Fanmeeting jamfilm di hongkong berjalan lancar, semua penggemar ikut merasakan kesenangan dari setiap kebersamaan yang mereka berikan, saling menggoda di atas panggung bukan hal baru lagi bagi kedua nya, di tambah MC nya adalah P'Wave yang sepertinya banyak mengetahui hubungan jamfilm. Fanmeeting kali ini juga menjadi kejutan ulangtahun untuk jam meski ulangtahun nya masih februari nanti, tapi ia senang karna penggemar ikut merayakan nya.
Setelah acara selesai mereka kembali ke hotel untuk beristirahat sebelum makan malam bersama.
"kenapa tidak mengganti baju phi?" tanya jam yang melihat film masih memakai baju pilot
"akan segera aku ganti" ucap film
"kenapa tidak ganti di tempat acara tadi? Tumben memakai kostum sampai hotel" ucap jam
"hanya ingin saja" ucap film
"oh bernostalgia dengan pekerjaanmu dulu ya" ucap jam
"dulu aku pramugara bukan pilot" ucap film
"ya maksudnya seragam seperti itu" ucap jam
"tidak juga, hanya ingin saja.. Kau terlihat gagah dan sangat tampan dengan seragam pilot itu" ucap film
"katamu aku tampan kapan saja" ucap jam
"iya itu benar, tapi tadi kau sangat tampan sampai aku tidak bisa melewatkan untuk melihatmu" ucap film
"kau ingat yang tadi di panggung?" tanya film lagi
"yang mana? Kita melakukan banyak hal tadi" ucap jam
"saat aku merapihkan dasimu" ucap film
"iya aku ingat, kenapa?" tanya jam
"aku ingin bisa seperti itu setiap saat jam, merapihkan pakaian atau rambutmu setiap saat, mengurusmu dengan tanganku sendiri" ucap film
"sebaiknya phi mandi, kita akan makan malam bersama yang lain kan" ucap jam mengalihkan pembicaraan film
"tidak bisakah kita seperti itu?" tanya film melihat jam
"kau ingin aku menjawab apa phi?" tanya jam
"jawab iya, bilang kita akan selalu seperti itu" ucap film
"lalu bagaimana dengan di-"
Ucapan jam terhenti saat film mencium bibirnya, menepelkan bibir kedua bibir itu, tak ada pergerakan hanya saling menempel, jam yang tak berani memulai dan film yang ragu untuk memulai.
"jangan bicarakan orang lain saat kita berdua" ucap film menunduk tak berani menatap jam
Kedua terdiam, tak ada yang memulai pembicaraan setelah ciuman itu, jam tak tau harus merespon seperti apa pada lelaki yang kini tertunduk di depan nya, dan film yang tak berani menatap mata jam karna ia tau saat ia menatap lekat mata jam maka ia akan menangis, menangisi takdir yang begitu rumit mereka jelaskan.
"selamat ulang tahun" ucap film membuka pembicaraan
"ulangtahunku masih lama" ucap jam
"aku sengaja mengucapkan nya di awal" ucap film
"bahkan sangat awal" ucap jam
"aku tidak tau nanti aku sempat mengucapkan nya atau tidak" ucap film
"aku tau, saat itu phi bersama pemilikmu kan" ucap jam
"aku juga milikmu jam" ucap film
"dia lebih dulu memilikimu kan, aku hanya orang baru yang tidak sengaja juga memilikimu" ucap jam
"tapi aku lebih memilih menjadi milikmu jam" ucap film
"lalu kenapa dia masih memilikimu?" tanya jam
"ada banyak hal yang tidak bisa aku jelaskan, aku tidak bisa mengakhiri semua begitu saja" ucap film