Masa magang Arina berakhir hari ini.
Semuanya sudah di selesaikan dengan baik.
Arina menuju balkon lantai atas sendirian.
Memandang jauh perkotaan yang padat penghuni.Dooorrrr
"Astaga Mita , ini kalau aku jantungan gimana?"
"Hehe, lagian ngapain si lu ngelamun sendiri, kerasukan lompat nanti lu"
"Hihhh amit-amit yah"
"Akhirnya hari ini lu selesai juga magangnya rin"
"Iya akhirnya" Arina merenung entah apa yang dipikirkanya.
"Kenapa??? Masih belum bisa pisah dari pak Anji yah?"
"Ngga tau Mit, rasanya berat ninggalin 3 bulan kebersamaan bersama kalian"
"Sesuka itu lu sama pak Anji??"
" walau usia kita terpaut jauh aku menyukainya"
ucap Arina kepada Mita" Aku tau aku salah mengartikan semua kebaikan yang dilakukan Mas Anji kepadaku, Tapi jujur sulit aku untuk menepikan perasaanku kepada dia"
Tanpa Arina sadari semua perkataan dia didengar oleh Anji.
Anji yang melihat Arina menuju lantai atas mengikutinya karena ada hal yang ingin dibicarakan.
Saat ingin menyapa sudah ada Mita yang mengejutkan keberadaan Arina.
Anji hanya bersembunyi dibalik pintu mendengar semua percakapan Arina dan Mita.
Anji kaget dengan semua pernyataan Arina yang menyukainya. Dia tidak tau kalau sikap baiknya selama ini disalah artikan. Apa selama ini dia berlebihan hingga membuat anak orang baper dengan sikapnya?
Anji memilih turun dengan segala pikiran anehnya.Jam kerja sudah selesai. Arina berpamitan dengan semua rekan kerjanya yang telah membantunya 3 bulan ini.
"Makasih ya bu Siska sudah membantu saya selama ini"
"Sama-sama rin, kamu anak yang pintar dan cepat tanggap jadi saya ngga terlalu terbebani mengajarkan segalanya terhadap kamu"
Arina hanya tersenyum. Semua rekanya dipeluk tanda perpisahan.
Tinggal satu orang yang belum dia temui untuk pamitan."Pak Anji dimana bu? Saya mau pamitan"
"Tadi masih diruang rapat sendirian, coba kamu samperin"
"Oiya ok bu, makasih"
Arina pergi menuju ruang rapat dimana Anji berada.
Tok tok tok
"Masuk" Suara dari dalam menginzinkan masuk.
"Pak Anji"
"Eh kenapa Na? "
"Eummm saya mau pamitan pak"
"Ohhh hari ini kamu terakhir yah? " Tanya Anji tanpa melihat Arina, dia menyibukan diri melihat laptop didepanya.
"Iya pak, makasih selama ini sudah membantu saya pak"
"Sama-sama, sudah menjadi tugas saya" Jawab Anji dingin.
Arina yang sakit dengan sikap dingin Anji ingin sekali menangis tapi dia tahan sebisa mungkin.
Ucapan Anji yang tiba-tiba formal saat berdua seperti ini terasa menyakitkan ditelinga Arina.
Arina menunduk bingung mau mengatakan apa lagi."Ada yang mau disampaikan lagi Arina? Tanya Anji menoleh melihat Arina hanya terdiam berkaca kaca.
" Ahhh tidak pak. Saya permisi dulu pak. Selamat malam"
"Selamat malam" Jawab Anji singkat dan menyakitkan.
Arina keluar dari kantor dengan keadaan menyedihkan.
Duduk di taman dekat kantor dengan menangis tersedu-sedu.
Kenapa 3 bulan ini menghasilkan rasa sakit yang begitu dalam?Selapas kepergian Arina, Anji meremas kertas disampingnya. Ada rasa penyesalan karena sikap dinginya barusan. Harusnya dia bisa memberikan perpisahan yang lebih baik kepada Arina tapi ada rasa tidak rela dengan kepergian Arina.
Anji memutuskan mencari Arina dan dia menemukan Arina yang duduk menangis sendirian di taman.
Ada rasa ingin menghampiri dan memeluknya. Tapi pernyataan Arina siang ini menahan kakinya. Dia tidak ingin membuat Arina semakin dibuat bingung dengan sikapnya. Dia harus menbuat batasa antara dirinya dan Arina.
Alhasil Anji hanya melihatnya dari kejauhan dengan mengepalkan tangan.
Ada apa dengan dirinya? Kenapa ada rasa tidak rela Arina pergi?Arina menenangkan dirinya dengan memantapkan lagi niatnya untuk melupakan Anji sesegera mungkin
"Aku harus bisa lupain Anji, aku ga boleh terus-terusan gini"
Arina memutuskan pulang dengan Taxi untuk mengakhiri hari yang menyakitkan ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me Love You
RomanceMenyukai seseorang yang berbeda usia jauh bukanlah hal yang mudah. Apalagi orang tersebut sangatlah baik ramah, humble, dan juga sangat membantu dalam hidupnya. Lebih baik menyukai seseorang yang jahat yang tidak baik kepadanya agar dapat melupaka...