Kamu

41 8 4
                                    

Hari ini, 157 hari sudah kulewati hari tanpa hadirmu.
Hari ini juga, hari dimana semesta menghadirkan kamu di bumi.

Selamat mengulang hari, orang ter favorit ku. Sejauh yang kuketahui kamu sempurna dalam segala hal. Do'a baik selalu menyertaimu.

Kamu tau? Hari terakhir aku bertemu kamu, aku menatapmu sendu dari kejauhan. Bertanya dalam hati "apakah nanti kita bisa jumpa lagi?"

Ratusan kilometer jarak memisahkan, apa itu jarak? Aku membencinya. Aku selalu merutuki jarak ini, sebab ia telah memisahkan ku darimu. Apalah artinya kerinduan jika raga tak berjarak?

Tiap malam kuharus menenangkan hati, selalu bilang bahwa kau akan baik-baik saja disana. Terkungkung dalam kerinduan yang terkadang menusuk hati. Berbaik hatilah wahai rindu, sebab di hati ada orang yang kusayangi. Tidakkah kau mengasihani pemiliknya yang selalu menyebut nama orang tersayangnya?

Di kesunyian malam, ditemani dentingan jam dinding. Aku menyebut lirih namamu, terkadang bulir air mata mengalir begitu saja. Mataku terpejam, pikiranku mengingatmu, kenangan yang pernah kita lewati persis terulang dalam benakku. Sungguh, aku merindukanmu.

Senyummu, tawamu, suaramu, celotehanmu, lekat matamu, masih kuingat dengan baik dalam ingatan ini. Semua tentangmu kusimpan baik-baik dalam relung hati.

Aku sudah terlalu jauh mencintaimu, sampai aku lemah untuk bisa melupakanmu. Biarlah waktu yang menghapus rasa ini jika memang kau tidak ditakdirkan untukku.

Percayai satu hal ini, kasih. Menemukanmu membuatku merasa cukup dan membuatku berhenti mencari kemana hati ini berlabuh. Aku hanya ingin seseorang yang bersedia  memperbaiki diri bersamaku. Karena nanti, jika aku tak kuat lagi berjalan, aku ingin seseorang ingin tetap bertahan denganku. Seseorang yang paham, bahwa sempurna itu tidak ada. Namun, yang bersetia akan selalu menjaga apa yang ia punya.

Sekali lagi selamat ulang tahun, mentari pagi. Hangatkan bumi dengan sinarmu, kehangatan yang sampai pada hatiku. Semesta, tolong jaga ia yang kusayang. Peluk lelah tubuhnya, ambil sedihnya, beri ia bahagia selalu. Karena bahagianya adalah bahagiaku.

Jakarta, 26 Februari 2024

Kumpulan Kisah RandomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang