Vietnam

229 9 2
                                    

Pagi ini mereka akan pergi ke vietnam untuk menghadiri salah satu acara awards terbesar di negara tersebut.

"jam bangunlah kita hampir telat" ucap film yang menyiapkan baju kedua nya di koper berbeda, akan heboh jika mereka hanya membawa satu koper saja

"aku masih mengantuk" ucap jam masih bergelut di kasurnya

"aku juga tapi kita harus bersiap, kau mau lari ke vietnam sana hah? Cepatlah bangun kita akan ketinggalan pesawat jika telat" ucap film

"pesawat kita masih jam 8 phi kata daddy" ucap jam

"terus kau mau ke bandara jam berapa? Jam 8 juga hah" ucap film

"lima menit lagi" ucap jam

"kau sudah bilang itu dari 30menit lalu, bangun atai aku siram hah" ucap film

Jam tak menjawab lagi, film di pagi hari biasa bawel menurut jam jadi ia tak ambil pusing, ia langsung saja menutup kepala nya dengan bantal, meredam suara merdu lelaki tersayang nya di pagi hari.

"astaga Rachata Hamphanon bangun atau jangan menyentuhku selama seminggu" kesal film

Mendengar ucapan film, jam langsung melempar bantal nya dan segera terbangun, bayangkan saja bagaimana ia bisa menahan tak menyentuh lelaki cantiknya selama seminggu, itu mimpi buruk bagi jam.

"iya ini aku bangun" ucap jam terduduk

"harus di ancam dulu baru mau bangun hah" ucap film

"phi liat, matahari saja belum ada phi, atau ini masih tengah malam" ucap jam

"tengah malam apa nya, ini sudah jam 5 lewat, cepatlah mandi" ucap film

"masih dingin phi, mandi berdua saja bagaimana" ucap jam

"tidak ada mandi berdua, tidak akan mandi yang ada" ucap film

"kan biar tidak dingin" ucap jam

"heh kau bisa menyalakan air panas nya dan mandi, tidak ada alasan apapun, sana mandi cepat" ucap film

"ish iya iya aku mandi dulu" ucap jam

----

Sambil menunggu jam selesai dengan mandi nya film menyiapkan sarapan mereka, tidak ada sarapan besar, hanya beberapa lembar roti saja yang di toast dan segelas coffee untuk mereka berdua, di saat film sedang mengoleskan selai di roti terakhrinya ia merasakan sebuah tangan melingkar di pinggang nya

"heem lepaskan dulu, duduk dan makanlah" ucap film

"heem nanti dulu" ucap jam menghirup aroma tubuh film

"hey kau ini kita akan telat, cepat makan lah, kita harus pergi sekarang jam" ucap film

"ish jika aku ingin manja manja selalu saja jual mahal" kesal jam

"bukan jual mahal tapi kita memang berburu dengan waktu" ucap film

"liat saja hari ini aku tidak akan menyentuh phi" ucap jam duduk di kursinya

"oke kita liat saja, siapa yang menyentuh duluan akan kalah" ucap film

"oke" ucap jam memakan rotinya

----

Setiba nya di bandara kedua nya sepertinya sungguhan dengan perjanjian mereka, tak ada interaksi antar kedua nya bahkan mereka dudukpun saling berhadapan tak seperti biasa yang memilih bersebelahan, beberapa orang yang tau hanya memilih diam tak mau ikut campur urusan kedua artisnya itu. Jam lebih sibuk dengan ponsel nya sementara film memilih berbincang dengan tim nya, film sebenarnya penasaran apa yang jam liat di ponsel nya sampai di panggil oleh manager nya saja tak dengar.

After Event Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang