suport system

44 6 0
                                    

Setelah kurang lebih 3 minggu kami berlatih akhirnya hari yang di nanti pun tiba, aku sudah bangun sejak jam 3 pagi tadi mempersiapkan untuk lomba uh betapa deg deg an aku, sebelumnya hanya mengikuti lomba di sekitar pesantren saja, kali ini lombanya sampai di tingkat kabupaten

Aku mengenakan almamater madrasah ku, mengaca di depan cermin apa masih ada yang kurang tapi kurasa cukup aku pun langsung menuju ke madrasah

Ketika hendak menuju ke madrsah Ustadzah Niha memanggil ku

" Num Shanum "
" Ngguh Ustadzah" aku pun menghampiri Ustadzah Niha, saat ku hampiri beliau msuk ke kamarnya ternyata dia mengambilkan ponselku

" Nih, tadi sama Abah kamu disuruh bawa Hp " ucap nya sambil menyerahkan ponselku aku pun menerima nya dengan sopan

" Matursuwun Ustadzah, diakan Niha nggih" pamit ku langsung menuju ke madrsah

Ketika sampai di madrsah disana sudah terlihat Ustadz Zaid dan juga Luthfi aku celingukan mencari seseorang tapi sepertinya usaha ku mencarinya sia sia karna dia tidak ada

Entahlah serasa ada yang kurang mungkin karna sudah terbiasa bersama saat latihan, jadi jika tidak ada seperti ada yang kurang.

" Sudah siap Num " tanya Ustadz Zaid memecahkan lamunanku

" Sampun Us " jawabku sopan
" Yasudah langsung masuk mobil saja"
Aku duduk di jok belakang sedangkan Luthfi dan Ustadz Zaid berada di depan

Tak butuh waktu lama kami sampai di gedung untuk perlombaan Mtq, banyak dsri sekolah sekolah negri juga yang ikut serta dalam perlombaan ini. Dari semua banyak orang itu hanya Luthfi yang aku kenal.

Perlombaan sudah akan di mulai tapi sosok yang ku tunggu tunggu tak juga terlihat aku menyalakan ponselku mumpung masih
Ting!
Ada notifikasi masuk ke wa ku ya itu dari Mas Faiz

Faiz
Assalamualaikum Num, maaf hari ini saya harus mengatar Ummi ku, tadi pagi tiba tiba jatuh pingsan
Sekali lagi maaf Num

Me
Wa'alaikumsalam iyha Mas semiga Ummi lekas sembuh salam untuk Ummi

Faiz
Semangat Num apapun hasilnya kita
terima dengan lapang hati

Hatiku sedikit lega walau tak ada Suport Syistem disini, ah lancang sekali aku menyebutnya sebagai Suport Syistem kututup kembali ponselku lalu aku masuk bersama dengan Luthfi

Jumlah peserta yang ada adalah 23 peserta putra putri sedangkan aku mendapat undian nomer 5 dan Luthfi di nomer 4
Setelah hampir 4 jam perlombaan kini akhirnya tiba saatnya pengumuman juara

Luthfi mendapatkan juara 2 sedangkan aku tidak mendapat juara apa tapi tak mengapa kitaaa ambil hikmahnya  yang penting audah punya pengalaman

" Selamat yo Fi hebat kamu"

" Makasih Num kamu juga hebat, ngga papa belum dapet yang penting dapet pengalamannya" ucaoanya menghiburku

****

Sudah semenjak acara perlombaan seminggu yang lalu Mas Faiz tidak ada terlihat kemari bukan apa apa sebenarnya hanya saja mungkin aku seperti kehilangan setengah dari suport systemku mau menghubungi pun ponselku sudah di bawa sama Ustadzah Niha mau berkabar lewat apa, waktu tahajud pun juga tidak kesini. Aih kenapa aku bisa segalau ini orang yang baru ku kenal sebulan yang lalu kini sudah berhasil mendobrak gerbang besi ku

Aku pergi ke madrsah seperti biasanya mengikuti semua pelajaran yang di sampaikan oleh guru karena sekarang aku sudah kelas 12 jadi aku tidak boleh bermalas-malasan sebentar lagi akan diadakan ujian madrsah juga setelah itu masih akan ada ujian tahfidz di pesantren sungguh kelas 12 yang melelahkan

" Num cowokmu itu ngga ada datang kemari lagi? " Tanya Tika

" Cowok siapa sih Tik" jawabku agak jengkel

" Itu tuan akhmad mu itu?" Tanya dengan mengedipakan matanya

" Hufftt.."

" Kenpa Num?"

" Terakhir ketemu waktu masih latihan, setelah itu dia tak ada kabar lagi " jawabku lesu

" Oh gituu sabar ya, mungki masih repot dianya, atau masih banyak urusan, dia kan juga lagi skripsi to? "

" Oh iyha ya, di kan lagi skripsi kok aku lupa yaa"

" Makanya atuh neng jangan suudzon "

Kata kata Tika sedikit membuatku tenang, kenapa aku tidak berfikir sampai sana, dasar aku ini.

Lewat di Sepertiga MalamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang