Confess

21 7 3
                                    

"selamat pagi menjelang siang, teman-teman. Ya, pagi ini kita kembali lagi di live broadcast SMA Arwana" sapa Aleta melalui microphone khas seorang penyiar, suaranya menggema lewat speaker yang dipasang seluruh kelas.

"oke, hari ini gue akan ditemani oleh Ara dari kelas 11 IPS 3. Sedangkan gue sendiri Aleta dari kelas 12 IPA 1"

"hai, teman-teman. Senang bisa menemani kak Aleta siaran pagi ini" sapa Ara

Seperti biasa, setiap jam istirahat SMA Arwana selalu mengadakan siaran seperti di radio. Tapi ini bedanya hanya anak-anak SMA Arwana yang mendengarnya.

"baik, hari ini jadwalnya membacakan surat-surat yang sudah kalian taruh di kotak broadcast ya, teman-teman" kata Ara

"biar gue ambilin dulu di kotaknya, Ra" ucap Aleta mengambil kertas-kertas surat dan sengaja menjatuhkan tumpukan surat itu ke lantai lalu mengambil kertas dari saku bajunya dan menaruhnya paling atas di tumpukan surat lainnya.

"oke, kita mulai dari kertas berwarna pink ini ya, Ra" kata Aleta mulai membuka surat itu

"oke, ka"

"wah, ternyata ini surat cinta, Ra"

"waahh, isinya apa tuh ka?" tanya Ara antusias

"oke, akan gue bacain, ya"

"pengirim, Putri dari Konstelasi Virgo. Teruntuk Pangeran dari Konstelasi Pisces dalam kurung Ali 10 IPS 2"

Di kelas Ali
"weh, Ali Ali. Ada yang confess ke lu ni" ledek Adi, teman kelas Ali

"ye, gue juga denger" ketus Ali, ia berhenti menulis sejenak demi mendengar isi surat itu.

"hei, Ali. Ini gue kenal, Ali dengar baik-baik, Li. Ada surat buat lo" beritahu Aleta dari microphone

 Ada surat buat lo" beritahu Aleta dari microphone

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"asiikk, Ali. Muka pas-pasan gini ada yang demen juga" Adi masih meledeknya

"diem lu, daripada lu ga ada"

"note, Aleta tolong beri surat ini kepada Ali, please. Oke baik, Putri dari Konstelasi Virgo. Hamba akan sampaikan surat ini pada Pangeran Ali" kata Aleta dengan senyuman puas

"wah, pagi ini kita dimulai dengan surat cinta ya ka. Oke next kita ke surat selanjutnya" kata Ara sambil mengambil satu kertas

"untuk Dewi, please bayar utang lo" ucap Ara sedikit malu karena isinya sangat di luar nalar

"weh, serem juga, Ra isinya" timpal Aleta

"bener ka, ini ga ada nama pengirimnya ya. Untuk Dewi tolong bayar utangnya karena akan dimintai pertanggungjawaban nya walaupun uang lima ratus perak doang" kata Ara

Mereka pun membacakan beberapa surat lagi sampai bel istirahat selesai.

Bel istirahat telah berbunyi, Aleta dan Ara membereskan microphone di ruang broadcast dan kembali ke kelasnya masing-masing.

Kumpulan Kisah RandomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang