Jam makan siang kantor telah tiba, banyak karyawan kantor yang berbondong bondong ke kantin kantor.
Arina yang masih anak baru hanya bisa diam ditengah keramain yang ada, disini dia baru mengenal beberapa orang hanya sebatas formalitas kerja.
Sebenarnya dia punya kakak sepupu yang menyalurkan dia untuk masuk ke perusahaan ini tapi beda divisi yang dia tidak tahu apakah kakaknya sibuk atau tidak untuk diajak menemani makan siang bersama.
Arina memberanikan diri ikut mengantri dikeramaian tempat mengambil makanan. Dia tidak sadar ada orang dibelakangnya yang sedang ikut mengantri juga.
Setelah mendapat jatah makanan dia melihat sekeliling tempat yang bisa dia duduki untuk menyantap makan siangnya."Na nyari apa kamu? " Suara yang dia kenal mengejutkanya dari belakang.
"Eh Mas Anji, eh bukan maksudnya pak Anji. Ini saya mau cari tempat makan tapi belum tau mau duduk dimana"
"Oalah tempat kosong sebanyak itu kok bingung sih Na, sinih ikut aku aja" Ajak Anji memimpin perjalanan mereka.
"Dah duduk sini aja kosong kan"
"Oiya pak makasih, Pak Anji duduk sini juga? "
"Emang kenapa? Ga boleh?"
"Bukan gitu Pak, takutnya Bapak mau sama rekan kerja lainya"
"Kamu juga rekan kerja saya, disini saya juga bukan bosnya. Kita sama-sama karyawan disini Na, ga ada yang beda-bedain"
"Sama satu hal lagi kalau lagi bukan di jam kerja jangan panggil bapak yah Na, saya tau jarak umur kita 9 th tapi kan muka saya baby face Na Hahaha " Candaan Anji yang sangat mindblowing membuat Arina terkejut sampai hampir tersedak .
"Apa Pak 9 tahun?? "
"Syuutttt jangan keras-keras Na, nanti yang lain denger"
"Oiya maaf-maaf pak, maaf pak atas kelancangan saya"
"Tuh kan udah dibilangin jangan panggil 'Pak', masih aja. Udahlah santai kalau lagi diluar jam kerja, aku juga bukan orang yang formal-formal banget yang kek gila hormat karena lebih senior. Eh panggil aku-kamu aja gapapa kali yah kalau diluar jam kerja"
Arina hanya terdiam dengan segala tingkah ramah atasanya ini padahal baru hari ini mereka bertemu tapi rasanya Anji bener-bener membuat Arina senyaman itu di dekatnya.
Arina tidak lagi menanggapi candaan atasanya itu, dia fokus menghabiskan makanya begitu juga Anji yang sudah terdiam fokus dengan makanya.
Ditengah tengah makan siang mereka, Arina melihat sosok yang dia kenal yaitu Kakak sepupunya.
Arina melambaikan tangan kepada kakaknya untuk menghampirinya.Anji yang menyadari hal itu menoleh ke belakang dan tersenyum melihat Siapa yang datang.
"Lhoh Nji lu ngapain disini?" Tanya wanita berambut panjang dengan body goals incaran anak-anak kantornya.
Dia Hera Merina, Sekretaris Manager Penjualan di kantor tersebut."Ya makan siang lah, lu liatnya ngapain?" Jawab Anji yang sedikit menggeser tubuhnha agar Hera bisa menempati sisi kananya yang kosong.
"Ya kali lu lagi godain adik sepupu gue yang cantik ini, awas aja lu ya om-om sampai gangguin adik gue ini" Jawab Hera sambil meletakan nampan makan siangnya di meja mereka.
"Lah dia sepupu lu? Kok lu ga bilang punya sepupu secantik ini"
Jawab Anji dengan candaan yang membuat pendengar di depanya tersenyum malu-malu."Yeee awas lu ya sampai gangguin adik gue, bakal gue sebar aib-aib gila lu di hp gue" Ancam Hera dengan candaan yang membuat Anji dan Hera tertawa bersama.
Arina yang mendengar 2 sejoli bercanda sebegitu dekatnya menjadi canggung karena dia seperti bukan di circle mereka. Dan entah kenapa ada rasa tidak enak di hatinya melihat kedekatan Anji dan Hera yang seperti sahabat lama.
"Lhoh Na kok kamu ngelamun gitu" Sapa Anji yang melihat Arina malah tidak fokus makan.
Hera yang melihat Arina pun ikut bertanya "Iya Rin kenapa ngelamun? Hari pertama kerja banyak ga enaknya yah?"
"Eh engga kok kak, semuanya baik-baik."
"Ohhh syukur deh, kamu kalau ada apa-apa bilang kakak aja yah kalau kakak ga sibuk, sama bilang Anji juga gapapa dia baik kok orangnya walau sedikit tua"
"Heraaaaa, please lah jangan bawa-bawa umur, walau umur om-om tapi kan muka gue kalau jalan sama sepupu lu kek masih seumuran"
"Dih dasar yah tua-tua keladi emang ini si om-om"
Mereka berdua melanjutkan makan siang sambil sesekali bercanda absurd yang masih Arina coba terima...
Sikap Anji yang baik terhadap siapapun membuat Arina nyaman dibuatnya.
Tapi entah kenapa perlakuan Anji yang humble terhadap lawan jenis kecuali dia membuat Arina sedikit terganggu, ntah apa ini??
Padahal hari ini , hari pertama mereka bertemu.
Apa iya Arina segampang itu menjatuhkan hatinya untuk suka sama orang yang baru dia kenal karena perlakuanya yang membuat dia nyaman???Maaf byk typo, dan terlalu bertele tele.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me Love You
RomanceMenyukai seseorang yang berbeda usia jauh bukanlah hal yang mudah. Apalagi orang tersebut sangatlah baik ramah, humble, dan juga sangat membantu dalam hidupnya. Lebih baik menyukai seseorang yang jahat yang tidak baik kepadanya agar dapat melupaka...