Happy Reading 🖤
ANAK BUNDA🍓
Jam menunjukkan pukul 17.00, Aurora meregangkan tubuhnya. Ia mengambil ponsel yang ia sempat taruh di nakas. Ia melihat jam yang tertera di layar ponselnya.
Aurora menyipitkan matanya, kemudian melotot, selama itukah ia tertidur? Ia dengan gerakan cepat langsung terlonjak dari tidurnya. Membawa sepatu dan tasnya kemudian berlari keluar dari kamar Zephyer.
Saat sampai di lantai bawah terdapat Meta disana yang tersenyum kepadanya. "Udah sembuh sayang?" tanya Meta sangat ramah.
Aurora tetkekeh pelan, pasalnya ia merasa tidak enak. "Sudah bunda Meta," jawabnya.
"Lo tidur apa cosplay mati suri?" tanya Zephyer yang pandangannya tidak ia alihkan dari membaca bukunya.
"Kok lo nggak bangunin gue Ze?" tanya Aurora.
"Mager."
"Cuci muka dulu, iler sampai mana-mana," lanjut Zephyer.
Aurora dengan cepat memegang pipinya, menggunakan tangan kanan yang tidak digunakan untuk membawa sepatu beserta tasnya.
"Udah, sekarang ayo makan Ra, Zeze cuma goda kamu." Meta berdiri yang awalnya duduk di sofa, ia menghampiri Aurora kemudian merangkulnya untuk menuju meja makan.
"Zephyer yang masak," ujar Meta yang kini menarik kursi untuk Aurora duduk.
Meta menyiapkan piring untuk Aurora beserta sendok dan garpunya, di meja makan pun banyak sekali hidangan makanan mulai dari sayur dan lauk.
"Zeze yang masak bunda?" tanya Aurora meragukan.
"Apa lo, ngeraguin gue?" tanya Zephyer.
Aurora beserta Meta menatap Zephyer secara bersamaan. "Tanya bunda bukan lo, ngapain sih nyaut-nyaut," ujar Aurora dengan sinis.
"Punya telinga, punya mulut," jawab Zephyer asal yang kembali membaca bukunya.
"Kalian ini, berantem terus kalau ketemu," ujar Meta sembari menggelengkan kepalanya heran.
"Dia bikin emosi bunda," ujar Aurora.
"Nggak sadar diri," celetuk Zephyer.
"Mending lo diem, nggak usah ikut nimbrung, lo itu nggak di ajak," cetus Aurora.
"Udah sekarang makan, katanya sakit, nanti habis makan terus minum obat, terus istirahat lagi," ujar Meta lembut.
Aurora tersenyum. Senang, ia bisa merasakan kasih sayang sosok ibu lagi, dengan hadirnya Meta.
Aurora tersadar, ia langsung berdiri dari duduknya membuat Meta dan Zephyer memandang ke arah Aurora aneh. "Ini udah sore ya bunda, nanti Rora dimarahi sama papa," ujar Aurora yang kini sudah menyambar tas yang berada di kursi samping. Aurora segera melangkahkan kakinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZEPHYER
Teen FictionPertemuan Zephyer dan Aurora ibarat melodi angin dan cahaya. Melodi angin yang mengalun lembut, bercampur cahaya matahari yang menari berirama. Keduanya bersatu, menciptakan simfoni alam yang indah. Di antara tembok pemisah dan ketegangan yang memba...