SEPULUH - Ayo

839 63 2
                                    

21:00

Sudah sekitar 7 jam Shani dan Gracia berada di luar rumah, mereka berkeliling kota Jakarta. Mengunjungi pasar malam, menonton film horor, bermain timezone. Dan akhirnya sekarang mereka tidak tau lagi arah dan tujuan mereka kemana.

"CI, MALES BANGET PULANG" Gracia menghentakkan kakinya beberapa kali.

Shani yang melihat kelakuan gadis didepannya itu tersenyum dan menatapmya dengan tajam. Entah perasaan apa yang Ia rasakan. Namun, rasanya Ia ingin punah dari kota Jakarta untuk malam ini saja. "Ge, besok ada kelas?"

"Engga ci"

"Ayo ke tempat favorite aku"

Gracia hanya mengangguk, lagipun Ia juga tidak mau pulang secepat itu. Ia ingin menikmati angin malam. Ya sekaligus menikmati wangi harum Shani yang tak hilang dari tadi.

Shani menyetir mobil sportnya menuju destinasi yang Ia maksud.

10 menit kemudian

Shani memarkirkan mobilnya tepat di parkiran apartermenNya

"ci? Inikan apart kamu, apasih..." Gracia memandangi Shani sambil mengangkat salah satu alisnya.

"Iya hehe, aku suka di kamar aja, uda malem, kamu nginep gih, kita nobar lagi disini" Shani membuka pintunya dan beranjak keluar mobil. Ia melihat Gracia dari luar "Ge, ayo turun, jangan sampe ku kunci disini"

Gracia yang lemas itu langsung meloncat keluar karena merasa terancam sekarang, tidak hanya lelucon.

"Ge, mau makan mie lagi?"

"Ge?"

Shani melihat ke samping, tepatnya ke arah Gracia. Anak itu sudah hampir oleng karena memang Ia hampir tertidur di mobil tadi dan tersadar saat mobil sedang di parkirkan

SLPP

Shani merangkul bahu Gracia dan mendekatkannya pada tubuhnya. Ia mengelus-elus kepala Gracia "Ge, cupu banget sih" Entah mengapa, sekarang rasa ingin memiliki Shani semakin besar terhadap Gracia.

TING TANG TING TUNG TANG Drttt drttt....

Suara notifikasi telepon itu berasal dari layar panel notifikasi handphone Gracia.

Hushhh(band)♡

Shani melirik ke arah layar yang berkedip-kedip itu lantaran Gracia berada di toilet sekarang. Ia sedang mandi.

"Gee, suami kamu nelponn!!!" Teriak Shani.

"Hahh??? Ubiii??? Ubi apaa??" Balas Gracia dari dalam kamar mandi.

"SUAMI KAMU NELPON!" Teriak Shani.

"NGOMONG APAA SIH CI?? GA KEDENGERAN!" Bahkan suara Gracia lebih besar 2x lipat dari pada suara Shani.

Shani yang kesal itu ditambah handphone Gracia yang terus berdering membuat Ia berniat untuk menggedor pintu kamar mandi.

"Ge, hp kamu bunyi terus" Ucap Shani dengan lembut di depan pintu toilet.

"Siniin ci" Balas Gracia

"Gimana aku kesana?"

"Masuk aja, gak di kunci"

Shani termenung, Ia memikirkan 1001 permasalahan sekarang. Ya memang Ia tinggal masuk, tapi kan.. AHHH Ia membeku selama 1 menit penuh.

"Ci? Mana sih?" Tanya Gracia lagi.

"Aku gabisa masuk Ge.. Ih, kamu buruan deh mandinya" Shani menggertakkan giginya.

Kletekkk

Itu suara gagang pintu yang terbuka dari dalam membuat Shani yang berada didepannya semakin takut. Bahkan Ia sendiri tidak tau mengapa diriNya takut.

Can I Reach You? [ GreShan ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang