𝟰𝟮

9.9K 290 7
                                    

-𝑴𝒖𝒉𝒂𝒎𝒎𝒂𝒅 𝑺𝒚𝒂𝒇𝒊𝒒 𝑭𝒂𝒊𝒛 𝑯𝒂𝒊𝒕𝒔𝒂𝒎-
-𝑳𝒂𝒚𝒍𝒂 𝑵𝒂𝒛𝒎𝒂 𝑯𝒂𝒇𝒊𝒛𝒂𝒉-


Pagi haripun tiba, kini Layla sedang berada di kamar ia bersiap-siap untuk berangkat ke rumah umi Nisa, walaupun kaki Layla berat sekali pergi dari rumah orangtuanya apalagi harus bertemu dengan suaminya Gus Syafiq.

"Hemm..ya Allah luaskan lagi rasa sabarku" monolog Layla

Lalu ia turun ke bawah sambil menyeret kopernya yang lumayan agak berat

"Udah beres sayang?" Tanya mamah Fadillah "ya Allah kenapa gak pangil mamah atau papah buat ambillin kopernya" ucap mamah Fadilla mengambil alih koper di tangan Layla

"Gakppa kok mah Layla bisa"

"Iya mamah tahu kamu bisa, tapi kaeadaan kamu sekarang kan lagi hamil"

"Yaudah ngkppa mah itung-itung olahraga"

"Sini mah biar papah yang bawa kopernya, Yo berangkat udah mau siang"

Mereka pun keluar dari rumah,lalu masuk kedalam mobil papah sultan.


🌸🌸🌸

Dan kini Gus Syafiq sedang menunggu istri tercintanya, ia tidak sabar bertemu dengan Layla sungguh hatinya sekarang berbunga-bunga akhirnya ia dan Layla akan tingal satu rumah lagi

"Nak ngapain kamu mondar mandir gini" ucap umi Nisa

"Syafiq gak sabar ketemu Layla Umi"

Umi Nisa tersenyum, ia pun bahagia memantunya pulang, walaupun tidak akan seperti dulu lagi keadaannya namun mereka sudah bersyukur Layla pulang dan berkumpul lagi bersama-sama

"Iya, yaudah umi masuk dulu ya, oh iya itu undangan biar ustadz fawaz aja yang bagikan ya"

"Iya umi".

Tidak lama kemudian mobil papah sultan parkir di halaman  ndalem, Layla dan orangtuanya turun dari mobil, Gus Syafiq menghampiri mereka

"Alhamdulilah, udah sampe" ucap Gus syafiq sambil mencium tangan mertuanya

"Iya alhamdulilah" ucap papah sultan

Gus Syafiq melihat Layla dengan lekat, sungguh gembira ia melihat istrinya lagi ia ingin sekali memeluk istrinya namun sayang Layla pasti menolaknya bahkan Layla tidak menyalami tangan Gus Syafiq

Gus Syafiq membuka bagasi mobil ia menurunkan koper Layla.

Saat sudah berada di dalam rumah Layla Langsung pergi ke kamarnya Gus syafiq ia tidak mau lama-lama berada di ruang tengah sungguh kesal dan marah saat ia melihat wanita ya g telah merebut suaminya darinya ada di hadapannya, Layla duduk di ujung kasur sambil memandangi pemandangan luar Lewat jendela kamar

Tak terasa air matanya menetes, sungguh sesak dada ini, tidak ada lagi ruang yang di isi dengan kebahagiaan

Tiba-tiba Gus syafiq datang mengahampiri layla ia berjongkok dihadapan Layla sambil memegang tangannya

"Sayang..kamu kenapa?" Tanya Gus Syafiq

Namun pertanyaan yang Gus Syafiq tanyakan tidak dijawab oleh Layla dengan sepatah katapun

"Jawab sayang, gak jawab dosa loh masa ngediemin suaminya"

"Pikir aja Gus"

"Kok mangilnya Gus? Biasanya juga mas?"

"Sayang kamu ngidam gak? Mas pengen banget direpotin sama kamu gara-gara calon bayi kita hhe"

"Gak"

"Kok gitu sayang ngidam kenapa sih"

"Ya beluk waktunya kali udah deh Gus jangan ganggu Layla"

"Iya deh mas gak ganggu lagi tapi kamu jangan mangil mas dengan sebutan Gus ya mas aja"

"Iya"

"Bilang dulu sayang" ucap Gus syafiq manja

"Iya mas!"

"Yang iklas"

"Iya mas" ucap Layla lembut

sungguh kesal sekali ia terhadap suaminya itu seperti tidak punya salah kepada Layla dan terlihat bahagia, bahkan pernikahannya dan Ais 1 hari lagi besok sudah mulai sibuk dirumah ini.

"Sebenernya ada apa ini, Mas Syafiq cinta dan sayang sama aku, tapi kenapa ia terlihat bahagia di keadaan seperti ini, atau dia lagi seneng nikah sama si Ais itu" monolog Layla sembari kesal.

Kini Layla sudah membersihkan dirinya sebelum ia mandi ia ke bawah dulu untuk menemui ornagtuanya karena mereka akan berpamitan untuk pulang, dan kini Layla merasa lelah ia ingin sekali tidur lagi pula ini sudah malam,
dan Gus Syafiq pun tidak ada ia tidak melihat lagi Gus syafiq saat tadi siang, namu Layla tidak menghiraukannya mungkin ia tidak akan lagi menggangunya lagi, Layla membaringkan badannya di kasur sampai tertidur lelap sekali.

Layla terbangun sekejap matanya melihat ke arah jam ding-ding yang menunjukkan pukul 22.30, lalu ia melihat Gus Syafiq sudah berada di sampingnya sambil memeluk dirinya, Layla membalikan tubuhnya, ia berhadapan dengan Gus syafiq, Layla memandang wajah suaminya tidak berkedip sungguh ia melihat dari raut wajahnya seperti kelelahan, ini bukan ujian untuk Layla saja yang Allah berikan ini juga ujian untuk Gus Syafiq, Layla mengusap pipi Gus Syafiq dengan lembut

"Maaf mas, Layla kecewa sama mas, tapi Layla juga merasakan kepedihan dan kekesalan yang mas rasakan" ucap Layla

Layla ingin sekali memeluk suaminya namun ia tidak bisa ia masih terbayang saat kejadian Gus Syafiq dan Aisyah di kantor, Laylaembalikan badannya, ia tahu membelakangi suami itu dosa jadi ia tertidur dengan posisi lurus menghadap ke arah langit-langit.


I.N.G.S

Imamku Gus Killer [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang