Nyonya shen dan tuan shen pun tidur setelah membersihkan diri mereka. Karna ruangan VIP jadinya ada kasur lagi untuk keluarga pasien.
halooo aku kembalii, maaf ya baru update. akhir" ini lagi banyak tugas padahal lagi bntr lulus tapi ini diserbu bnyk bngt sama tugas, hehehehe jangan lupa vote dan komen yaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Ricky | Zerobaseone
FanfictionAku juga maknae line, tapi aku malu menunjukkannya. *CERITA INI MURNI DARI AUTHOR, DILARANG JIPLAK ❗❗* *BUKAN BXB*