TUTOR🍓

42 3 0
                                        

Happy Reading 🖤

Happy Reading 🖤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TUTOR🍓

~"Kapan papa sayang aku?"
~Aurora Dinara
""
""
""

Aurora berjalan santai melewati koridor seraya memainkan ponselnya.  "Aww." Aurora berjalan mundur saat seorang perempuan menabraknya.

"Sorry gue nggak sengaja Ra," ujarnya seraya meminta maaf.

"Santai, eh rame-rame ada apa emang?" tanya Aurora seraya melihat gerombolan siswa dan siswi di depan mading.

"Itu, ada lomba renang buat siswi kelas 10 sampai 11," jawab gadis itu.

"Really?" Tanya Aurora bersemangat.

Aurora berjalan membelah kerumunan di depan mading. Ia membaca dengan seksama pengumuman yang tertempel di mading dari atas sampai bawah. Setelah mendapatkan info yang jelas, ia keluar dari kerumunan tersebut.

Aurora menghembuskan napasnya, kemudian menghirupnya perlahan, berada di kerumunan membuatnya susah untuk bernapas.

"ZEZE!" teriak Aurora saat melihat di kejauhan terdapat Zephyer yang berjalan santai dengan menenteng tasnya dengan satu tangan.

Zephyer hanya menatap Aurora datar. Aurora yang merasa tidak di respon membuatnya geram. Ia berlari kecil mendekat ke arah Zephyer.

"Kok lo nggak jawab panggilan gue? Padahal punya mulut," celetuk Aurora saat berada di depan Zephyer.

"Harus gue jawab?" tanya Zephyer

"Ya iyalah."

"Nggak penting." Zephyer melangkahkan kakinya melewati Aurora.

Aurora dengan sigap langsung menghadang langkah Zephyer dengan membentangkan tangannya. "Dengerin gue ngomong dulu," ucap Aurora.

"5 menit."

"Nggak cukup, harusnya 10 menit," protes Aurora.

Zephyer tidak menjawab ia ingin melangkahkan kakinya kembali, namun, Aurora menahan lengan Zephyer, ia mengerucutkan bibirnya kesal. "iya iya 5 menit."

"Apa?"

"Di mading kan ada lomba renang buat siswi, gue mau ikut," ujar Aurora bersemangat.

"Apa hubungannya sama gue?" tanya Zephyer seraya menaikkan satu alisnya.

"Gue cuma mau bilang gitu doang," balas Aurora, yang membuat Zephyer menghembuskan napasnya kasar.

ZEPHYER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang