Happy Reading 🖤
SUSU STRAWBERRY 🍓
"Zeze?" Aurora terlonjak kaget. Pasalnya sekarang jam menunjukkan pukul 07.00 Zephyer tengah menjenguknya, padahal waktunya untuk sekolah.
"Gue bawa bubur kesukaan lo," ujar Zephyer meletakkan bingkisan itu di nakas.
Aurora tersenyum sangat lebar, sudah lama ia tidak memakan bubur kecintaanya itu. "Makasih Ze," ujar Aurora yang langsung membuka bingkisan itu, mengambil bubur, dan memakannya.
"Lo nggak sekolah?" tanya Aurora.
"Sekolah."
"Kok belum berangkat?"
"Terserah gue," ujar Zephyer, jawaban dari Zephyer membuat Aurora memasang ekspresi datarnya.
"Nggak usah banyak bacot, cepet makan."
"Iya, iya, ini mau makan," cetus Aurora seraya memasukkan satu sendok bubur kedalam mulutnya.
"Berangkat sana, nanti terlambat Ze," ujar Aurora.
"Lo ngusir gue?"
Aurora memasang ekspresi datarnya kembali. "Dahlah terserah lo Ze."
"Btw, makasih ya buburnya, enak," sambung Aurora.
"Hm."
"Makan banyak, biar badan lo nggak selidi," ujar Zephyer.
"Iya, nanti satu hari gue makan 10 kali deh," balas Aurora.
"Seimbang."
"Iya Ze, iya, cerewet banget perasaan," celetuk Aurora, tidak sesekali ia memasukkan bubur kedalam mulutnya.
Zephyer menarik kursi di samping brankar Aurora sampai-sampai terdengar decitan, lalu ia pun duduk dengan tenang. "Kok lo duduk?" tanya Aurora.
"Lo pikir nggak pegel?"
"Ya kan lo, bukannya mau sekolah?" tanya Aurora seraya memasukkan bubur kedalam mulutnya.
"Nanti."
"Ha, nanti? Ini udah jam berapa Ze? Udah jam 7 lebih loh, pasti gerbang sekolah udah di tutup," balas Aurora.
"Iya, emang."
"Lo tau, tapi masih disini, sekolah gih."
KAMU SEDANG MEMBACA
ZEPHYER
Teen FictionPertemuan Zephyer dan Aurora ibarat melodi angin dan cahaya. Melodi angin yang mengalun lembut, bercampur cahaya matahari yang menari berirama. Keduanya bersatu, menciptakan simfoni alam yang indah. Di antara tembok pemisah dan ketegangan yang memba...