LIMA BELAS - 5 hours

563 27 3
                                    

TOKK TOKK TOKK
"Kak, disuruh makan uda sore"
"Kak.."

Suara ketukan pintu dan panggilan dari luar kamar Gracia masuk sampai ke dalam mimpi Gracia. Ia terbangun karena terkejut. Ia mengira sekarang sudah pagi.

"Iya Gar" Balasnya.

Gracia bergegas bangkit untuk mencari ponselnya. Ia mendapatkan ponsel itu di meja sebelah kasurnya. Ia mengambilnya lalu melihat jam di ponsel itu, waktu sudah menunjukkan pukul 03.43 sore. Mata nya hampir keluar karena terkejut. Ia tersadar bahwa mereka sudah tidur selama 5 jam sejak tiba di rumah orangtua Gracia tadi.

"Ci bangun, ayo makan." Panggil Gracia sembari menepuk-nepuk tangan Shani.

Shani membuka matanya perlahan. Ia terlihat sangat nyaman tidur di atas kasur Gracia itu. "Jam brapa Ge..?" Ucapnya.

"Uda mau jam 4 ci, ayo bangun, kan nanti mau keluar..." Gracia beranjak dari kasurnya diikuti oleh Shani yang bergerak duduk di atas kasur itu. Shani yang masih belum sadar sepenuhnya menarik tangan Gracia yang baru saja berdiri 1 detik lalu dan segera memeluknya. "5 menit lagi" Ucap Shani sambil menyenderkan kepalanya di bahu Gracia.

Gracia berusaha membebaskan dirinya dari pelukan Shani yang erat itu "Udah ah cii.. mama nungguin aelaaaa..."

"Kakk.. makan ayo!!" Terdengar panggilan itu lagi, bedanya ini suara Pak Arvat.

"Iyaa pa" Gracia bergegas beranjak begitu pula dengan Shani yang terkejut akibat suara papa Gracia. Kali ini Ia agak takut jika yang memanggil mereka adalah bapak-bapak.

...

"Abis makan, langsung mandi, jam 5 kita keluar ya kak.. ajak temen kamu juga" Ucap Mama Nabilah begitu menyiapkan makanan di meja. Shani hanya mengangguk manis sementara Gracia sudah melahap satu potong ayam goreng paha.

"Ge, tungguin aku makannya." Bisik Shani. Gracia tampak tak memperdulikannya.

"Ge, kita entar kemana?" Tanya Shani

Gracia yang tampak kelaparan itu tidak mengjawab sepata kata pun.

"Ge?" Shani kembali menegurnya.

Namun kelihatannya Gracia lebih memilih melahap masakan mamanya itu.

Shani yang mulai kesal akhirnya menarik nafas, mengulurkan tangannya maju ke paha Gracia dan mencubitnya pelan.

"Aahh" Gracia berhenti maka "Kenapa ci astaga.." dengan raut wajah kesal namun masih mengunyah.

Shani memasang wajah cemberut dan memalingkan pandangannya dari Gracia "Au ah malesin" Ia langsung melahap nasinya.

"Gajelas banget kamu" Sambung Gracia.

"Oke" Balas Shani

"Apanya oke?" Gracia mengangkat satu alisnya

"Selamat anda menang lotre 100juta di potong pajak 99,9%" Ucap Shani secara tiba-tiba.

"APASIH CI?!" Gracia menahan senyumannya. Ia terlalu lelah untuk membalas semuanya.

Gracia meneruskan makannya hingga selesai begitu pula Shani yang makanannya sisa sedikit.

Gracia mengambil sebuah sendok dan mengarahkannya di depan wajah Shani.

"Apa?" Tanya Shani.

Gracia tersenyum "Ini garpu, kalo kamu lihatnya sendok berati kamu suka aku" Ucapnya dengan kepercayaan diri tingkat tinggi.

"UHUKKK" Shani tersedak.

Ia memasang ekspresi wajah datarnya.
"Hehe, haha, hmm" "Hehe" Sambungnya.

Can I Reach You? [ GreShan ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang