Menyukai seseorang yang berbeda usia jauh bukanlah hal yang mudah.
Apalagi orang tersebut sangatlah baik ramah, humble, dan juga sangat membantu dalam hidupnya.
Lebih baik menyukai seseorang yang jahat yang tidak baik kepadanya agar dapat melupaka...
Anji mencari-cari keberadaan Arina yang tak terlihat dari pandanganya. Sempat panik Anji mencari, akhirnya melihat Arina sedang mengantri membeli permen kapas.
Arina tampak asik menikmati dunia kecilnya dengan sebongkah permen berwarna pink itu.
Cuppp
"Masss Anji ihhh" Kesal Arina yang selalu kecolongan Anji mencium dirinya. Rasa malu juga ia rasakan pasalnya kanan kiri mereka banyak anak kecil yang sedang bermain.
"Itu hukuman buat anak kecil yang suka kabur-kaburan kaya kamu" Anji cengengesan ikut menikmati perman kapas milik Arina.
"Aku cuma beli ini ngga kabur yah"
"Manis yah Na" Ucap Anji.
"He'e ini salah satu favorit aku lho" Ucap Arina memerkan makanan favoritnya.
Cupp
"Ini juga favorit mas sekarang" Lagi-lagi pipi Arina menjadi tempat favorit Anji jahili.
"Masss Anji" Arina berteriak sedikit keras yang langsung dibungkam permen kapas oleh Anji.
"Jangan teriak-teriak Na, malu diliatin orang" Protes Anji, padahal penyebab Arina berteriak ya dirinya yang usil.
"Yahh lagian mas sih ah usil terus! " Arina kesal campur aduk dengan sikap Anji yang tanpa henti membuatnya malu.
"Iya-iya mas minta maaf ya sayang ya" Anji menengokan wajahnya menghadap Arina yang sudah cemberut akibat ulahnya.
"Jangan cemberut gitu donk, mas kan jadi makin gemes pengin mas karungin buang kali" Ledek Anji yanh berhasil membuat Arina kembali tersenyum.
🍀🍀🍀
Arina dan Anji sedang berada di sebuah ruang kelas, ada tempat baru di wahana tersebut seperti lab di ruang kelas.
"Mas udah lama banget ngga masuk ruangan kaya gini deh Na, sekitar 10 th lebih kayaknya" Ucap Anji yang nampak antusias masuk ke ruangan tersebut.
"Iya lah , kan om udah tua" Ledek Arina yang membuat Anji menatap bombastis side eyes.
"Tua-tua gini juga bikin bocil klepek-klepek sama pesona saya" Ucap Anji yang tak mau kalah.
Arina hanya geleng-geleng melihat pacar tuanya yang tidak mau kalah.
"Mas nulis noted gitu yukk, kaya gini. Lucu deh"
"Boleh tuh, mas ambilin kertas sama pulpenya dulu"
"Mas mau nulis apaan? TanyaArina antusias.
" Ada deh, kamu mau nulis apaan emang"
"Rahasiaaaaa" Ucap Arina tak mau kalah.
Anji mengintip Arina yang sedang menggambar 2 hati kecil yang diikuti tulisan.
"Anji 🤍🤍 banget sama Arina"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.