Adaptasi

30 1 0
                                    

kamarku terletak tepat disebalah Ndalem Ummah Arum, di kamar ini hanya berisi dua orang aku dan Aidah 

" akhirnya aku punya temen juga" ucap Aidah ketika aku selesai membereskan baju bajuku

" emang kamu dari dulu enggak ada temennya disini Da"

" iyha Num, karna yang boleh masuk sini ya cuma yang Nderek aja "

" tapi kamu pernah ngga sih kayak di jauhi sama anak anak yang lain karna kamu Nderek?" tanyaku

" kalau itu pernah Num, malah ibaratnya aku itu disini kayak ngga ada temennya, paling kalau ada ya cuma temen berangkat ke masjid"

" sabar ya Aidah, sekarang kamu ngga sendiri lagi bantu aku adaptasi disini ya,"

setelah banyak bertukar cerita dengan Aidah, kini tiba waktu duhur, Aku bersama Aidah berangkat ke masjid. selama perjalanan ke masjid banyak sekali santriwati yang menatapku maklum mereka semua masih asing denganku.

" Num nanti setelah sholat Dhuhur jadwalnya setoran sama Ammah Azza " 

" oh iya baik, eum siapa Ammah Azza itu Da?"

" Ammah Azza itu putri sulungnya Kyai Husein"

"oh gitu, tadi kok ndak ketemu ya?"

" iyha soalnya Ammah Azza pagi ngajar di madrasah ibtidaiyah milik desa"

tak terasa karna banyak bercerita aku dan Aidah sudah sampai di Masjid pesantren, disini masjid untuk santri putra dan putri disendirikan, jadi tidak akan terjadi ikhtilat.

setelah selesai sholat dhuhur semua santri telah duduk membuat halaqoh untuk menyetorkan hafalan mereka masing masing, semua khusyu' dengan Al Qur'an mereka masing masing, menghafal setiap lafad ayat ayat cinta Allah.

" ayo yang sudah siap langsung maju saja biar tidak kesorean nanti" instruksi dari Ammah Azza, disini ada tiga Ustadzah yang membantu Ammah Azza, ada yang bagian menyimak santri tingkat awal atau santri baru, kemudian santri kelas ula dan santri kelas wustho.untuk Ammah Azza khusu menyimak parasantri yang sudah berada di jenjang atas atau 'ulya

kulihat belum ada satupun temanku yang maju kedepan, akhirnya kuberanikan maju duluan. 

" maaf Ammah, saya santri baru disini sebelumnya saya juga sudah punya hafalan, apa saya ulangi kembali hafalnya apadi lanjut ?" tanyaku sopan

" oh ini Shanum ya?" tanya Ammah Azza

" nggih Ammah"

" Ammah sudah dengar banyak cerita tentang kamu dari bude" ucap Ammah, aku hanya menunduk  dan tersenyum mendengar itu, ada rasa sungkan kepada santriwati lain yang sedang menyimak pembicaraanku dengan Ammah

" baik kalau gitu teruskan saja hafalanmu"

" nggih Ummah ", aku pun terus memulai hafalanku

bismillahirahmanirrahim.....

ku hafalkan lafal demi lafal yang sudah tersusun rapi di memoriku dari ayat pertama hingga yang terakhir

shodaqallahul'adzim...

" alhamdulillah, lancar Num oh ya kamu langsung ke Ndalem ya tadi di suruh Ummah kesana kamu sama Aidah tapi Aidah biar setoran dulu, kamu duluan kesana"

Lewat di Sepertiga MalamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang