Forbidden desire

Chapter 18

Naruto milik Masashi Kishimoto
story by bby nini
warning : ooc, typo, boring, mengandung kata kata kasar dan konten dewasa 🔞, cerita mainstream, age gap dll

*Baca nya bisa kali, sambil dengerin cardigan dari neng Taylor😆

Enjoy💕

Tap

Tap

Tap

Hinata berjalan dengan lunglai setelah keluar dari rumah itu. Pandangan nya menatap kosong ke depan. Semua percakapan nya dengan Izumi terus berputar di otak nya seperti kaset rusak.

"Hahahaa.. Hahahaa.." Hinata terkekeh dengan semua apa yang terjadi pada nya.

Dug

Tubuh nya limbung, hampir membentur ke jalan sebelum Sasuke berhasil menangkap nya.

"Hinata." panggil Sasuke untuk menyadarkan wanita itu.

"Hahahaaa.. Hahahaaa.. Hiks.. Hahahaaa.. Hiks.." Hinata tidak menanggapi dan justru hanya tertawa dengan air mata yang kembali mengucur dari ujung mata nya.

"Hahaaa.... hikss... hikss.. Sasuke, bawa aku pergi dari sini. Ku mohon !" Hinata manatap Sasuke dengan mata yang sudah berlinang air mata. Bibir nya bergetar memohon untuk segera pergi dari tempat itu. Dan Sasuke hanya bisa menuruti keinginan Hinata.
.

.

.

.

"ARRRGHHHHHH.. hiks.. hiks.. hiks.."

Hinata berlutut di pasir pantai itu dengan mulut yang terus meneriakan kesakitannya. Tangis nya berderu menyayat telinga. Nafas nya terasa sesak mengingat semua yang dikatakan Izumi padanya.

Bagaimana bisa Itachi melakukan itu padanya? Setelah semua yang ia berikan pada pria itu. Bagaimana bisa pria itu memperlakukannya seperti ini ?

"Aarggggg.. hhhhh.. hikss.. hikkss.. Bagaimana bisa kau melakukan itu ? hikss.. Arrrghhh... hhhh.. hikss.. hikss."

Kini semua terasa nyata. Semua terasa masuk akal bagi nya. Semua tanda yang sebelum nya Hinata tak sadari. Kini terpampang jelas dalam ingatannya.

Bagaimana pria itu yang sulit memberi nya kabar dalam satu tahun terakhir ini.

Bagaimana pria itu yang selalu mudah membatalkan semua janji mereka dan pergi di tengah kencan mereka.

Malam festival itu.

Telfon di tengah malam.

Tanda kepemilikan di tengkuk Itachi.

Pertemuan mereka di Supermarket.

Kini semua tanda tak terbaca itu bisa Hinata lihat semua nya.

Ia pikir, dirinya di cintai begitu hebat oleh pria itu. Ia pikir, dirinya lah yang selama ini yang selalu pria itu puja. Tapi kenyataan nya, Hinata tak lebih dari seorang kekasih dari pria yang telah memiliki istri.

"Arrrrghhhh.. hiks.. hiks." tubuh nya membungkuk. Menepuk dengan keras dada nya yang terasa sulit untuk bernafas.

Pria yang ia pikir akan menjadi Romeo untuk nya. Yang tak ragu untuk menusukan pisau di dada nya karena tak sanggup bila hidup tanpa wanita kecintaannya. Tapi apa yang ia dapatkan, Romeo itulah yang justru menusukan pisau pada dirinya.

"Sejak kapan"

"Satu tahun lalu."

"Apa.. dia anak Itachi- kun ?"