Hadiah Wisuda

39 1 0
                                    

"Khaira Shanum Al zahra", suara mc memanggil namaku untuk maju ke atas panggung.

Aku melangkah dengan anggun menuju panggung untuk mengambil ijazahku.

Ku cium tangan Abah dan Ummah.

" Selamat yo adikku seng uelek dewe" sudah terlanjur tersanjung ternyata malah mengejek dasar mas Kafa ini

" Buk, Mas Kafa ini kok bilang Shanum jelek" protesku ke Ibuk

" Sudah Fa, jangan diledekin terus adimu ini"

" Ayo ke ndalem dulu, Ibuk mau izin bawa kamu pulang" ucapan ibu itu membuat aku sedikit terkejut

" Pulang Bu?, kan Shanum nanti boyong dari pondoknya masih hanis lebaran"

" Ih bukan mau ajak kamu boyong, dirumah itu mau ada acara, kamu harus hadir" bukan Ibuk yang menjawab tapi Mas Kafa

" Ih, biasanya ada acara juga Shanum nggak di ajak pulang"

" Sudah Ibuk aja yang ke Ndalem kamu beres beres nanti Ibuk tunggu di mobil sama Mas Kafa"

Aku menuju kekamar, mengambil beberapa potong baju, tidak banyak karena dirumah juga masih menyimpan pakaian.

" Num, mau kemana?" Tanya Aidah

" Mau di ajak Ibuk sama Mas Kafa pulang, ada acara katanya dirumah" jawabku

" Oh gitu, berapa hari?"

" Belum tau, paling cuma tiga hari, gak lama kok Da"

" Hati hati ya kamu pulangnya " pesan Aidah

" Iyha Aidah, cuma sebentar dirumah"

" Oke"

" Aku pamit ya, Assalamualaikum " setelah memeluk Aidah, aku terus keluar menuju parkiran mobil, disana sudah ada Mas Kafa dan Ibuk jiga sudah selesai dari Ndalem.

" Sudah pamit sama temenmu itu, siapa namanya?"

" Sudah Buk, Aidah namanya"

" Nah iya itu Ibu, lupa. Eh dia juga udah selesai tahun ini kan?" Tanya Ibuk

" Sudah Buk, kenapa?"

" Kalau Aidahnya mau, Ibuk mau lamarin dia buat Mas mu ini" aku sontak tertawa mendengar ucapan ibuk, sedang kan Mas Kafa hanya mencebikkan bibirnya

" Kan Ibuk mulai lagi " protesnya

" Ndak papa toh, biar kamu ini cepet nikah, biar ada seng ngurus"

" Sudah sudah ayo pulang " ucapnya mengalihkan pembicaraan.

Di mobil, karena aku sudah merasa lelah aku pun coba memejamkan mataku, sebelum itu sempat terbesit di oikiranku untuk menanyakan oada Inuk mau ada acara apa dirumah, tapi ku urungkan dan aku lebih memilih untuk tidur.

Hampir 3 jam perjalanan, akhirnya kami sekeluarga sampai dirumah.

Rumahku malam ini terlihat ramai, ada tetangga dekat kami sedang membuat hidangan di rumah.

" Bu kok ramai rumahnya" tanyaku penasaran

" Besok kan ada acara Num dirumah, ada tamu spesial dari jauh, makanya Ibuk minta bantuan tetangga buat masak"

" Oh, gitu ya udah Shanum kekamar dulu ya Buk" aku langsung menuju kekamarku, meletakan barangku disembarang tempat dan aku melanjutkan tidurku kembali.

***
Setelah subuh tadi aku tidur sebentar kemudian dibangunkan oleh Ibuk

" Cepet mandi sana, tamunya mau datang" perintah Ibuk lalu meninggalkan ku sendiri

Lewat di Sepertiga MalamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang