TUJUH BELAS - 7 o'clock - END

882 44 3
                                    

Setelah beberapa tahun lamanya Shani menghilang tanpa kabar. Gracia yang sudah menjadi seorang remaja dewasa yang memiliki gelar s1 kedokteran itu merasa Ia di bohongi selama 3 tahun lamanya.

"Ge, kalo lemes banget mending ke rumah sakit. Jangan di paksa" Ucap Zee saat melihat kondisi Gracia yang semakin melemah sejak acara kelulusan kemarin.

"Entar jam 7 malem." Balas Gracia

"Sekarang aja biar gue sama Toya yang anter.." Sambung Zee

Gracia menarik nafasnya "Gue uda ga sakit kok, nanti malem gue sendiri aja kalo uda lemes banget." Ia bangkit dari kasurnya untuk mengambil segelas air.

"Uda lemes banget gimana mau pergi bego" Bisik Christy
.
.
.
"Ge, belom nemu kabar Shani?" Ucap Chirsty secara tiba-tiba membuat Gracia tersedak segelas air yang di minumnya.

uhukk "apa zoy???" Tanya Gracia memperjelas.

"Belom nemu kabar Shani?" Ulang Christy.

"Gatau Zoy, udah cape." Gracia kembali melemaskan tubuhnya, kali ini Ia bersandar di atas sofa. Tepat di sebelah Zee.

"Ututu, uda dehh, aku yakin kalian bakal ketemu.. Segede apasih Jakarta Gee???"  Zee berusaha menghibur temannya itu.

"Sigidi ipi si Jikirti Gi... Ya gede lah.. pake nanya lagi!" Christy memasang wajah seperti orang sedang mengejek. Tak heran lagi dengan sikapnya.

Gracia menghela nafasnya "Iya, kalo dia di Jakarta, kalo dia di kota lain gimana? Atau mungkin negara lain? Atau mungkin..."

"Planet lain?" Potong Zee

"ALAM LAIN??!!" Dan sambung Christy

Zee dan Gracia langsung menatap Christy karena perkataannya "HEH!!!"

"Bener juga si.." Sambung Gracia.

"GILA LO GE, GAMUNGKIN LAHHH!!" Zee menggelengkan kepalanya.

"Uda ah, gue udah bosen banget empat setengah semester bahas ini doangg...." Gracia membantingkan kepalanya kebelakang sofa. Tubuhnya semakin panas namun Ia bersihkeras tidak ingin pergi ke klinik manapun.

...
18.43

Ci, kamu kemana sih? Jahat banget ninggalin tiba-tiba. Ge ada salah apa? Kalo emang Ge ada salah gabisa di omongin baik-baik? Ge kan juga mau minta maaf. Ge gabisa ci. Ge udah usaha buat ngelupain cici tapi tetep aja rasa cinta Ge lebih besar dari pada rasa Ge pengen ngelupain? Cici tau, Ge gapernah fokus ngelakuin segala hal karen ga di semangatin cici. Ge terus-terusan lupa apa yang bakal Ge lakuin. Ci, Ge mau kamu kembali dan jujur sama Ge apa yang ngebuat kamu pergi gini?. Ge ada salah banyak banget ya? Apa gabisa Ge minta kita buat ngulang semuanya? Ge gabisa ci. Ge jahat banget malam itu. Ge nyesel banget. GE JAHAT. GE JAHAT. GE JAHAT. SHANIA GRACIA HARLAN JAHAT. AKU JAHATTT. PLEASEE CI. GE MAU CICI BALIK. GE BUTUH KABAR DARI KAMU. GE GAMAU KEHILANGAN KAMU.... ci.. kita bakal bersatu lagi kan? Tolong. Aku mau kamu.
.
.
.
Gracia menutup bolpoinnya dengan kekesalan. Air mata mulai menetes di atas tinta yang berada di kertas putih itu. Ini adalah ke puluhan kalinya Ia menulis surat untuk Shani yang tak terlihat sampai sekarang ini. Ia benar-benar lelah. Tubuhnya sangat lemah kali ini. "Ci, aku kangen kamu." Gumamnya. Ia memutuskan untuk beranjak dari kursinya. Ia merasa semakin lemas dan berniat untuk pergi ke klinik terdekat. Hanya sekitar 400 meter dari kostnya. Entahlah apakah dia kuat berjalan sampai segitu.
Tanpa berpikir panjang, Gracia langsung mempersiapkan tasnya dan melangkah keluar kamar kostya dengan langkah seadanya. Tubuhnya sangat panas.

Ia sampai di klinik pada jam 18:52 menjelang malam. Namun betapa terkejutnya Ia ketika melihat antrean yang panjang. Ia menghela nafas lelah. Belum lagi Ia mendapat antrean nomor 142 yang dimana sekarang masih berjalan antrean ke 121. Itu artinya Ia harus menunggu hampir 21 nomor lagi untuk gilirannya. Ia benar-benar pasrah. Jika Ia dapat menangis sekencang-kencangnya depan banyak orang. Ia akan melakukan itu sekarang. Bukan karena Ia sakit atau lemas. Tapi karena Sha-ni.

Can I Reach You? [ GreShan ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang