Chapter 1/Prolog

1.6K 115 8
                                    


Naruto milik Masashi Kishimoto
story by bby nini
warning : ooc, typo, boring, mengandung kata kata kasar dan konten dewasa, cerita mainstream, dll

Enjoy your reading 💕 ..

Engh~

Hinata melenguh dari tidur nya. Ia mencoba membuka kelopak mata nya perlahan. Ia mengerjapkan kelopak mata nya. Mencoba membawa kembali kesadarannya. Ia menatap langit langit kamar itu cukup lama. Mencoba mengumpulkan ingatannya tentang semalam.

Kepingan kepingan ingatan itu mulai muncul. Dan itu sukses membuat mata Hinata membelalak. Lalu ia mengalihkan pandangannya ke tubuh nya yang masih terbalut selimut tebal. Ia mengintip dari balik selimut itu untuk memastikan ingatannya itu tidak salah. Dan benar saja, saat ini Hinata tidak mengenakan sehelai pakaian sama sekali. Dia benar benar polos dengan beberapa bercak merah di sekitar tubuh nya.

Sial. Umpat nya dalam hati.

ia melirik ke sebelahnya saat mendengar dengkuran halus. Lagi lagi itu membuat jantung Hinata berpacu dengan cepat. Di sebelah nya, seorang pria tampan tertidur pulas dengan wajah yang begitu damai. Wajah nya yang sedikit terkena paparan sinar matahari itu membuat nya semakin berseri. Rahang nya yang tegas, hidung nya yang mancung, bulu mata yang lentik dan selimut yang hanya menutupi sebagian tubuhnya menampilkan kulit putih pucat nya. Oh dan lagi, bukan hanya Hinata yang tubuh nya hampir di penuhi bercak merah. Lelaki itu tidak jauh berbeda dengan nya. Sepertinya mereka memang benar benar melewati malam yang sangat panas.

Hinata sempat tenggelam dalam pikiran nya. Sesaat ia kembali tersadar dari lamunan nya. Ia langsung menggeleng cepat kepala nya. Ini bukan saat nya mengagumi ketampanan pria itu. Ia harus segera peegi sebelum pria di samping nya ini terbangun.

Hinata perlahan turun dari ranjang besar itu, memungut pakaian nya yang berserakan dan buru buru mengenakannya. Ia lalu mencium bau tubuh nya.

Ugh, ia masih sangat bau aroma percintaan. Ia lirik jam tangan nya. Masih sempat. Pikir nya Ia harus segera kembali ke hotel tempatnya menginap beberapa hari ini dan membersihkan tubuh nya di sana. Sebelum ia pergi ke bandara.

Hinata sedikit meringis saat ia merasakan sakit di bagian intim nya. Tapi ia harus menahan nya dan segera pergi dari tempat itu. Saat Hinata mulai melangkah kan kaki nya. Ia tidak sengaja menginjak pakaian yang seperti nya milik pria itu. Dan saat itu pula Hinata sadar jika partner nya semalam masih seorang siswa sekolah menengah atas. Ia hapal betul dengan seragam sekolah itu.

Oh, kepala Hinata semakin pusing. Bukan hanya ia telah menghianati kekasih nya karena tidur dengan pria lain dan juga tidak di kenalnya, lebih parah nya pria itu masih di bawah umur. Jelas Hinata sudah melakukan tindakan yang sangat fatal dan juga illegal. Bagaimana jika kekasih nya tahu perbuatannya itu.

Tidak, tidak. Hinata menggeleng kepala nya pelan. Wajah nya menampilka ekspresi horor nya. Tidak ada yang boleh tau tentang kejadian ini. Jadi, dengan kesadaran yang sudah kembali sepenuh nya. Ia kembali melangkah kan kaki nya secara perlahan, mengendap endap. Agar pria yang masih tertidur pulas itu tidak terbangun.

Setelah berhasil keluar dari kamar hotel itu. Hinata segera berlari menuju loby dan keluar dari hotel itu. Setelah mendapat kan taxi, ia tidak langsung pergi ke hotel nya. Ia harus ke suatu tempat. Ia sangat ingat jika lelaki itu tidak mengenakan pengaman sama sekali dan mengeluarkan semua nya di dalam. Dasar, remaja ABG. Apa dia tidak tau jika hal itu sangat berbahaya. Hinata bersyukur jika saat ini ia tidak sedang dalam masa subur nya. Tapi tetap saja, lebih baik mencegah daripada mengobati. Benar bukan?

~

Saat ini, Hinata sudah berada di bandara. Ia sedang berjalan menuju pesawat yang akan ia tumpangi. Penampilannya juga sudah jauh lebih baik. Tapi, pikirannya masih terus di penuhi dengan ingatannya bersama pria cinta satu malam nya itu.

Dia benar benar gelisah saat ini. Ia telah mengkhianti kekasih nya tercinta dengan seorang remaja, yang Hinata tebak umur nya masih sekitar 17 tahun atau malah kurang dari itu . Ia benar benar tidak tahu diri dan ia akan berada dalam masalah besar jika seseorang mengetahui nya. Bagaimana bisa ia melakukan hal seburuk itu. Ini semua tidak akan terjadi, jika ia mendengarkan kata kekasih nya untuk tidak minum malam itu. Lagipula siapa yang akan menyangka jika ada anak sekolahan yang berada di tempat itu. Apa para petugas keamanan di bar itu tidak mengecek setiap pengunjung yang masuk.

Hinata kembali larut dalam pikirannya, sampai sebuah notifikasi pesan masuk dari handphone milik nya mengalihkan perhatiannya.

Hinata menghela nafas nya lelah. Pesan dari kekasih nya. Dan itu semakin membuat hati Hinata merasa bersalah karena pengkhianatan yang dia lakukan. Hinata mengabaikan pesan itu dan memilih untuk beristirahat saja. Ia berharap, ia bisa dengan cepat melupakan kejadian semalam. Ia juga berharap tidak akan bertemu lagi dengan pria itu. Ia tidak ingin kecerobohannya semalam menghancurkan hubungannya dengan kekasih nya. Hinata sangat mencintai kekasih nya dan tentu saja ia tidak ingin jika hubungan nya berakhir begitu saja. Sial, Hinata terus merutuki kebodohannya itu. Ia akan menutup rapat rapat rahasia ini. Ya, biarlah rahasia ini hanya dia dan Tuhan yang tahu. Ia berharap jika remaja itu akan melupakan nya begitu saja.

~

Sedang ditempat lain, seorang remaja laki laki sedang menyisir rambut nya dengan seringai di wajah nya. Sedari tadi lelaki itu terus melihat tubuh nya yang penuh tanda tanda kepemilikan itu dalam cermin di kamar mandi nya.

Sasuke tidak menyangka, akan datang juga hal yang selama ini hanya bisa impikan itu. Pengalaman pertama nya. Ya, semalam adalah yang pertama untuk nya. Dan itu ia lakukan dengan wanita pujaan nya. Sungguh ia tidak menyesal sama sekali. Justru ia sangat bersyukur dan bahagia. Terlebih pengalaman pertama nya itu begitu menggairahkan. Bukan hanya 1 atau 2 ronde saja mereka melakukannya. Mereka menghabiskan sampai sekitar 5jam hanya untuk bercinta.

Sial. Hanya dengan memikirkan nya sudah membuat tubuh nya panas dingin. Dan sesuatu di bawah sana juga sudah terbangun begitu saja. Tapi sayang nya, saat ia terbangun tadi, ia sudah tidak menemukan Hinata-nya. Ya, mulai saat ini ia mengklaim jika Hinata adalah milik nya. Ia akan mendapatkan wanita itu kembali cepat atau lambat. Pria itu lalu tersenyum dengan miring. Dan membuka kembali handuk yang sedari tadi meilit di pinggang nya. Ia harus menyelesaikan urusannya yang satu ini.

TBC...

Forbidden desire Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang