Bab 3

56 7 0
                                    

Selamat Membaca (⁠。⁠♡⁠‿⁠♡⁠。⁠)

Ke empat perempuan itu kini sudah memegang makanannya masing-masing. Sudah menjadi kebiasaan Yura, Raya, dan Clara kalau sedang makan itu sambil mengobrol beberapa hal atau menggosip. Bagi Lia ini merupakan hal baru yang ia rasakan.

Kebanyakan perempuan itu memang seperti itu, tiada hari tanpa menggosip apalagi saat berkumpul bersama.

"Kalian tau ga sih. Si kak Naren katanya lagi pedekate sama salah satu perempuan gitu." Raya membuka pembicaraan ditengah teman-temannya sedang menikmati makanan yang mereka beli.

"Eh, pelan-pelan ege. Nanti kalo ke dengeran yang lain bisa gawat lu." kata Yura.

"Elah, selow si. Emang kalo ada yang denger mereka mau ngapain? Mau ngelabrak?" Clara berkata dengan sangat santai sambil memakan siomay yang ia beli.

"D-deket sama cewe emang apa salahnya? Wajarkan kalo kak Naren suka cewe kan dia cowo." Lia berusaha bersikap biasa saja agar ke-3 temannya ini tidak tahu kalo sebenarnya Naren adalah crush dia.

Sebenarnya Lia terkejut mendengar apa yang dikatakan Raya tentang Naren, ya tentunya Lia takut kalau misalkan ia harus menunggu lagi untuk memperjuangkan Naren.

Pada masa SMP dulu, Naren adalah kakak kelasnya Lia juga, awalnya Naren dan Lia memang tidak saling kenal. Tapi mereka diperkenalkan oleh kedua orang tua mereka. Jeriandra dan Tiowirya adalah sahabat dekat, selain hubungan kerjasama perusahaan mereka juga dekat sebagai teman atau sahabat karena mereka juga merupakan teman semasa sekolah.

Saat Lia diperkenalkan dengan Naren entah mengapa Lia memiliki rasa kagum, ah salah bukan kagum tapi jatuh cinta pada pandangan pertama. Apalagi setelah Lia mengetahui kalau Naren adalah kakak kelasny, rasa suka itu makin menjadi-jadi. Lia sempat beberapa kali memberikan kode kalau ia menyukai Naren, tapi karena Naren tak kunjung memberikan sinyal balik akhirnya Lia memutuskan untuk memperjuangkan Naren. Ya walaupun caranya memang termasuk dalam kategori mencintai dengan ugal-ugalan.

Perasaan Lia kepada Naren ini tentunya cepat diketahui oleh kedua orang tua yaitu Jeriandra dan Tiowirya. Bagaimana tidak, pada saat pertemuan Lia secara gamblang menyatakan bahwa ia menyukai Naren. Sebagai ayahnya, Jeriandra tentu terkejut tapi ia dan Tio tidak mengambil pusing karena mereka berfikir ini hanya cinta monyet anak sekolah.

"Ya iyasih. Tapi kak Naren itu cowok yang dingin banget.  Dan dia itu cowo pinter. Ya gua ga kebayang aja sih kalau kak Naren PDKT bahasnya apa. Masa iya bahas utang piutang? Atau bahas neraca lajur?" ucap Raya sambil tertawa membayangkan hal itu benar-benar dilakukan oleh seorang Narenanda.

"Ah iya juga ya... Hahahaha.." ucap Yura dan mereka semua yang ada di meja itu tertawa termasuk Lia. Hingga pandangan mereka tertuju pada sosok gadis yang berlari sambil menyebutkan sebuah nama.

Perempuan itu berlari mengejar sambil membawa coklat dan susu rasa strawberry. Gadis itu sangat cantik, hidungnya mancung, matanya sedikit lebar, porsi tubuh yang pas dan tidak terlalu tinggi namun tidak pendek.

Mendengar namanya dipanggil, sosok laki-laki itu berhenti. Ya, berhenti tepat disamping meja dimana Lia dan temannya itu duduk. Bukan hanya Lia, tapi Yura, Raya, dan Clara sempat mematung saat kedua orang tersebut berbicara. Tapi mereka segera mengambil posisi kembali dan berpura-pura tidak tahu dan tidak sedang terjadi apa-apa.

"Naren. Cepet banget sih jalannya. Ini aku bawa susu sama coklat buat kamu. Makasih ya udah minjemin aku kalkulator kamu, maaf juga karena aku kamu jadi di hukum." ucap Mira.

Mira adalah teman sekelas Naren, Jofar, Rayan dan Haidar. Mira ini salah satu perempuan yang cukup dikagumi di SMK Neotzy, paras yang cantik dan anggun ini yang menjadi daya tariknya.

Selain itu juga, Mira dan Naren ini bisa dikatakan sering dicomblangin sama anak-anak sekolah terutama oleh siswa-siswi di SMK Neotzy.

"Oke thanks." Naren mengambil coklat dan susunya itu lalu pergi meninggalkan Mira begitu saja.

"Perasaan kak Naren ga suka susu, kok dia mau terima aja sih. Apalagi ini susu rasa strawberry." Lia bermonolog dalam hatinya.

"Li, kenapa? Ada yang aneh? Kok bengong sih? Ayo cepetan dikit lagi kita masuk kelas." ucap Clara yang membuat Lia sadar dalam monolog hatinya.

"Yaudah ayo, udah selesaikan? Cepetan abis ini pelajaran perpajakan dasar. Gurunya killer kalo Ampe ada yang telat masuk kelas." ujar Raya bangkit dari duduknya.

Karena memang sudah lima menit lagi menuju pelajaran selanjutnya, mereka memutuskan untuk segera ke kelas saja, intinya perut mereka sudah kenyang.

"Nih susu buat lu, dan ini coklat buat lu." Naren memberikan susu pada Jivero dan coklat pada Cleo.

"Wah ada apa nih tiba-tiba banget ngasih susu sama coklat gini." ucap Jivero.

"Cewe mana lagi ren yang lu picut? Adek kelas?" Tanya Rayan yang sembari meledek Naren. Jangan salahkan Rayan yang meledek seperti itu karena Rayan berbicara seperti itu juga karena kebiasaan Naren yang suka membawa makan atau minum hasil confess adek-adek kelas ke Naren.

"Itu dari Mira, katanya sih tanda terimakasih." kata Naren dengan santai dan mengambil beberapa takoyaki milik Jofar.

"Oh... Kayaknya bakal ke kabul nih doa anak-anak sini tentang lu." Jofar tertawa ringan sambil mengunyah takoyaki yang ada di mulutnya itu.

"Hah? Doa apan maksud lu?" Naren kebingungan dengan apa yang Jofar katakan.

"Yakali lu ga tau yang si Jofar maksud.   Ya itu lu sama Mira jadi COTY." ujar Haidar.

"Coty emang apa sih?" Tanya Cleo.

"Ah norak, Couple of The Year." Haidar menjelaskan sambil menoyor sedikit kepala Cleo.

"Ga ada ya yang jadi couple sama si Mira itu." Ucap Naren.

"Kalo sama kak Lia mau?" Tanya Jivero secara tiba-tiba yang membuat Rayan yang sedang minum tersedak.

"Apalagi dia. Sangat Big No." Tutur Naren sambil menyilangkan kedua tangannya.

"Bentar deh, ini gua yang ketinggalan apa gimana sih? Lia tuh sebenernya siapa? Kalian udah pernah kenal?" Rayan yang memang tidak tahu kisah Naren dengan Lia semasa SMP ya memang hanya bisa kebingungan.

"Dia kakak sepupu Jivero. Dulu bang Naren, Haidar, Jofar, gua dan Jivero satu sekolah sama Lia. Dan ya, Lia itu naksir berat sama Naren. Dan anehnya ada aja tingkah tuh cewe buat narik perhatiannya bang Naren." Cleo menjelaskan secara singkat pada Rayan tentang Lia dan Naren.

"Jangan gitu juga woy, cewek yang lu kata aneh itu gitu-gitu juga kakak sepupu gua ya." ujar Jivero sedikit membela kakak sepupunya itu.

Bersambung...

-24 Januari 2023

You, Me, and Accounting Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang