23.30
"Jelasin sekarang kak." Nabilah menarik nafas berusaha menahan segala tuduhannya.
Gracia hanya menunduk diam tak tau harus bagaimana. Sementara Shani berada di sebelahnya.
"Kak?" Panggil Nabilah lagi.
"Ma, Ge uda bilang, kita cuman bercanda-bercanda doang tadi, lagian Ge gak ngapa-ngapain? Normal dong? Kan sama-sama cewek ma.. Yakan Ci?" Jelas Gracia.
Shani hanya menunduk dan tak tau harus menjelaskan apa.
"BERCANDA MANA YANG TINDIH-TINDIHAN? CIUM?!" Bentak Pak Arvat dari arah dapur.
"PA. CI SHANI SAMA GE UDA TEMENAN SEJAK KECIL! DULU CI SHANI KAN TETANGGAN SAMA KITA PA! WAJAR DONG KALO KITA DEKET BANGET?!" Sahut Gracia berusaha beragument.
"GRACIA! JANGAN KASAR SAMA PAPA!" Sahut Nabilah.
Gracia menarik nafasnya dan hanya bisa menangis akibat emosinya. Ia menyandarkan kepalanya di bahu Shani yang terdiam itu.
"Ge, jawab papa dengan jujur. Papa gak suka orang bohong. Kamu sama Shani pacaran?" Sambung Pak Arvat dengan halus.
Gracia tak menjawab dengan sepata kata apapun. Ia benar-benar tak tau harus berbuat apa sekarang. Tubuhnya gemetar.
"Gracia! Jawab papa!!!" Bentak Nabilah.
"Ssst udah ma udah..." Arvat berusaha menenangkan Nabilah "Yauda.. apapun itu. Kalau emang kami salah paham kami minta maaf kak. Tapi kalau emang kamu ada hubungan. Papa harap kamu bisa segera akhiri hubungan itu. Papa bukannya gak sayang kak tapi ini demi kebaikan kalian berdua." Arvat membuang nafas kekecewaan dan meninggalkan ruangan itu menuju kamarnya. Begitu juga Nabilah.
.
.
."Ge maafin aku..." Gracia dan Shani meninggalkan ruang keluarga dan pergi ke kamar bersama.
"Ga ci" Balas Gracia.
"Ga?"
"Gausah minta maaf" Gracia membanting tubuhnya ke kasur. Ia langsung memeluk bantal gulingnya.
Shani yang terdiam mengikuti langkahnya, menidurkan tubuhnya dan memeluk Gracia dari belakang.
"Ci, kita udahan ya..." Ucap Gracia di tengah hisakan tangisannya.
Shani tak tau harus berbuat bagaimana. Ia juga pasrah dengan hubungan terlarang seperti ini. "iya ge. Tidur ya"
Mereka berdua melewatkan malam yang sungi ini dengan kenangan buruk.
07.14
Huaaa
"Ci? Mau kemana kok beres-beres?" Kata pertama Gracia setelah terbangun dari tidurnya tadi malam."Pulang duluan Ge..."
"Lah kenapa?!"
"Gapapa, aku udah beli tiket sendirian."
Gracia terdiam, ia paham betul bagaimana perasaan Shani saat ini.
"Yauda aku pamit sama ortu kamu ya. Busnya udah mau jam aku." Shani membawa semua barang bawaannya meninggalkan Gracia di kamar itu sendirian. Entah bagaimana yang terjadi. Gracia memilih untuk diam di kamarnya. Ia menahan tangisan keluar. Ia benci dirinya sendiri sekarang.
...
CICI MINE<3
ci, hati² nanti kabarin, maaf ya.
Ge selalu cinta sama kamu.
Ge bakal usahain semuanya bakal terjadi sesuai janji kita.
Ge gamau kita berakhir gini.
Ge mau kita punya cerita lebih panjang lagi krna masih banyak hal yang udah Ge Plan tapi belum kita lakuin ci.
Ci maafin aku ya. I Love u So Much babe.
●read...
"WHAT THE HELL DI READ DOANG?!"
Gumam Gracia....
Shani sampai di kota Jakarta sekitar jam 10. Ia sangat lelah, lelah dengan apa yang terjadi barusan. Ia membaca pesan dari Gracia.
"Love u more Ge. Tapi aku gabisa. Aku gamau mama papa kamu kecewa sama kamu" Gumam Shani. Ia memilih untuk hanya membaca pesan tersebut.
Tinutt tinutt
"Pi, Shani lanjutin S2 di AS aja"
"AKHIRNYA ANAK PAPI NURUT."
"Kalo bisa Shani mau ke AS lebih cepat- bosen di sini pi""
"Bisa pi?"
"Iya papi booking buat 2 hari kedepan dehh"
"a thanks pi"
...
"Dadah Ge love u"
...
KAMU SEDANG MEMBACA
Can I Reach You? [ GreShan ]
RomanceI never expected us to meet again, but it was fate. I never thought I would fall in love with you. Tapi akhirnya aku pikir-pikir Kalo pun dunia gak ngasih kita buat bersatu, maka aku akan bawa kamu jauh keluar dari dunia. Aku harap bisa gitu. Aku...