22:05 -
"Apanya yang oke?" Shani kembali mengerutkan dahiNya.
"Oke, kamu pacarku, hihi" Gracia tersenyum manis hingga matanya terlihat sipit.
Shani hanya terdiam kaku tak mampu berpikir apapun sekarang, Ia benar-benar seperti layaknya patung-patung yang berada di tengah jalan.
"Oh, kamu gamau?" Gracia melangkah maju seolah-olah sedang marah besar sekarang.
Shani menarik lengannya "Mau apa? Mba pa-car..." Ia melanjutkan senyumannya.
Gracia mendekatkan wajahnya pada telinga Shani dan mebisikkannya sebuah kalimat sederhana "Mau kamu nyanyi pas natal, just for me" katanya.
Shani menjauhkan wajahnya dan mengerutkan dahinya "GABISA !"
"IH TAPI NAWARIN MAU APA??!" Gracia menggertakkan kakinya sekali.
Shani membalas gertakannya "TAPI AKU GABISA GE, SUARAKU KAYAK TIKUS KETIMPA GALON PERTAMINA"
"SEMUA ORANG BISA NYANYI CI!!" Gracia kekeh terhadap maunya yang tiba-tiba itu "Kalo cici gamau, aku pergi sekarang" Gracia melangkah menjauh menuju kasur Shani. Shani mengikuti langkahnya perlahan "Gee, aku ga pede, aku gak pernah manggung nyanyi" Shani berusaha membuat Gracia percaya. Ia mengambil pinggir kasur sebagai tempat duduknya.
"HUSH, ga menerima orang gak pede" Gracia menepas-nepas tangannya layaknya seperti mengusir Shani dari kasur itu "Ini kawasan kerajaan aku, kalo mau gabung harus nyanyi" Gracia mengambil ponselnya dan memainkannya, berusaha tidak memperdulikan Shani.
"Cicak-cicak di dinding~"
...
"CI , YANG BENER!!!" Gracia menggerutu kesal.
"Kan gaada larangan lagu Gee, uda ah entar kita omongin lagi tapi plis terima aku di kawasan kerajaan kamu, aku pegel pengen rebahan" Shani melemaskan tubuhnya.
Gracia merasa luluh dengan Shani yang sepertinya sedang merayuNya. Ia menggeserkan tubuhnya kedalam dan menepuk-nepuk tempat kosong disebelahnya menandakan Shani agar ke datang ke sana.
"Ci, kamu gak nyadar aku make behel?" Gracia menoleh ke arah Shani yang sekarang berada berhadapan denganNya.
"Nyadar kok, tapi buat apa?" Shani menatap ke arah bibir Gracia.
"Ih ci, apasih liat-liat mau di cium?!" Gracia menyentil dahi Shani hingga membekas.
"GA GITU GE, AKU MAU LIAT BEHEL KAMU!" Shani meninggikan nada bicaraNya, Ia mudah sekali malu dengan ucapan Gracia yang selalu asal ceplos.
Gracia tersenyum sambil menyentuh hidung Shani dengan jari telunjuknya "Kurang rapi aja hehe, plus gabut mau nyobain, baguskan?? aayanggg!" Ia mengedipkan sebelah matanya.
"Kamu siapa? Minta di rate segala?" Shani menaikkan satu alisNya.
"Im Yours" Balas Gracia.
Shani tersenyum jahil "Awww bisa gombal pake bahasa inggris si kecil nya Cani"
"APASIH CI GAJELAS UDA AH!!!" Gracia menidurkan tubuhnya dan menyelimuti badanNya. Ia merasa kesal di tambah salah tingkah, Ia memang suka di perlakukan seperti itu.
Gracia merasa sesuatu sedang memeluk pinggangnya dari belakang, itu tangan pacar baruNya "besok kita fullday ya hehe, libur kan yak" Shani membisikkan kalimat tersebut pada Gracia.
"Fullday? Ngapain coba, jangan aneh-aneh ya ci..." Entah apa isi pikiran Gracia. Namun, saat bersama Shani pikirannya selalu melayang terbang jauh ke samudra Pasifik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can I Reach You? [ GreShan ]
RomanceI never expected us to meet again, but it was fate. I never thought I would fall in love with you. Tapi akhirnya aku pikir-pikir Kalo pun dunia gak ngasih kita buat bersatu, maka aku akan bawa kamu jauh keluar dari dunia. Aku harap bisa gitu. Aku...