VENUS🍓

28 3 0
                                    

Happy Reading 🖤

Happy Reading 🖤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

VENUS🍓

Bel masuk sekolah berbunyi dengan kencangnya semua siswa yang baru datang langsung bergegas menuju kelasnya masing-masing, siswi yang awalnya merumpi di koridor pun memasuki kelasnya.

"Vanus," ujar bu Jamilah, yang membuat Venus menoleh ke arah guru bersanggul itu.

"Iya ada apa bu?" tanya Venus dengan senyum yang tak pernah luntur di wajah cantiknya.

"Ikut saya ya," ujar bu Jamilah yang langsung mengarahkan Venus ke dalam ruangan. Dibukanya ruangan itu dengan perlahan.

"Kamu tunggu sini dulu," ujar bu Jamilah yang langsung keluar dari ruangan itu.

Venus memainkan ponselnya dengan santai, sekitar 5 menit berjalan terdengar gesekan pintu, pandangan Venus pun tertuju ke arah pintu. Mulutnya menganga tidak percaya, bahkan matanya pun tidak berkedip.

Venus memperhatikan seseorang yang datang bersama Bu Jamilah sampai ia duduk di hadapannya dengan perbatasan meja.

"Venus, ini partner olimpiade kamu, Zephyer dan Zephyer ini Venus, kalian saling bekerja sama untuk olimpiade yang akan diadakan sekitar kurang lebih 2 Minggu," terang bu Jamilah

Pandangan Venus masih belum fokus, ia akan lomba dengan orang yang tengah ia kagumi, kalau kata orang, jika jodoh akan menemukan jalan untuk menemukannya.

"Bagaimana Venus?" tanya bu Jamilah yang menyadari bahwa ia tengah melamun.

"Iya bu, saya paham," jawab Venus kaget namun, perkataannya masih bisa ia kontrol.

"Oke, kita mulai sekarang, kalian berdua harus konsentrasi," ujar bu Jamilah.

***

Aurora bergegas menuju kantin karena jam istirahat sudah berbunyi sekitar 5 menit yang lalu. Ia berjalan memasuki kantin dengan santai, saat melihat partner nongkrong nya ia bergegas menuju meja itu.

Dengan cepat ia mencomot 1 tusuk sate di piring Darren. Aurora kemudian duduk di sebelah Elang dan Darren sembari memakan satenya.

"Pesen sendiri napa, tinggal satu juga, buat closing padahal," ujar Darren tidak terima.

"Pesenin dong kak Elang yang ganteng," ujar Aurora seraya menatap Elang penuh makna.

"Oke." Elang tersenyum kemudian berdiri, ia berjalan memesankan sate untuk Aurora.

"The real budak," celetuk Darren ngawur seraya melihat punggung Elang.

ZEPHYER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang