Happy Reading 🖤
TETANGGA🍓
Zphyer meregangkan ototnya, seraya merebahkan tubuh di ranjang. Ia mengambil ponsel dan bermain dengan tenang. Malam ini ia akan mengisinya dengan memanjakan diri.
"Ze." Terdengar suara lembut sang bunda seraya memasuki kamarnya, dia adalah Meta.
"Iya bunda?" tanya Zephyer.
"Ada Aurora dibawah, nyariin kamu," ujar Meta, seketika membuat Zephyer menghembuskan napasnya kasar.
"Bilang, Ze, sudah tidur," ujar Zephyer.
"Jangan suka berbohong Ze, ayo temuin Aurora."
"Hm." Zephyer menuruni ranjangnya dengan wajah datar. Meta tersenyum melihat anaknya. Mana mungkin Zephyer membangkang perkataan bundanya.
Zephyer melihat Aurora dari lantai dua sebelum menuruni tangga, ada tatapan jengkel disana. Bisa-bisanya dia mengganggu waktu untuk istirahatnya.
"Bunda tinggal dulu ya, ngalah sama perempuan Ze," peringat Meta saat sampai di lantai bawah.
Zephyer tidak menjawab ia langsung menghampiri Aurora sedangkan Meta pergi mengarah ke dapur.
"Apa lagi?" tanya Zephyer datar.
"Ikan gue mati," ujar Aurora sedih, seraya memperlihatkan akuarium bulat dengan terlihat ikan berwarna orange yang sudah terbalik karena mati.
"Lo apain?"
"Tadi gue angkat terus masukin air terus angkat lagi masukin air lagi," jawab Aurora polos.
"Pantes."
"Pantes apa?" tanya Aurora bingung.
"Pantes mati goblok!" ujar Zephyer tidak santai.
"Terus gimana dong?" tanya Aurora.
"Buang."
"Gue mau ikan," celetuk Aurora seraya mempoutkan bibirnya.
"Ambil lagi."
"Gue nggak bisa, lo mau ambilin?" tanya Aurora seraya mengedipkan matanya genit.
"Nggak."
"Mau ikan Zeze."
"Manja lo, mandiri sana," balas Zephyer.
"Ayo beli ikan, gue yang bonceng deh, lo tinggal duduk," ujar Aurora.
"Gue mau tidur." Zephyer melenggang pergi, malas dengan sikap random gadis itu.
"Ayo ah." Aurora menarik lengan Zephyer dengan kuat.
"BUNDA, ZEZE NYA RORA BAWA!" Teriak Aurora menggelegar.
"IYA." Meta menjawab dengan berteriak juga.
Aurora menarik tangan Zephyer untuk menyebrang ke rumahnya. Kebetulan rumah mereka berhadapan hanya dipisah oleh jalan.
"Kita naik si berber ya," ujar Aurora seraya menaiki motor besar berwarna pink itu, terdapat stiker strawberry disana.
"Mobil." Zephyer sudah melangkahkan kakinya menuju mobil Aurora. Dengan secepat kilat Aurora melempar helm kepada Zephyer, untung saja Zephyer dapat dengan mudah menangkapnya, sehingga tidak terkena pukulan keras dari helm tersebut.
"Naik motor Zeze," ujar Aurora.
"Hm." Zephyer memakai helm itu dengan malas. Warna pink membuatnya tidak terlihat macho lagi.
Motor sport Aurora menembus jalanan, ia menyetir dengan kecepatan tinggi, membuat Zephyer lumayan terkejut. "Pelan-pelan, mati nggak lucu," celetuk Zehyer.
"APA? NGGAK DENGER!" ujar Aurora berteriak. Dia adalah cedeg (cewek budeg)
Motor Aurora berhenti di depan pasar malam. Keduanya turun dari motor dengan santai.
"Pasar malem?" tanya Zephyer.
"Gue pengen naik bianglala," balas Aurora.
"Nggak jadi ikan, hm?"
"Nggak, sekarang pengen bianglala," ujar Aurora yang sudah menarik Zephyer untuk bergegas mengantre bianglala. Zephyer tidak heran dengan perubahan keinginan Aurora yang drastis, ia cukup memahami tetangganya itu.
"Ngapain ajak gue?" Zephyer menyilangkan kedua tangannya seraya menatap Aurora datar."Ya naiknya berdua lah," balas Aurora.
"Lo sendiri." Zephyer melangkahkan kakinya, namun, kaos yang Zephyer kenakan ditarik Aurora membuatnya menuruti keinginannya.
Mereka naik dengan tenang, Zephyer melihat keluar dengan tatapan datar, sedangkan Aurora ia tersenyum sangat lebar.
"Bagus banget, itu bulannya," ujar Aurora dengan semangat.
Merasa tidak ada jawaban, Aurora melihat Zephyer. "Woy." Aurora memukul paha Zephyer dengan kencang.
"Rora!" Zephyer terlonjak ia membentak Aurora.
"Apasih, gitu aja marah, tadi gue ngajak bicara, lo nya malah nggak respon," cibir Aurora.
"Males."
"Gitu banget nggak ikhlasnya gue ajak malam ini," ujar Aurora.
"Jelas, waktu istirahat gue, lo ganggu," balas Zephyer.
"Dih, daripada cuma rebahan kan mending gue ajak jalan."
***
"Kemana aja lo?" tanya Aurora seraya ia duduk di motor pink nya menunggu Zephyer yang katanya ingin pergi kamar mandi, namun, begitu lama.
"Buat lo."
Aurora melihat banyaknya makanan disana, mulai dari pentol, sempol, telur gulung, dll. Aurora menerima dengan senang hati.
"Buat gue semua?" tanya Aurora dengan senyum yang tidak pernah luntur.
"Sorry gue ngebentak lo, ayo pulang."
"Gue yang bawa." Zephyer mengambil alih tempat Aurora, ia menghilangkan standartnya kemudian menjalankan motornya.
Sepanjang perjalanan Aurora tersenyum, melihat tingkah Zephyer. Tetangga yang baru ia kenal 1 tahun belakangan itu membuatnya melupakan segala masalah yang ada. Ia senang dipertemukan dengan orang sebaik Zephyer, walaupun ia sadar menghadapi gadis hiperaktif sepertinya sangat membutuhkan tenaga.
•••••
MAU SATU KAYAK ZEPHYER
VOTE SAMA KOMENNYA SAYANG JANGAN LUPA
MAU BILANG APA SAMA AURORA?
MAU BILANG APA SAMA ZEPHYER?
MAU BILANG APA SAMA BUNA?
TO BE CONTINUED
🍓🍓🍓
KAMU SEDANG MEMBACA
ZEPHYER
Novela JuvenilPertemuan Zephyer dan Aurora ibarat melodi angin dan cahaya. Melodi angin yang mengalun lembut, bercampur cahaya matahari yang menari berirama. Keduanya bersatu, menciptakan simfoni alam yang indah. Di antara tembok pemisah dan ketegangan yang memba...