Never Twice

25 2 0
                                    

Anji yang sedari tadi sibuk mendengar celoteh Diana tersadar melihat Arina yang tengah ditenangkan Mita.

"Aku kesana dulu ya Ra" Pamit Anji yang hendak menuju ketempat Arina dan Mita berada.

"Nji ikut gue bentar" Hera tiba-tiba muncul mengajaknya bicara.

"Kenapa Ra?"

"Please mau sampe kapan lu pura-pura bego kaya gini? " Tanya Hera to the point.

"Maksud lo apa Ra?"

"Kalau lo belum selesai sama masa lalu lo please ga usah bawa-bawa ponakan gue dalam lingkup hidup lo" Hera frustasi menjambak rambutnya sendiri

Anji terdiam mendengar penilaian Hera terhadap dirinya.

"Gue ga ada niat mainin Arina, lagi pula masa lalu itu juga punya gue dan gue ga pernah bawa-bawa masa lalu gue ke Arina"

"Tapi apa yang lo lakuin sekarang tuh bener-bener nyakitin buat Arina Nji lo tau ga sih!" Hera meninggikan suaranya.

Anji terdiam tidak tau dengan maksud mengakiti Arina yang bagaimana.

"Lo tu terlalu humble ke semua orang. Ngga ke mantan Lo ga ke Arina semua lo baikin. Itu yang bikin lo nyakitin orang-orang disekitar lo"

"Gue baik ke semua orang kan ga milih-milih Ra, ya mana gue tau kalau itu nyakitin orang disekitar gue" Elak Anji tidak terima dengan penilaian sepihak Hera.

"Gila emang lo yah, kalau lo tuh bener-bener serius sama Arina harusnya lo bisa jaga sikap sama lawan jenis. Gue ga akan biarin Arina nangis untuk kedua kalinya gara-gara lo" Ucap Hera yang sudah tidak kuat melihat sepupunya menangis dikejauhan.

"Kalau gue ga serius sama Arina ga akan gue mati-matian nyariin dia Amerika" Ucapan Anji menghentikan langkah Hera yang hendak pergi.

"Kalian bahkan ga kasih gue kesempatan buat nyari tau dimana Arina kalau gue ga maksa Mita buat kasih tau. Itu pun cuma nama daerahnya aja, untungnya takdir baik masih mempertemukan gue sama Arina" Ucap Anji yang hampir meneteskan air mata.

Hera berbalik melihat Anji yang menunduk pasrah.

"Lo ke Amerika? " Tanya Hera yang mendapat anggukan dari Anji.

"Jadi please Ra jangan pisahin gue sama Arina untuk kedua kalinya. Oke kalau kalian ngejudge gue yang kurang jaga sikap gue bakal berubah tapi please kasih gue kesempatan buat buktiin ke Arina kalau gue beneran sayang ke dia" Anji memohon kepada Hera seperti sedang meminta restu.

"Gue beneran bingung Nji. Gue ga ada hak buat pisahin kalian berdua. Gue sayang banget sama Arina makanya gue pengin yang terbaik buat dia"

Hera pasrah untuk kali ini. Sebenarnya tujuannya mengajak Arina pergi ke Bandung untuk memberinya kejutan ulang tahun yang jatuh pada hari ini. Tapi kejutanya gagal karena dia sendiri terkejut dengan kedatangan Diana yang tiba-tiba karena melihat storynya. Entah dapat alamat tepat dari siapa Diana tiba-tiba sudah datang mengejutkan semuanya.

"Nanti Arina pulang sama gue ya Ra" Ucap Anji yang mengejutkan Hera.

"Ngga bisa lah Nji, dia dateng bareng gue pulang bareng gue juga" Hera was-was dengan dengan apa yang dikatakan Anji.

"Lo pulang bareng Zaki, Mita, Siska aja Ra. Lo tuh cewe kasian bawa mobil jauh"

Hera berpikir benar juga apa yang dikatkan Anji, tapi juga dia takut kalau terjadi apa-apa dengan Arina.

"Gimana Ra, boleh yah. Banyak hal yang perlu gue omongin berdua sama Arina" Anji memohon untuk kesekian kalinya.

