TUJUH - Prohibition.

903 59 0
                                    

Kembali lagi pada hari-hari seperti biasanya, Gracia menjadi seorang mahasiswa kedokteran yang terkenal akan sikapnya yang cukup 'keren'

Ini adalah bulan ke 2 Gracia menjadi mahasiswi di HSU.

"maybe I like you." suara itu merambat dari titik suara hingga 100meter kedepan dari asalnya.

Gracia terdiam, Ia masih shock karena tiba-tiba ada seseorang kakak tingkat yang menariknya ke lapangan dan sekarang sedang menyatakan perasaannya pada Gracia.

"what the fvck you mean?" Gracia mengangkat satu alisnya.

"Lo mau gak jadi pacar gue?" Tanya lawan bicaranya.

"Sorry gue gaada waktu buat itu" Gracia melangkah ke belakang berniat meninggalkan orang itu.

Orang itu langsung berdengus kesal, Ia merasa benci akan penolakan. Wajar saja, Ia merupakan salah satu orang hits di kala angkatannya.

"HEY! KALIAN NGAPAIN?!" Teriak seorang wanita yang terdengar tak asing bagi Gracia. Gracia menoleh kebelakang. Itu Shani.

"Lo gatau peraturan Pasal III ayat 13?" Sambung Shani dengan wajah marah.

"Gue cuma ngungkapin isi hati gue." Kekeh orang itu, dia Venzo Jackiel anak semester 4. Orang yang mengaku pada Gracia tadi.

"Lo, kena peringatan."

"Serah lo sialan!" Venzo meninggalkan Shani dengan langkahnya yang seperti menghentakkan kaki dengan kasar tanda amarah meluap.

Gracia masih berada di posisinya, Ia sedang menoleh ke arah Venzo dan Shani yang sekarang tersisah Shani disana "Sorry, saya gak bermaksud" Gracia berkata seperti itu dan menunduk berusaha terlihat menghormati Shani di depan mahasiswa lainnya. Hal itu membuat Shani hampir tersenyum namun di batasi oleh pandangan mahasiswa lainnya pada mereka sekarang.

Shani berjalan ke arah Gracia, seketika Gracia membeku karena Ia merasa tidak mungkin untuk menghindar.

"Lo ngelanggar peraturan?" Tanya Shani

"Gak, dia narik saya" Balas Gracia

"Good girl" Bisik Shani membuat pipi Gracia memerah. Shani sangat manis untuknya sama seperti dulu.

Shani pergi meninggalkan tempat itu, sementara Gracia masih terdiam karena tidak tau harus bergerak kemana, Ia di tatap oleh seluruh mahasiswa di kampus itu.

Gracia membeku selama 5 detik sampai akhirnya Ia menyadari ada sebuah beban yang tiba-tiba memukul kepalanya.

"GRE, LO TERIMA GA?!" Itu Christy, dan Zee.

Gracia menggeleng kecil menandakan 'tidak' atau bahkan 'tidak mungkin'

"What, cogan gituuu??? Cocok banget padahal sama lo" Goda Zee "GreVen"

"Hah? Greven?" Gracia menatap Zee dengan wajah bingung.

"Gracia, Venzo HAHAHAHA" Zee kembali menggodanya, anak itu benar-benar jahil.

"Dia GreShan tauu bukan GreVen" Christy menyambungnya.

"Greshan apaan?"

"Gracia Shani geeee"

Gracia hanya membalas dengan senyuman. Ia geleng-geleng melihat kedua temannya yang kocak itu.

"Zoy, Toy ayo makan, gue laper banget denger kata-kata Venzo tadi, geli" Ajak Gracia.

Mereka bertiga pergi menuju ke kantin, seperti biasa, Gracia selalu memilih kios nomor 5, tepatnya kios seorang kakak 30tahunan bernama kak. Indah penjual batagor, cemilan favoritnya.

Can I Reach You? [ GreShan ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang