Setelah kejadian kemarin Arina berusaha mengingatnya lagi tapi susah. Bagaimana Anji tau rumahnya padahal dia belum sempat memberi tau alamatnya.
Arina menuju kantornya seperti biasa, tidak terasa waktu magangnya sudah jalan 1,5 bulan dari waktu tenggatnya 3 bulan.
Arina berjalan menuju lobby dan dia melihat Anji seperti sedang tertawa dengan bahagia, Arina hendak menyapanya tapi dia urungkan saat melihat siapa orang yang diajak tertawa bersama dia yaitu wanita cantik yang sangat dia kenal. Hera, iya dia kakak sepupunya.
Kenapa ada sedikit rasa tidak suka saat melihat Anji bersama orang lain? Apalagi seorang wanita yang dia rasa sangat cocok disandingkan dengan Anji."Rin, Arina?!! " Teriak Hera saat melihat Arina seperti sedang menatap kearah Anji dan Hera dengan tatapan kosong.
Anji yang menyadari ikut memanggil Arina.
"Na?!! Hey sini!! ""Ha??? Ah iya pak"
Orang lain memanggil Arina dengan awalan 'Rin' semua hanya Anji saja yang suka memanggilnya 'Na' entahlah kenapa Anji suka dengan panggilan itu.
"Ngapain sih ngelamun gitu masih pagi-pagi?" Tanya Hera heran.
"Heheh ngga kok kak"
"Sudah baikan kamu hari ini? Masih sakit perutnya? " Tanya Anji yang memperlihatkan wajah khawatirnya.
"Sudah pak, terima kasih sudah mengantar saya pulang"
"Untung ini om-om ngabarin kalau kamu telat pulangnya, semalem papa kamu uring-uringan kerumahku nanya kamu dimana, kamu juga ga ngabarin papa kalau telat pulangnya"
"Hehe iya kak lupa"
"Untung Anji telpon aku nanya alamat rumah kamu, kalau ga bakal diculik kamu sama dia Hahaha"
"Iya bakal aku culik kamu biar aku jadiin sandraan biar Hera nebus pake uang "
Mereka berdua tertawa dengan lelucon yang menurut Arina garing . Arina hanya ikut tertawa untuk basa basi saja.
Jam makan siang kantor tiba, sekarang Arina sudah memiliki banyak teman selain Anji dan Hera di kantor.
Ada Mita yang super berisik selalu nemenin Arina makan siang bersama."Eh eh liat deh Bu Hera sm Pak Anji, mereka cocok banget ga sih? Kek visual couple kantor ini" Mita menunjuk dua manusia yang baru dateng dibelakang meja mereka berjarak 3 kursi.
Arina yang melihat berhadapan langsung merasa memang mereka terlihat sangat serasi.
"Keknya mereka pacaran iya ga sih Rin? Lu yang satu divisi sama pak Anji harusnya tau lah gosip tentang mereka"
"Ngga tau aku Mit, dah habisin makannya sebentar lagi masuk kita"
Setelah selesai menghabiskan makan siangnya Arina dan Mita bergegas masuk ke ruangan masing-masing.
"Arina Zidkia"
Dari belakang Pak Andi tiba-tiba memanggilnya.
" Ada apa ya pak? "
" ini buat kamu bantal penghangat perut" Anji menyerahkan sebuah tas kecil.
Arina yang menerima tas tersebut tersenyum bahagia.
"Makasih Pak"
"Tadi Hera mau memberikan ke kamu tapi kamu sudah pergi dulu dari kantin"
Seketika senyum bahagia Arina luntur. Dia kira bantal itu murni dari Anji karena rasa khawatirnya.
" Oh iya pak terima kasih"
" Iya sama-sama kalau kamu masih merasa sakit Bilang aja kamu bisa izin setengah hari"

KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me Love You
RomanceMenyukai seseorang yang berbeda usia jauh bukanlah hal yang mudah. Apalagi orang tersebut sangatlah baik ramah, humble, dan juga sangat membantu dalam hidupnya. Lebih baik menyukai seseorang yang jahat yang tidak baik kepadanya agar dapat melupaka...