"Terserah lo lah Nji. Tapi jangan maksa Arina kalau dia ga mau ya" Ucap Hera pasrah.

"Oke siap. Thank You Ra lo udah percayain Arina ke gue"

"Awas aja kalau lo bikin dia nangis lagi. "

"Akan gue usahain yang terbaik buat dia Ra. Gue samperin dia dulu ya Ra"

Anji pergi mengampiri Arina dan Mita yang masih duduk memdang jauh kebun teh yang begitu indah.

"Liatin apa sih kok sampe segitunya" Suara Anji mengejutkan Mita dan Arina yang seketika menoleh melihat Anji sudah duduk  disebelah Arina.

"Mit kamu dipanggil Zaki itu, mau pulang katanya" Ucap Anji berbohong untuk mengusir Mita.

Mita yang seketika melihat rombongan Zaki, Hera, Siska dan Diana terlihat bersiap-siap hendak pulang melambaikan tangan ke arah dirinya.

"Eh iya, yuk rin pulang" Ajak Mita menggandeng tangan Arina.

"Arina pulang sama saya Mit. Kamu bisa duluan sama mereka" Ucap Anji yang seketika membuat Arina dan Mita kebingungan.

"Aku pulang sama kak Hera aja mas, nanti kak Hera marah" Ucap Arina berusaha melepas cekalan tangan Anji.

"Aku udah ijin sama Hera" Anji memegang tangan Arina lebih erat.

Mita yang peka terhadap situasi ini  akhirnya memilih pamit undur diri.

"Gue duluan ya rin. Yang terbaik buat kalian berdua. Gapapa untuk terakhir kalinya ikutin kata hati lo" Bisik Mita yang masih bisa didengar Anji.

Mita berlari menyusul abangnya dan untuk langsung pulang . Mereka tidak kembali ke Vila lagi karena koper mereka sudah ada didalam mobil.

Arina dan Anji masih saling diam melihat kedepan dengan pikiran yang menumpuk. Tangan mereka masih dengan eratnya menggandeng satu sama lain. Elusan lembut Anji membuat Arina dibuat tenang setelah dibuat menangis sesenggukan karena cemburu.

"Udah puas healingnya Na?" Anji menoleh merapikan rambut Arina yang tertiup angin. Entah dapat keberanian darimana Anji selalu physical touch didekat dirinya.

Arina tidak menjawab dia masih sibuk dengan pikiran kalutnya.

"Maafin mas ya Na" Ucap Anji yang tiba-tiba berlutut didepan Arina.

"Eh mas kamu ngapain, ihh bangun ah malu diliat orang"

Bukanya bangun Anji malah meletakan wajahnya dipaha Arina meneteskan air mata.

"Mas mas, kamu nangis? " Tanya Arina kebingungan.

Anji mendongkan wajahnya yang penuh air mata.

Arina hampir tertawa melihat wajah Anji seperti anak kecil tapi dia urungkan . Tanganya menangkup wajah Anji mengelap air mata Anji seperti anak kecil.

"Harusnya aku yang nangis , kok malah kamu yang nangis. Emang siapa yang nyakitin kamu hmm? " Tanya Arina meledek.

"Kamu yang nyakitin aku"

"Lhoh kok aku?"

"Aku sering liat kamu nangis. Itu nyakitin banget buat aku"

"Aku nangis juga gara-gara kamu yah, dasar ga sadar diri" Ucap Arina kebablasan dengan ucapanya yang langsung mendapat ciuman lembut dari Anji dibibirnya.

"Happy Birthday ya Arina" Ucap Anji melepas ciumanya.

Arina hanya membeku dengan apa yang terjadi.

"Jangan ngelamun nanti kesambet" Anji menoel hidung Arina menyadarkan.

Wajah Arina seakan meminta penjelasan dengan apa yang dilakukan Anji barusan.

"Mas sayang sama kamu, mas ngga mau kehilangan kamu untuk kesekian kalianya. Jadi please jangan kabur lagi dari pandangan mas yah" Anji menangkup wajah Arina memohon.

Arina semakin dibuat bingung dengan ucapan Anji .

Asli mumet banget mau namatin ini cerita bagaimana. Bingung banget kata2nya kek ga jelas gitu 😫.

Let Me Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang